Wi-Fi Penyebab Penyakit Electrical Sensitivity

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Wi-fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, atau jaringan wilayah wilayah lokal tanpa kabel. Istilah wi-fi juga biasa disebut WLAN (Wireless Local Area Networking). Wi-fi adalah koneksi yang bisa membagi-bagi akses internet berkecepatan tinggi tanpa perantaraan kabel dengan sinyal radio yang memancarkan internet hingga radius tertentu.

Seiiring dengan makin canggihnya teknologi IT, kecepatan dalam mengakses internet kian menjadi kebutuhan. Oleh karena itu, inovasi perangkat lunak berteknologi Wi-Fi kian memberi dampak terhadap consumer, bisnis, tempat-tempat publik, dan aneka jenis penyedia layanan yang terbilang dahsyat sehingga banyak kalangan berbondong-bondong menggunakan perangkat ini.

Fakta membuktikan bahwa penggunaan wi-fi kian diminati orang seiring meningkatnya jumlah perangkat bergerak yang dimiliki setiap orang. Dari sekian banyak pengguna internet dewasa ini, lebih dari separuh menggunakan perangkat bergerak, dan dari jumlah tersebut hampir 90 % menggunakan wi-fi.

Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa pendapat ilmuwan berdasarkan riset yang mereka lakukan, menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan penyakit yang disebut Electrical Sensitivity, yaitu gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, dengan ciri-ciri bisa berwujud telinga berdenging, sakit kepala, susa tidur, jantung berdebar-debar, gangguan konsentrasi, kulit meruam, depresi, dan lain sebagainya.

Radiasi elektromagnetik terbagi menjadi dua , yaitu :
  • Radiasi elektromagnetik pengion. Radiasi jenis ini bisa mengionisasi hingga ke jaringan tubuh pada tingkat molekuler dan dia akan merusak rantai DNA. Akibatnya, paparan radiasi jenis ini bisa menimbulkan kanker, bisa bersifat embriotoksik, serta bisa menimbulkan teratogenik yang bisa menyebabkan kecacatan, seperti cacat lahir.
  • Radiasi elektromagnetik non pengion. Radiasi jenis ini secara teoritis tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia, tetapi karena ada orang-orang tertentu yang hipersensitif, maka ia radiasi elektromagnetik tersebut dapat menimbulkan gangguan pada orang-orang hipersensitif tersebut. Misalnya : sakit kepala, pening, keletihan yang menahun, gangguan tidur, dan lain sebagainya. Wi-fi termasuk dalam kategori non pengion ini.
Orang yang mengalami hipersensitivitas yaitu orang yang mengalami gangguan kepekaantertentu, dalam hal ini gelombang elektromagnetik pada frekuensi tertentu.  Secara umum memang tidak ada teori yang mengatakan bahwa wi-fi itu berbahaya, namun ada rumus yang menyatakan, fungsi waktu dan fungsi jarak itu harus dipenuhi, semakin dekat dengan sumber maka waktu harus pendek. Kita boleh kontak, tapi kita harus memperpendek waktu kontaknya, karenanya mungkin dari kita ada yang hipersensitif.

Sedangkan Prof. Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia mengatakan bahwa jika melihat literatur, kita bisa menemukan sejumlah efek radiasi, seperti kerusakan kromoson, berdampak pada kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori jangka pendek, serta meningkatnya berbagai tipe kanker. 

Untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan dari radiasi wi-fi, kita bisa melakukan hal-hal sebagai berikut :
  • Menggunakan jaringan kabel. Memang terlihat kuno dan tidak praktis, tapi dibalik ketidakpraktisan tersebut ada keunggulan tersendiri, yaitu tidak menghasilkan radiasi yang besar dan kualitas koneksinya lebih stabil.
  • Memasang penghambat sinyal wi-fi. Apabila kita bertempat tinggal di lingkungan yang banyak terdapat koneksi wi-fi, ada baiknya kita memblokir sinyal wi-fi yang ada, yaitu dengan melapisi tembok, pintui dan jendela dengan materi yang dapat menghambat sinyal wi-fi atau dapat juga dengan memantulkan sinyal wi-fi kembali ke tempat sumbernya.
  • Menghindari berlama-lama di tempat yang terdapat sinyal wi-fi. Semakin lama berada di tempat yang terdapat sinyal wi-fi yang cukup intensif, maka semakin besar paparan radiasi wi-fi pada tubuh kita.
  • Menanam Sanseviera. Tanaman sanseviera atau lidah mertua mampu menyerap 107 jenis racun, di antaranya adalah berbagai jenis radiasi, racun polusi udara, dan lain-lain. 

Apabila kita mulai merasakan beberapa gejala sebagaimana tersebut d atas, segeralah ambil tindakan dengan memeriksakan diri ke dokter dan tinggalkan jaringan wi-fi.

Semoga bermanfaat.