Sistem nilai budaya merupakan tingkatan yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Hal ini disebabkan karena nilai-nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat tadi.
Walaupun nilai-nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup manusia dalam masyarakat, tetapi sebagai konsep, suatu nilai budaya bersifat sangat umum, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dan sulit diterangkan secara rasional dan nyata. Namun, justru karena sifatnya yang umum, luas, dan konkret itu, maka nilai-nilai budaya dalam suatu kebudayaan berada dalam daerah emosional dari alam jiwa para individu yang menjadi warga dari kebudayaan bersangkutan. Nilai-nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat, dengan cara mendiskusikannya secara rasional. Dalam tiap masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu dengan lain berkaitan hingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya.
Apakah terhadap lapangan-lapangan kehidupan suatu sistem nilai budaya memberi arah dan dorongannya ? Atas pertanyaan tersebut, C. Kluckhohn seorang ahli antropologi menjawabnya bahwa setiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia, yang dikembangkan sebagai suatu kerangka yang dapat dipakai untuk menganalisa secara universal setiap variasi dalam sistem nilai budaya dalam semua macam kebudayaan yang terdapat di dunia. Menurut C. Kluckhohn, kelima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah :
- Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia.
- Masalah mengenai hakekat dari karya manusia.
- Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu.
- Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
- Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya.
Cara berbagai kebudayaan di dunia mengkonsepsikan kelima masalah universal tersebut mungkin berbeda-beda, walaupun kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya.
Suatu sistem nilai budaya sering juga berupa pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya. Namun istilah pandangan hidup sebaiknya dipisahkan dari konsep sistem nilai budaya. Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, apabila sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, pandangan hidup itu merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau individu-individu khusus dalam masyarakat. Karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tidak ada pandangan hidup seluruh masyarakat.
Sedangkan konsep ideologi merupakan suatu sistem pedoman hidup atau cita-cita yang ingin sekali dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat, tetapi yang lebih khusus sifatnya daripada sistem nilai budaya. Suatu ideologi dapat menyangkut sebagian besar dari warga masyarakat, tetapi dapat juga menyangkut golongan-golongan tertentu dalam masyarakat. Istilah ideologi biasanya tidak dipakai dalam hubungan dengan individu.
Demikian penjelasan berkaitan dengan sistem nilai budaya, pandangan hidup, dan ideologi.