Penggunaan Psikologi Komunikasi ( Komunikasi Efektif )

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.

Kita belajar menjadi manusia melalui komunikasi. Seorang bayi bukanlah apa-apa sampai ia belajar mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan, tendangan, atau senyuman. Setalah ia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, terbentuklah perlahan-lahan apa yang disebut kepribadian. Bagaimana ia menafsirkan pesan yang disampaikan orang lain dan bagaimana ia menyampaikan pesannya kepada orang lain , menentukan kepribadiannya. Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi oleh caranya menerjemahkan pesan-pesan lingkungan yang diterimanya. 

Kepribadian terbentuk sepanjang hidup kita. Selama itu pula komunkasi menjadi penting untuk pertumbuhan pribadi kita. Melalui komunkasi kita menemukan diri kita, mengembangkan konsep diri, dan menetapkan hubungan kita dengan dunia di sekitar kita. 

Bagaimana tanda-tanda komunikasi yang efektif ? Komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan lima hal, yaitu :
  • Pengertian. Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer. Untuk menghindari hal tersebut, kita perlu memahami psikologi pesan dan psikologi komunikator.   
  • Kesenangan. Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Komunikasi hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa apa yang disebut Analisis Transaksional sebagai 'saya ok, kamu ok'. Komunikasi ini lazim disebut komunkasi fatis, yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. Ini memerlukan psikologi tentang sistem komunkasi interpersonal.      
  • Pengaruh pada sikap. Paling tidak kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Misalnya seorang guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai ilmu pengetahuan, pemasangan iklan ingin membangkitkan selera konsumen dan mendesaknya untuk membeli produknya. Komunikasi tersebut adalah komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefinisikan sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.      
  • Hubungan sosial yang baik. Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Setiap orang ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya 'kebutuhan akan cinta' atau 'belongingness'. Sedangakan William Schutz memerinci kebutuhan sosial ke dalam tiga hal, yaitu interaksi dan asosiasi (inclusion), penegndalian dan kekuasaan (control), serta cinta dan kasih sayang (affection). Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian dan kekuasaan, serta cinta dan kasih sayang. Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana jika seseorang gagal menumbuhkan hubungan interpersonal, apa yang terjadi ? Vance Packard menjawab bahwa orang tersebut akan menjadi agresif, senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental, serta menderita flight syndrome atau ingin melarikan diri dari lingkungannya. Supaya manusia tetap hidup secara sosial, untuk sosial survival, ia harus terampil dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal seperti persepsi interpersonal dan hubungan interpersonal. 
  • Tindakan. Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Komunikasi untuk menimbulkan pengerian memang susah, tetapi lebih susah lagi mempengaruhi sikap. Dan jauh susah lagi mendorong orang untuk bertindak. Tetapi efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikate. Karena untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Hal tersebut bukan saja memerlukan pemahaman tentang  seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga faktor-faktor yang mempengarugi perilaku manusia.

Semoga bermanfaat.