Kastuba Simbol Natal Dan Tahun Baru

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Kastuba atau dalam bahasa latin disebut Euphorbia pulcherrima. Tanaman ini berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Tanaman kastuba mulai dikenal di penjuru dunia pada tahun 1825, yang disebarkan oleh para pedagang yang melintasi antar benua. Tanaman kastuba tergolong perdu dengan tinggi
hingga dapat mencapai 4 meter. Daunnya berbentuk oval, berwarna hijau tua dengan panjang antara 7 - 16 centimeter. Bunganya bergerombol di ujung batang yang tersusun dalam satu ragkaian. Kastuba tidak memiliki daun mahkota, tapi di bawahnya terdapat braktea atau daun atas. Daun atas inilah yang nantinya berwarna merah menyala.

Di beberapa negara tanaman kastuba mempunyai arti yang berbeda-beda. Misalnya di Amerika Selatan, kastuba disebut-sebut sebagai mitos penciptaan yang dipercaya oleh Suku Maya sebagai mahkluk perkasa dari dunia lain. Dalam bahasa Nahuatl (bahasa asli suku-suku di pedalaman Amerika). kastuba disebut sebagai bunga kotoran karena tumbuh di atas kotoran burung yang memakan biji kastuba. Sedangkan masyarakat Spanyol, mengartikan kastuba sebagai bunga paskah.

Tanaman kastuba tergolong kuat dan tahan lama. Asalkan tidak ditempatkan di bawah sinar matahari secara langsung kastuba tidak akan layu dan kering. Di Indonesia sendiri, tanaman kastuba sering diletakkan di dalam rumah. Karena tanaman ini tidak tergolong tanaman penyampah, dalam arti daun yang belum layu dan kering tidak akan jatuh dari batangnya. Sehinga kita tidak perlu repot untuk menyapu lantai dari daun-daun layu tersebut. 

Perawatan tanaman kastuba pun tergolong mudah, cukup disiram sehari sekali. Untuk mendapatkan warna merah kastuba yang tampak menyala,  tanaman kastuba sebaiknya setiap pagi diletakkan di bawah sinar matahari selama satu jam. Perpaduan mencolok antara warna hijau tua dan merah menyala ini membuat tanaman kastuba terlihat menarik. Tanaman kastuba juga tergolong murah harganya, untuk satu pot kastuba biasanya dijual dengan harga Rp. 35.000 hingga Rp. 50.000 tergantung dari besar kecilnya tanaman ini.


Cara Menanam Kastuba :

  • Gunakan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, masukkan dalam pot.
  • Ambil satu batang tanaman kastuba, lalu tanam dengan media yang telah disediakan.
  • Ikat ranting-ranting di bagian batang pohon menggunakan tali menjadi satu bagian, agar terlihat cantik.
  • Untuk pembiakkannya bisa digunakan dengan cara stek. Caranya adalah pilih cabang yang sudah tua dengan diameter kurang dari 1 centimeter. Potong cabang sepanjang 15 centimeter atau setiap potongan cabang memiliki 3 - 4 mata tunas.
  • Rendam stek dalam zat pengatur tumbuh (ZPT) yang bisa dibeli di penjual tanaman, dengan takaran 0,2 gram/liter.
  • Siapkan media tanam seperti tersebut di atas.
  • Tanam stek sedalam 3 - 4 centimeter berdiri tegak. Siram hingga cukup basah.
  • Kerudungi dengan plastik tembus cahaya dan letakkan di tempat yang teduh.
  • Pada usia kurang lebih 10 - 12 minggu, tanaman kastuba ini sudah mempunyai akar dan tunas baru.

Selain sebagai tanaman hias, kastuba juga sering digunakan untuk memperlancar haid dan memperbanyak air susu ibu (ASI). Cara pemanfaatannya pun juga mudah, yaitu :
  • Ambil 5 - 10 kuntum bunga kastuba, lalu rebus dalam 2 liter air.
  • Rebus kuntum bunga tersebut hingga air tinggal separuh.
  • Setelah itu saring dan minum setiap pagi dan sore hari.

Dulu menjelang akhir tahun para pedagang tanaman pasti ramai menjajakan kastuba. Tanaman ini memang identik dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Warnanya yang merah menyala membuat suasana semakin meriah. Penggunaan kastuba sebagai tanaman perayaan Natal dan Tahun baru bermula di wilayah Meksiko. Ketika itu ada seorang anak miskin yang tidak mampu membeli kado Natal. Padahal ia ingin memberikan kado terbaik saat perayaan Natal di gereja. Di tengah kesedihannya, ia teringat kata-kata bijak yang menyebutkan bahwa apapun kadonya, jika diberikan dengan hati yang tulus pasti akan sangat berarti. Si anak tersebut lantas mencabut tanaman yang berbentuk daun berwarna hijau di pinggir jalan. Ketika memasuki gereja, daun-daun tersebut berubah warna menjadi merah, sedangkan daun di bawahnya tetap berwarna hijau. Perpaduan warna hijau dan merah yang merupakan ciri khas perayaan Natal membuat tanaman itu terlihat indah. Semua pengunjung gereja terkagum-kagum menyaksikan keajaiban itu. Semenjak itulah tanaman kastuba digunakan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Tapi sekarang, tanaman kastuba tidak hanya digunakan saat akhir tahun, keindahan tanaman ini membuat banyak orang memilihnya untuk digunakan sebagai dekorasi pesta dan perayaan-perayaan lain. 

Semoga bermanfaat.