Tahapan Pemikiran Manusia Dalam Mengatasi Keterbatasan Kemampuannya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengetahuan dan pengertian manusia yang terdapat dalam alam kian hari kian bertambah, sehingga terjadilah 
progresivitas.  Lingkup pengertian dan pengetahuannya makin luas, hal ini dimungkinkan karena manusia sebagai homo faber mampu membuat peralatan, sehingga keterbatasan kemampuannya dapat di atasi. 

Dalam mengatasi keterbatasan kemampuannya, manusia melalui beberapa tahapan pemikiran, yaitu :
1. Antroposentris
Antroposentris, berasal dari kata anthropus yang artinya manusia, dan centrum yang artinya pusat. Jadi Antroposentris adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. 
Pandangan seperti tersebut masih dalam tingkat awal, dan berkembang terutama pada jaman kuno dimana manusia masih dalam tahap mistis. Kehidupan dan pikiran manusia masih sangat terbatas.
2. Geosentris
Geosentris, berasal dari kata geo yang artinya bumi, dan centrum yang artinya pusat. Jadi Geosentris adalah anggapan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi.
Pandangan seperti tersebut berkembang sejak abad keenam Sebelum Masehi. Tokoh pendukung dari geosentris ini adalah :
  • Thales (624 - 548 SM), yang dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales, adalah orang yang menentukan bintang kutub sebagai pedoman pelayaran bagi para pelaut Yunani. Dengan meneliti hari-hari terpendek dan hari-hari terpanjang, Thales membagi waktu menjadi empat musim dalam satu tahun. Thales juga meramalkan dengan tepat saat terjadinya gerhana matahari. Thales percaya bahwa bintang-bintang memiliki cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan oleh Thales, bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung di atas air.
  • Anaximander (610 - 546 SM), ia adalah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub. Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatn6ya. Anaximander juga menemukan perhitungan waktu dengan gerakan bayangan matahari atau yang dikenal dengan jam matahari.
  • Pythagoras (580 -500 SM), terkenal dengan dalilnya tentang segitiga siku-siku. Pythagoras berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Selain itu, Pythagoras juga mengajarkan, bahwa di bumi terdapat empat unsur, yaitu tanah, air, udara, dan api.
  • Erasthothenes (276 - 195 SM), ia adalah orang pertama yang menghitung ukuran bumi sebagai benda bulat. 
3. Heliosentris
Heliosentris, berasal dari kata helios yang artinya matahari, dan centrum yang artinya pusat. Jadi Heliosentris adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Pendapat yang dikemukakan oleh Ptolomeus ini,  merupakan perubahan drastis dengan pendapat lama yang beranggapan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (geosentris). Paham heliosentris sampai dengan saat ini masih bertahan sebagai salah satu kebenaran.
4. Galaktosentris
Galaktosentris, berasal dari kata galaxy yang artinya kumpulan jutaan bintang, dan centrum yang artinya pusat. Jadi Galaktosentris adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920, setelah ditemukannya teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang.
5. Asentris
Asentris merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat dalam alam semesta ini, semua beredar dalam konstelasi alamiah. Paham baru ini mulai berkembang sejak orang menemukan radioteleskop yang merupakan alat pengumpul radiasi gelombang dari antariksa. Dengan adanya paham asentris ini manusia makin kecil jika digadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta.

Semoga bermanfaat.