Bagi para penikmat wisata sejarah, khususnya di wilayah Jakarta, pulau Onrust tentunya sudah tidak asing lagi. Pulau Onrust yang terletak di Kepulauan Seribu ini memang dikenal sebagai pulau sejarah. Di pulau inilah Belanda mendirikan bangunan di wilayah laut Jakarta.
Pada abad ke 17 sampai abad ke 18, pulau Onrust menjadi tempat berlabuh dan bongkar muat barang kapal-kapal VOC dari berbagai penjuru Asia, Afrika, hingga Eropa. Reruntuhan bangunan di pulau Onrust kebanyakan adalah sisa bangunan tempat karantina haji pada tahun 1911 - 1933. Selama karantina masyarakat yang hendak naik kapal laut menuju Mekkah harus tinggal di pulau ini selama lima hari, bahkan kadang lebih lama lagi. Selain digunakan sebagai karantina haji bangunan ini juga dimanfaatkan oleh Belanda sebagai penjara politik. Beberapa orang yang pernah ditahan di pulau Onrust ini, di antaranya adalah pemberontak di kapal Zeven Provincien dan juga tawanan ketika pecah perang antara Jerman dan Belanda pada tahun 1939. Pada tahun 1940, orang-orang Jerman yang dituduh terlibat gerakan Nazi pun dikurung di pulau Onrust ini. Demikian juga pada masa pendudukan Jepang, Onrust menjadi penjara bagi para penjahat kelas kakap.
Banyak cerita memilukan berkaitan dengan penderitaan yang dialami oleh para penghuni pulau Onrust pada masa itu. Banguna yang sempit, tidak sebanding dengan banyaknya tawanan yang dikirim ke pulau Onrust ini. Sehingga banyak dari mereka saling membunuh, hanya untuk mendapatkan sedikit tempat di ruang penjara.
Setalah Indonesia merdeka, dari tahun 1945 sampai dengan awal tahun 1960, pulau Onrust dimanfaatkan untuk rumah sakit dan karantina bagi para penderita penyakit menular dan penyakit kusta. Selain itu, pulau Onrust juga pernah dimanfaatkan sebagai penampungan gelandangan dan pengemis, serta sebagai tempat untuk latihan militer.
Sekarang, pulau Onrust tinggal menyisakan reruntuhan bangunan di masa lalu yang kurang terawat. Hanya ada papan-papan nama sederhana yang memberi petunjuk tentang reruntuhan bangunan. Bangunan yang masih utuh adalah sebuah bangunan bekas penjara dan museum pulau Onrust yang dulu digunakan sebagai tempat tinggal para dokter.
Musium Pulau Onrust menyimpan banyak foto-foto kegiatan pulau Onrust di masa lalu, dan juga beberapa kepingan keramik yang pernah dijadikan alat makan dan minum pada masa itu. Di musium tersebut juga tersimpan beberapa contoh batu bata yang dijadikan tempat pembangunan pulau Onrust, tersimpan juga sebuah sebuah alas kaki yang terbuat dari besi yang pernah digunakan oleh para tawanan. Selain itu, di depan musium tersebut juga tersimpan sebuah meriam tua. Tampak jelas, bahwa selain sebagai pelabuhan bongkar muat, pulau Onrust juga dipakai sebagai benteng pertahanan VOC di masa lalu.
Selain pulau Onrust, ada beberapa pulau lain yang termasuk dalam Taman Arkeologi Pulau Onrust, yang letaknya berdekatan dengan pulau ini. Salah satunya adalah pulau Kelor, pulau yang sering dikunjungi dan menjadi lokasi favorit para fotografer untuk tempat pemotretan. Pulau Kelor atau orang Belanda menyebutnya sebagai pulau Kerkhoff, yang dalam bahasa Belanda berarti makam, pada jaman dahulu pulau ini dijadiakan kuburan awak kapal Sevent Provincien yang memberontak kepada pemerintah Belanda, dan juga kuburan para penderita penyakit kusta. Di pulau Kelor ini, terdapat benteng Martello yang berbentuk bulat. Pada jaman dulu, benteng ini merupakan tempat pertahanan Belanda untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Benteng Martello hingga saat ini masih tampak utuh, dengan jendela-jendela pengintai yang ada di sekeliling benteng. Perpaduan antara benteng Martello, sisa-sisa dermaga dan pohon-pohon besar dengan beralaskan pasir putih membuat pulau Kelor nampak cantik.
Pulau lain yang tidak kalah bersejarah adalah pulau Cipir, atau dalam bahasa Belanda disebut Kuijper. Pada jaman dulu, pulau Cipir digunakan sebagai tempat perawatan dan pusat karantina penyakit menular untuk para jemaah haji. Di pulau ini masih dapat ditemukan sisa-sisa bangunan kompleks rumah sakit yang tersebar di seluruh pulau.
Di antara pulau-pulau yang tersebar dalam Taman Arkeologi Pulau Onrust, pulau Bidadari merupakan pulau yang sudah dikelola dengan baik. Di sini telah dibangun penginapan yang juga dilengkapi dengan wisata air untuk pengunjung. Pulau Bidadari juga memiliki cerita sejarah yang menarik. Pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, pulau Bidadari menjadi salah satu pulau pertahanan laut. Makanya tidak heran, kalau di pulau ini banyak dijumpai meriam dan benteng yang mengarah ke laut. Pulau Bidadari juga dijadikan sanatorium untuk menampung pasien penderita berbagai penyakit, yang dahulu pulau ini disebut Purmerend atau dalam bahasa Indonesia berarti Pulau Sakit.
Peninggalan-peninggalan bersejarah di Taman Arkeologi Pulau Onrust ini memperkaya nilai sejarah di Jakarta. Bila anda termasuk yang menyukai wisata sejarah, sempatkanlah untuk mengunjungi pulau-pulau di sekitar Taman Arkeologi Pulau Onrust. Cara terbaik untuk mengunjungi pulau Onrust adalah melalui Pelabuhan Muara Kamal, Tangerang. Dari sini, anda dapat menyewa perahu untuk mengantarkan mengelilingi pulau Onrust.
Selamat berwisata.