Baton Rouge merupakan ibu kota negara bagian Louisiana, Amerika Serikat. Kota ini dikenal dengan julukan Red Stick, The Capital City, BR dan terkenal juga dengan semboyannya "Authentic Louisiana at Every Turn". Kota yang berada di sisi sungai Mississippi ini mempunyai luas sekitar 204,8 kilometer persegi, dan terletak di ketinggian 14 meter di atas permukaan air laut. Dari perhitungan data statistik terakhir (tahun 2010), jumlah penduduk Baton Rouge adalah sebanyak 229.553 jiwa.
Secara geografis, wilayah Louisiana yang mempunyai luas lebih kurang 135.382 kilometer persegi tersebut, terletak di sebelah tenggara Amerika Serikat. Karena letaknya yang berdekatan dengan katulistiwa, maka Louisiana, terutama Baton Rouge, memiliki iklim semi tropis. Cuaca selalu hangat dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Musim dingin di wilayah ini biasanya ringan dan pendek. Bahkan awal tahun 2018 ini daerah Baton Rouge mengalami turun salju setelah 9 tahun tidak pernah bersalju. Louisiana tercatat masuk sebagai bagian dari negara Amerika Serikat pada tanggal 30 April 1812 atau wilayah ke-18 yang masuk dalam uni Amerika Serikat. Keunikan dari negara bagian Louisiana ini adalah Louisiana merupakan satu-satunya negara bagian di Amerika Serikat yang terdiri atas Parish (seperti wilayah Paroki dalam agama Katholik/Kristen), yang pemerintahan daerahnya setingkat dengan county.
Karena letaknya yang berada di tepian sungai Mississippi, pada masa lalu Baton Rouge dikenal sebagai kota pelabuhan. Dan pada jamannya, Baton Rouge termasuk salah satu pelabuhan laut terbesar di Amerika Serikat, dan salah satu pintu masuk ke negara Amerika Serikat.
Karena letaknya yang berada di tepian sungai Mississippi, pada masa lalu Baton Rouge dikenal sebagai kota pelabuhan. Dan pada jamannya, Baton Rouge termasuk salah satu pelabuhan laut terbesar di Amerika Serikat, dan salah satu pintu masuk ke negara Amerika Serikat.
Berbeda dengan ibu kota negara bagian Amerika yang lain, meskipun sebagai ibu kota negara bagian Louisiana, Baton Rouge bukanlah kota terbesar dan teramai di negara bagian ini. Kota terbesar dan teramai di negara bagian Louisiana adalah New Orleans. Pemerintah negara bagian Louisiana sepertinya sengaja memisahkan fungsi kedua kota ini, di mana Baton Rouge yang merupakan ibu kota negara bagian Louisiana berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sedangkan New Orleans berfungsi sebagai pusat perekonomian di negara bagian ini.
Berdasarkan catatan sejarah, sebelum bernama Baton Rouge, dulunya wilayah ini ditempati dan didiami oleh masyarakat Bayagoula dan Ouma, dua kelompok masyarakat yang merupakan suku asli wilayah ini. Pada tahun 1699, datanglah serombongan masyarakat Eropa (Perancis) yang dipimpin oleh seorang penjelajah bernama Pierre Le Moyne memasuki wilayah ini melalui jalur sungai Mississippi. Saat mereka menyusuri sungai Mississippi, mereka melihat sebuah tiang merah tertancap di tepi sungai. Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya para penjelajah Perancis tersebut menamakan wilayah ini dengan nama Baton Rouge yang artinya tiang merah. Tiang merah tersebut sebenarnya adalah batas area perburuan suku asli wilayah tersebut. Karena wilayahnya yang bersebelahan dengan sungai Mississippi, di mana pada saat itu sungai merupakan pintu masuk peradaban ke dalam suatu wilayah, maka hal tersebut juga berimbas pada Baton Rouge. Dalam perkembangan selanjutnya Baton Rouge yang sebelumnya dikenal sebagai kota pelabuhan kemudian tumbuh sebagai kota industri, dan berkembang sebagai kota terbesar kedua di negara bagian Louisiana.
Karena letaknya yang strategis di tepian sungai Mississipi, pada masa lalu wilayah Baton Rouge menjadi perebutan negara-negara penjelajah seperti Inggris, Perancis, maupun Spanyol. Sejak tahun 1700 wilayah Baton Rouge telah mengalami beberapa kali perpindahan tangan kekuasaan, dari Perancis, Inggris, kemudian Spanyol, sebelum pada akhirnya kemudian bergabung menjadi salah satu negara bagian dari Amerika Serikat.
- Antara tahun 1754 - 1763 setelah perang antara Perancis dan Indian, Baton Rouge dikuasai oleh Inggris.
- Tahun 1775 - 1783 atau selama Revolusi Amerika, Spanyol menyerang dan menguasai Baton Rouge.
- Pada tahun 1800, Spanyol mengembalikan wilayah Louisiana ke Perancis.
- Pada tahun 1803, Napoleon (penguasa Perancis pada saat itu) menjual Louisiana ke Amerika Serikat. Penjualan wilayah Louisiana ini tidak diakui oleh Spanyol, yang pada akhirnya Spanyol kembali mengklaim wilayah tersebut.
- Pada tahun 1810, terjadi suatu peristiwa di mana masyarakat West Florida mengadakan pemberontakan terhadap kekuasaan Spanyol. Yang selanjutnya mereka berhasil menguasai wilayah Baton Rouge.
- Pada tahun 1812 masyarakat Baton Rouge menyatakan diri bergabung dengan negara Amerika Serikat, sebagai bagian dari wilayah teritorial Louisiana. Baton Rouge sebagai wilayah/kota diresmikan pada tahun 1817 dan resmi menjadi ibukota negara bagian Louisiana pada tahun 1882.
Sekarang Baton Rouge berkembang selain sebagai kota industri, juga tumbuh menjadi kota wisata dan kota pendidikan. Jika anda memutuskan untuk berkenjung ke Baton Rouge akan banyak tempat menarik, mulai dari arsitektur bersejarah yang dapat dikunjungi, hingga keaneka ragaman penjelajahan budaya. Beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya adalah :
- Gedung dan kebun Louisiana State Capitol, gedung berlantai 34 bergaya art deco. Selain interior bangunan yang sangat menarik, dari gedung ini kita dapat menikmati pemandangan kota Baton Rouge.
- Musium Taman Kapitol, di sini kita bisa lebih mengetahui tentang sejarah kota Baton Rouge.
- Enchanted Mansion, merupakan musium boneka. Di sini memiliki rumah boneka Victoria berukuran nyata dan koleksi boneka-boneka antik dan langka.
- Perkebunan Myrtles, tempat ini dikenal sebagai salah satu tempat/rumah paling angker di Amerika. Menurut cerita masyarakat setempat, di rumah tersebut pernah terjadi 10 pembunuhan, dan dipercaya rumah tersebut dihuni oleh setidaknya 12 hantu. Setiap harinya, perkebunan ini menawarkan paket tur bersejarah dan tur misteri.
- Situs Plaquemine Lock, di tempat ini kita bisa melihat bagaimana jalur pengangkutan gula dan hasil perkebunan lainnya diangkut ke Mississippi.
- Bluebonnet Swamp Nature Center, tempat seluas sekitar 40 hektar yang dihuni oleh rubah, kura-kura, dan aligator (buaya rawa).
- Kebun binatang Baton Rouge, di sini kita bisa melihat ratusan hewan dan burung di area yang dirancang menyerupai habitat aslinya.
- Jika anda berkunjung ke Baton Rouge pada musim College American Football, sempatkan untuk mengunjungi ke Tigers Stadium, markas tim sepak bola Amerika Louisiana State University. Selain bisa menonton pertandingan sepak bola Amerika, yang biasanya digelar pada hari Sabtu sore, anda juga bisa melihat maskot tim sepak bola ini yaitu seekor harimau sunguhan yang bernama "Mike".
Dalam bidang pendidikan, di pusat kota Baton Rouge berdiri salah satu universitas negeri terbaik di Amerika Serikat, yaitu Louisiana State University. Universitas ini mempunyai program pendidikan jenjang sarjana dan pasca sarjana dalam bidang pertanian, arsitektur, seni dan desain, teknik, hingga kedokteran hewan.
Mengunjungi Baton Rouge dari Jakarta, Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana transportasi, tentunya yang paling efektif adalah dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat terbang. Banyak route penerbangan yang dapat kita pilih untuk sampai ke Baton Rouge. Route penerbangan yang relatif populer adalah Jakarta - Tokyo (Jepang) - Dallas (Amerika Serikat) - Baton Rouge (Louisiana, Amerika Serikat). Route ini termasuk favorit karena waktu tempuhnya yang paling pendek, sekitar 25 jam perjalanan termasuk transit di Bandara Internasional Narita (Tokyo, Jepang), dan Bandara Internasional Fort Worth (Dallas, Amerika Serikat). Yang perlu diperhatikan adalah karena Bandara Internasional Fort Worth Dallas merupakan salah satu pintu masuk negara Amerika Serikat, maka di bandara ini akan diadakan pemeriksaan dokumen keimigrasian. Waktu pemeriksaan dokumen keimigrasian tidaklah lama, akan tetapi antrian untuk sampai ke tempat pemeriksaan dokumen bisa memakan waktu satu sampe dua jam, bahkan bisa lebih dari itu. Oleh karena itu kita mesti jeli dalam pemilihan jadwal penerbangan selanjutnya, yaitu dari Dallas ke Baton Rouge. Cari jarak waktu penerbangan yang relatif panjang (sekitar lebih kurang 3 jam dari waktu kedatangan di bandara Fort Worth, Dallas) agar kita tidak ketinggalan penerbangan ke Baton Rouge. Manfaatkan sky line di bandara Fort Worth untuk menuju pintu keberangkatan (gate) penerbangan selanjutnya, karena jarak dari tempat cek in bandara ke pintu keberangkatan yang dituju lumayan jauh jaraknya.
Selamat berlibur.