Perubahan sosial merupakan sebuah proses berubahnya suatu tatanan atau struktural sosial yang terjadi di dalam masyarakat, yang meliputi pola pikir, sikap, dan keinginan untuk mendapatkan penghidupan sosial yang lebih bermartabat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari M. Tahir Kasnawi, yang menyatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu proses perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material maupun non material.
- perubahan yang terjadi di suatu lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
- perubahan yang terjadi menimbulkan akibat nyata bagi perkembangan kehidupan masyarakat, baik pada masyarakat yang mengalami perubahan dengan cepat ataupun perubahan dengan lambat.
- perubahan yang terjadi tidak dibatasi oleh bidang material ataupun immaterial, karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang kuat.
- perubahan sosial yang terjadi dengan cepat bisa mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai proses penyesuaian diri.
Bentuk Perubahan Sosial. Ada berbagai macam bentuk perubahan sosial yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Berdasarkan Waktu.
Perubahan sosial berdasarkan waktu, meliputi :
a. Perubahan sosial lambat (Evolusi).
Evolusi, yaitu perubahan yang berlangsung dengan melalui tahapan-tahapan tertentu, dan terjadi dengan lambat serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Perubahan secara evolusi pada umumnya terjadi dengan sendirinya tanpa kehendak dan rencana tertentu. Contoh : perubahan kebiasaan masyarakat karena kemajuan teknologi. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, kondisi, dan keadaan baru yang timbul sejalan dengan perubahan yang terjadi tersebut.
b. Perubahan sosial cepat (Revolusi).
Revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dengan cepat, bisa karena direncanakan atau tidak direncanakan terlebih dahulu, yang biasanya diawali dengan konflik, ketegangan, atau pemberontakan dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan menurut Astrid dan Susanto dalam bukunya yang berjudul 'Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial', mendefinisikan perubahan karena revolusi adalah perubahan yang berlangsung dengan secara cepat serta tidak ada kehendak atau perencanaan terlebih dahulu. Conto : revolusi kemerdekaan.
Secara sosiologis perubahan karena revolusi disebut sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berjalan cukup cepat, dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- adanya keinginan secara umum untuk melakukan suatu perubahan.
- adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap dapat memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan, mewadahi aspirasi atau keinginan masyarakat kemudian merumuskannya menjadi suatu program kerja yang jelas.
- adanya tujuan kerja yang konkret dan dapat dicapai, maksudnya adalah tujuan yang dirumuskan tersebut jelas, masuk akal, serta diterima dan dapat dijalankan.
- harus ada momentun yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu suatu keadaan yang tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
2. Berdasarkan Sudut Pandang Masyarakat.
Perubahan sosial berdasarkan sudut pandang masyarakat, meliputi :
- Perubahan yang dikehendaki. Perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan sosial yang terjadi atas dasar perencanaan yang dibuat dengan matang oleh pihak-pihak yang menghendaki adanya perubahan. Pihak yang menghendaki perubahan tersebut disebut sebagai agent of change, yatu orang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai memimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Cara yang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat adalah dengan social engineering (rekayasa sosial) atau social planning (perencanaan social), yaitu melalui sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Contoh : kebijakan perubahan sistem pemerintahan, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.
- Perubahan yang tidak dikendaki. Perubahan yang tidak dikehendaki yaitu perubahan sosial yang terjadi tidak direncanakan terlebih dahulu serta di luar keinginan dan jangkauan masyarakat. Perubahan dalam bentuk ini sering kali justru membawa masalah dan kekacauan yang menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contoh : relokasi daerah karena bencana alam. Perubahan yang tidak dikehendaki ini pada umumnya sangat sulit untuk diprediksi.
3. Berdasarkan Pengaruh.
Perubahan sosial berdasarkan pengaruh, meliputi :
- Perubahan sosial yang berpengaruh kecil. Perubahan sosial yang berpengaruh kecil yaitu perubahan sosial yang terjadi yang tidak menyangkut seluruh unsur masyarakat serta tidak mengubah lembaga sosial yang ada di lingkungan sosial. Perubahan sosial kecil ini tidak membawa dampak yang besar bagi kehidupan sosial masyarakat. Contoh : perubahan mode pakaian.
- Perubahan sosial yang berpengaruh besar. Perubahan sosial yang berpengaruh besar yaitu perubahan sosial yang menyangkut masyarakat luas dan membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan sosial masyarakat. Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja, serta statifikasi masyarakat. Contoh : perubahan dari masyarakat agraris (petani) menjadi masyarakat industri. Perubahan ini menimbulkan pengaruh yang besar terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.
4. Berdasarkan Arah Perkembangan.
Perubahan sosial berdasarkan arah perkembangan, meliputi :
- Perubahan sosial progress. Perubahan sosial progress yaitu suatu perubahan sosial yang menuju ke arah kemajuan, sehingga memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat. Contoh : kemajuan teknologi.
- Perubahan sosial regress. Perubahan sosial regress yaitu suatu perubahan sosial yang menuju kearah kemunduran, sehingga dapat merugikan kehidupan masyarakat. Contoh : rusaknya sarana infrastruktur masyarakat.
Demikian penjelasan berkaitan dengan bentuk perubahan sosial.
Semoga bermanfaat.