Proses pembetukan kesan sangat berhubungan erat dengan bagaimana proses persepsi interpersonal berlangsung. Manusia akan secara sadar berusaha menampilkan dirinya kepada orang lain dengan sebaik mungkin. Yang oleh Erving Goffman disebut sebagai self presentation atau penyajian diri. Namun begitu persepsi interpersonal akan menjadi sulit karena persona stimuli bukanlah benda mati yang tidak sadar, yang akan mempersulit seseorang dalam usahanya untuk melakukan persepsi dengan cermat.
1. Stereotyping.
Stereotyping merupakan pengelompokan individu berdasarkan konsep-konsep tertentu, misalkan berdasarkan kecerdasan, kerajinan, dan lain-lain. Penggunaan konsep ini akan menyederhanakan begitu banyak stimuli yang diterima oleh seseorang. Sehingga apabila seseorang sudah mengelompokkan individu-individu dalam kategori rajin misalnya, maka persepsi seseorang itu cenderung akan konsisten.
Menurut psikologi kognitif, pengalaman-pengalaman baru yang dialami oleh seseorang akan disimpan dalam memori berdasarkan kategori-kategori yang bersesuaian atau sama dengan pengalamannya di masa lalu. Bersama itu, semua sifat yang ada pada kategori pengalaman tersebut dikenakan pada pengalaman baru. Dengan begitu, seseorang akan memperoleh informasi tambahan dengan segera, sehingga membantu dalam mengambil suatu keputusan yang cepat atau dalam memperkirakan suatu peristiwa.
Stereotyping inilah yang menjelaskan terjadinya primacy effect dan halo effect. Primacy effect menunjukkan bahwa kesan pertama amat menentukan, karena kesan itulah yang akan menentukan kategori. Begitu juga dengan halo effect, persona stimuli yang sudah disenangi telah mempunyai kategori tertentu, dan pada kategori tersebut sudah disimpan semua sifat yang saling berkaitan.
2. Implicit Personality Theory.
Memberikan suatu kategori terhadap pengalaman yang diterima berarti membuat suatu konsep. Setiap orang akan mempunyai konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat apa berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membentuk kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan, karena itu disebut implicit personality theory.
3. Atribusi.
Atribusi menurut Robert A Baron dan Donn Byrne adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. Atribusi dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu atribusi kausalitas dan atribusi kejujuran.
Dalam mengamati perilaku sosial, atribusi kausalitas akan menentukan pertama kali apa yang menyebabkannya, apakah faktor situasional atau faktor personal, yang dalam teori atribusi disebut sebagai kausalitas eksternal dan kausalitas internal. Untuk mengetahui bahwa perilaku seseorang disebabkan oleh faktor internal, menurut Jones dan Nisbett, dapat dilakukan dengan memahami motif persona stimuli yaitu dengan memperhatikan dua hal sebagai berikut :
- Memfokuska perhatian pada perilaku yang hanya memungkinkan satu atau sedikit penyebab.
- Memusatkan perhatian pada perilaku yang menyimpang dari pola perilaku yang biasa.
Teori tentang atribusi kausalitas yang lain adalah teori atribusi yang dikemukakan oleh Harold Kelley. Menurut Kelley untuk menyimpulkan kausalitas internal atau eksternal dapat dilakukan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu :
- Konsensus. Apakah orang lain bertindak sama seperti penanggap.
- Konsistensi. Apakah penanggap bertindak yang sama pada situasi lain.
- Kekhasan. Apakah orang itu bertindak yang sama pada situasi lain atau hanya pada situasi ini saja.
Sedangkan atribusi kejujuran, menurut Robert A. Baron dan Donn Byrne, dapat dilakukan dengan memperhatikan dua hal, yaitu :
- Sejauh mana pernyataan seseorang menyimpang dari pendapat yang populer dan diterima oleh orang lain.
- Sejauh mana seseorang itu mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan pernyataannya tersebut.
Makin besar jarak antara pendapat persona stimuli dengan pendapat umum, maka makin percaya seseorang bahwa orang lain tersebut jujur. Demikian juga, seseorang akan kurang mempercayai kejujuran orang lain yang mengeluarkan pernyataan yang lebih menguntungkan dirinya.
Semoga bermanfaat.