Raja Haji Fisabilillah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Raja Haji Fisabilillah, lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, pada tahun 1725. Beliau dikenal juga sebagai Raja Haji Marhum Teluk Ketapang adalah Yang Dipertuan Muda Riau-Lingga-Johor-Pahang IV. Raja Haji Fisabilillah merupakan adik dari Sultan Selangor pertama, Sultan Salehuddin dan paman dari Sultan Selangor kedua, Sultan Ibrahim. 

Raja Haji Fisabilillah adalah Raja Kerajaan Melayu - Riau. Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan Melayu Riau mengalami puncak kejayaannya. Pertumbuhan ekonomi Kerajaan Melayu - Riau mengalami kemajuan yang pesat, selain itu angkatan perang Kerajaan Melayu Riau juga sangat kuat. Pada waktu beliau menjadi raja, beliau membangun Pulau Biram Dewa di Sungai Riau Lama.

Pembangunan Pulau Biram Dewa yang dilakukan oleh Raja Haji Fisabilillah tersebut membuat pemerintah kolonial Belanda saat itu ingin menguasainya. Berbagai macam cara dilakukan oleh Belanda untuk menguasai pulau tersebut. Raja Haji Fisabilillah yang mengetahui akan maksud Belanda tersebut tidaklah tinggal diam. Beliau melakukan strategi dengan membuat perjanjian kerja sama dengan Belanda. Ajakan Raja Haji Fisabilillah untuk bekerja sama tersebut diterima oleh Belanda. 

Tahun pertama perjanjian kerja sama tersebut berjalan dengan lancar, memasuki tahun kedua, Belanda mulai melanggar perjanjian. Belanda memblokade Riau dan berusaha menduduki Pulau Penyengat. Mengetahui hal tersebut, Raja Haji Fisabilillah marah besar. Pada tahun 1784, Raja Haji Fisabilillah dengan bantuan sekutunya, Sultan Selangor, mengirimkan pasukannya untuk menyerang pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang Malaka. Pertempuran sengitpun terjadi. Tapi, karena jumlah pasukan Raja Haji Fisabilillah yang tidak seimbang dengan pasukan Belanda, akhirnya pasukan Raja Haji Fisabilillah berhasil didesak mundur. Bahkan pasukan Belanda berhasil merebut benteng pertahanan pasukan Raja Haji Fisabilillah. Karena keberaniannya dalam pertempuran melawan Belanda, Raja Haji Fisabilillah dijuluki sebagai Pangeran Sutawijaya (Panembahan Senopati).


Pada tanggal 18 Juni 1784, dalam pertempuran dengan pasukan Belanda, Raja Haji Fisabilillah gugur tertembak oleh Belanda. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Pulau Penyengat, Indera Sakti, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. 

Atas jasa-jasanya dalam perjuangan melawan pemerintah kolonial Belanda, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi gelar kepada Raja Haji Fisabilillah sebagai Pahlawan Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 072/TK/1997, tanggal 11 Agustus 1997. Nama beliau juga diabadikan sebagai bandar udara internasional di Tanjung Pinang dan masjid yang berada di kota Cyberjaya, Selangor, Malaysia yaitu Masjid Raja Haji Fisabilillah. Untuk mengenang jasa-jasa beliau, pemerintah juga membangun Monumen Nasional Perjuangan Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Riau. 

Semoga bermanfaat.