Gunung Rinjani terletak di antara wilayah Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani yang mempunyai ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut ini termasuk di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang mencakup luas 41.330 hektar. Dari bentuknya Gunung Rinjani termasuk jenis strato dengan danau kawah. Di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani terdapat berbagai macam tanaman dan hewan, antara lain cemara gunung atau Casuarina junghuhnniana, tanaman perdu atau Myrica javanica, dan edelweiss atau Anaphalis viscida untuk jenis tanaman. Sedangkan hewan yang banyak ditemui di Taman Nasional Gunung Rinjani di antaranya burung koakiu atau Philemon bucceroides, punglor, monyet, dan berbagai jenis ikan.
Gunung Rinjani pernah beberapa kali meletus. Letusan yang terjadi pada tahun 1994, mengakibatkan terjadinya pembentukan gunung baru yang berasal dari terangkatnya dasar danau Segara Anak. Gunung yang baru muncul tersebut dikenal dengan nama Gunung Baru atau Gunung Baru Jari. Gunung Baru ini berada pada ketinggian antara 2.296 - 2376 meter di atas permukaan laut, yang terdiri dari bebatuan dan pasir, serta mempunyai kawah aktif seluas 170 meter x 200 meter.
Pendakian ke Gunung Rinjani dapat dilakukan dengan melalui beberapa jalur pendakian. Jalur pendakian yang populer atau sering dilalui oleh para pendaki gunung adalah jalur Sembalun Lawang dan Jalur Senaru. Sedangkan satu jalur pendakian lain yaitu jalur Torean relatif jarang dilalui oleh para pendaki gunung. Jalur Torean ini akan menyatu dengan jalur Senaru, tepatnya di Kodok Putih.
Jalur Sembalun Lawang. Rute yang bisa ditempuh jika akan mendaki Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Sembalun Lawang adalah dengan menuju Desa Sembalun Lawang. Dari Aikmel perjalanan ditempuh dengan menggunakan minibus selama lebih kurang dua jam. Pendakian akan di mulai dari Kantor Pusat Informasi yang terletak di dekat gapura pintu masuk Gunung Rinjani. Untuk mempersiapkan pendakian, para pendaki bisa beristirahat terlebih dahulu di salah satu rumah pegawai Taman Nasional Gunung Rinjani, yang tidak jauh dari pintu masuk Gunung Rinjani.
Perjalanan dari Sembalun Lawang menuji pos I (pos pemantauan) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 30 menit. Di pos pemantauan ini terdapat pondok semi permanen yang biasa dipergunakan oleh para pendaki untuk bermalam. Dari pos I menuju pos II (Trengengean) dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Dalam perjalanan menuju pos II ini akan ditemui beberapa jembatan beton, di pos II ini terdapat pos yang bisa digunakan untuk beristitahat. Selanjutnya perjalanan dari pos II menuju pos III (Padabalong) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Dari Padabalong dilanjutkan menuju Pelawangan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam 30 menit.
Dalam perjalanan melalui jalur ini, para pendaki akan menjumpai persimpangan antara Bukit Penyiksaan dan Bukit Penyesalan. Jika ingin melalui Bukir Penyiksaan, ambil jalan ke kiri. Jalur ini sangat terjal, melelahkan dan menyiksa. Jika ingin melalui Bukit Penyesalan, ambil jalan ke kanan, menuruni sungai kering kemudian mengambil jalur punggungan sisi kanan. Medan yang ditempuh cukup terjal dan sangat jauh dengan rute memutar. Jalur Bukit Penyiksaan dan jalur Bukit Penyesalan akan menyatu di bibir danau.
Perjalanan selanjutnya ke arah kiri hingga bertemu persimpangan Puncak - Danau, atau biasa disebut Pelawangan yang merupakan batas vegetasi. Dari Pelawangan menuju Puncak dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam 30 menit, dengan melalui medan pasir dan batu yang panjang serta terjal.
Jalur Senaru. Desa Senaru terletak sekitar 80 kilometer dari kota Mataram. Desa Senaru merupakan desa wisata, di sini akan banyak ditemui penginapan, rumah makan, porter, dan guide pendakian. Tidak jauh dari sini juga dapat dijumpai sebuah air terjun yang indah, yang dikenal dengan nama Air Terjun Sindang Gile. Di desa Senaru ini juga tinggal masyarakat tradisional Suku Sasak.
Jalur Senaru cukup lebar dan lurus, dengan medan berupa hutan lebat dan banyak ditemui mata air. Perjalan dari Senaru ke pos I dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Dari pos I ke pos II (Montong Satas) ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam, Selanjutnya dari Montong Satas ke pos III (Mondokan Lolak) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Dari Mondokan Lolak ke Pelawangan Senaru dapat ditempuh dalam waktu selama 1 jam 30 menit, dan dilanjutkan ke Danau Segara Anak yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Di Danau Segara Anak ini terdapat banyak ikan, penduduk lokal maupun pendaki dapat memancing di danau ini untuk sekedar tambahan lauk makan. Di dekat Danau Segara Anak terdapat Gua Susu, di mana air yang mengalir di gua ini berwarna putih seperti susu karena kandungan belerang. Di sini juga terdapat Air Panas Kalak, dengan tingkat panas yang berbeda-beda. Dari Danau Segara Anak dilanjutkan menuju Pelawangan Sembalun dengan waktu perjalanan sekitar 4 jam dengan medan yang terjal.
Jalur pendakian Senaru ini biasa dilalui oleh para wisatawan. Di sepanjang jalur pendakian Senaru akan banyak dijumpai pemandangan alam yang cantik, berupa danau yang luas, Gunung Baru di pinggir danau, dan Puncak Rinjani yang menjulang. Jika anda hobby fotography, jalur ini sangat cocok.
Gunung Rinjani sangat erat hubungannya dengan cerita legenda Dewi Anjani. Seorang perempuan yang sangat cantik, yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai penunggu Gunung Rinjani, yang menghuni di kawasan sekitar puncak. Menurut cerita yang berkembang, Dewi Anjani terkadang akan menampakkan dirinya kepada orang-orang tertentu di sekitar Puncak dan Pelawangan. Dari nama Dewi Anjani inilah gunung ini dinamakan Rinjani.
Selamat berpetualang.