Perkembangan sumber daya manusia di satu pihak dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan kerja manusia dalam melakukan berbagai macam kegiatan dalam masyarakat. Di pihak lain pembinaan sumber daya manusia berhubungan erat dengan usaha peningkatan taraf hidup.
Pembinaan sumber daya manusia dilakukan dalam beberapa tingkatan, yaitu :
- Tingkat pertama pengembangan sumber daya manusia dilakukan di kalangan keluarga.
- Tingkatan kedua dari pengembangan sumber daya manusia adalah pendidikan dan latihan formal. Orang dididik dan dilatih untuk memperoleh pengetahuan tertentu, di samping untuk meningkatkan kemampuan kerja dan penghasilannya.
- Tingkatan ketiga dari pengembangan sumber daya manusia di lingkungan perusahaan atau instansi melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen. Prinsip utama manajemen adalah peningkatan efisiensi penggunaan sumber-sumber yang digunakan dalam produksi. Peningkatan produktivitas kerja karyawan merupakan tujuan utama dari manajemen personil, dan erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam gizi dan kesehatan. Gagasan perencanaan tenaga kerja merupakan tingkat lanjutan dari proses pengembangan sumber daya manusia, dimaksudkan untuk menjamin tenaga-tenaga, terutama tenaga kerja terdidik yang diperlukan dalam pembangunan.
Banyak ahli yang berteori tentang melakukan pendekatan pandangan terhadap manusia sebagai tenaga kerja, di antara para ahli tersebut adalah Flipo. Miks, dan Skhuls. Pada tiap pendekatan tergambar penekanan tertentu atas aspek manusia sebagai tenaga kerja, yaitu sebagai berikut :
- Pendekatan mekanikal, menekankan manusia sebagai faktor-faktor produksi.
- Pendekatan paternalistik, memandang manusia sebagai makhluk hidup yang memerlukan sandang, pangan, dan papan.
- Penekanan hubungan antar manusia pada aspek sosial dan harga diri manusia.
- Penekanan sumber daya manusia, memandang manusia sebagai makhluk yang menghendaki perkembangan, yang menginginkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk yang berhasrat menaturalisasikan dirinya.
Pendekatan sumber daya manusia menekankan bahwa dalam pembangunan harus dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu konsekuensi dalam penggunaan pendekatan proses pembangunan adalah peningkatan sumber daya manusia. Karena itu tujuan peningkatan sumber daya manusia adalah untuk mengubah potensi sumber daya manusia menjadi tenaga kerja produktif.
Kualitas sumber daya manusia meliputi :
- Mental. Kualitas mental merupakan kualitas yang sangat penting, karena merupakan pendorong untuk mengadakan perubahan perubahan peningkatan kualitas lainnya.
- Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang terpenting sebagai petunjuk kualitas sumber daya manusia. Pendidikan menambah pengetahuan baik secara langsung atau tidak langsung menyangkut pekerjaan, maupun mengenai cara dan teknik menyelesaikan suatu tugas kerja secara tepat guna.
- Kesehatan. Tolok ukur kesehatan masyarakat sebagai sumber daya manusia dapat diukur dari pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal gizi dan nutrisi. Pemenuhan kebutuhan ini akan diperoleh jika upah seorang pekerja dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum.
Manusia terbentuk oleh tiga faktor, yaitu genetik, lingkungan, dan kemampuan untuk melakukan perubahan lingkungan sesuai dengan keinginannya. Hal tersebut mempengaruhi pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus dan sangat pesat (ledakan penduduk) yang merupakan masalah dan memerlukan usaha-usaha pemecahan yang serius. Tantangan dari lingkungan alam berupa iklim, perairan, tanah dan hutan merupakan ancaman bagi manusia yang harus dijawab dengan akalnya. Meskipun pada kenyataannya, manusia sendirilah yang mewujudkan ancaman paling besar bagi kelestarian alam maupun kelestarian manusia itu sendiri. Pemecahan akan masalah tersebut sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia untuk mencari solusi dari masalah yang ditimbulkannya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia.
Semoga bermanfaat.