Workaholik atau kecanduan kerja berbeda dengan pekerja keras. Pekerja keras merupakan istilah untuk menggambarkan orang-orang yang bekerja keras, apapun motif, target, dan latar belakangnya. Orang menjadi pekerja keras karena memang dirinya menginginkan, bisa juga karena tidak ada pilihan lain.
Sedangkan workaholik adalah situasi yang sangat tidak sehat, bisa jadi seseorang menjadi workaholik karena pelarian atau mencari solusi dari sebuah masalah yang sedang dihadapai, di luar dari pekerjaan kantor. Workaholik sebenarnya adalah hal yang wajar, asal saja diimbangi dengan istirahat yang cukup. Karena jika tidak, workaholik atau mengerjakan pekerjaan melebihi porsinya akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Sedangkan workaholik adalah situasi yang sangat tidak sehat, bisa jadi seseorang menjadi workaholik karena pelarian atau mencari solusi dari sebuah masalah yang sedang dihadapai, di luar dari pekerjaan kantor. Workaholik sebenarnya adalah hal yang wajar, asal saja diimbangi dengan istirahat yang cukup. Karena jika tidak, workaholik atau mengerjakan pekerjaan melebihi porsinya akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Workaholik biasanya disebabkan oleh :
- Kurang percaya diri.
- Mencari pelarian dari masalah pribadi yang sedang dihadapi.
- Terobsesi dengan pekerjaannya.
- Kecintaan yang berlebihan terhadap profesi atau pekerjaannya.
Workaholik dapat disembuhkan dengan mencari tahu dan mengatasi akar permasalahan yang membuat seseorang menjadi 'cinta dunia kerjanya'. Kesembuhan tentunya tergantung dari diri seseorang itu sendiri, dan sejauh apa permasalahan yang sedang dihadapi.
Workaholik bisa menimbulkan dampak fisik dan psikologis terhadap yang bersangkutan maupun keluarganya. Bagi seorang yang workaholik, tempat kerja merupakan suatu sarana untuk menyalurkan keiinginannya, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan seorang workaholik mudah mengalami depresi, cemas, dan emosinya mudah meledak. Selain itu seorang workaholik juga lebih sering mengalami masalah kesehatan yang biasa disebut stres kronik, yang berakibat pada masalah kesehatan fisik dan mental.
Untuk mengatasi workaholik, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Menjaga keseimbangan dalam hidup. Maksudnya adalah mengatur waktu antara pekerjaan dan saat istitrahat. Tentukan juga waktu untuk mengakhiri jam kerja dalam satu hari, beristirahat yang cukup, jika perlu, aturlah juga waktu untuk berlibur, sehingga pikiran akan kembali fresh.
- Delegasikan pekerjaan anda kepada teman kerja yang lain. Bangun rasa percaya pada teman kerja, sehingga tidak perlu merasa kuatir pekerjaan tidak dapat diselesaikan.
- Pelajari dan pahami diri dan perasaan sendiri. Dengan begitu, kita akan mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan kita.
Bagaimana kalau kurang tidur ? Tidur membuat tubuh beristirahat dan memulihkan kembali energi yang terbuang saat beraktifitas di siang hari. Idealnya, orang dewasa perlu tidur selama 6 - 8 jam dalam sehari. Apabila karena kesibukan tidak bisa memenuhi jam tidur tersebut, biasanya badan akan terasa lemas sehingga tidak optimal untuk beraktifitas keesokan harinya.
Agar dapat melewati hari dengan tetap semangat walaupun jam tidur yang dimiliki sangat minim, kita bisa mencoba melakukan hal-hal berikut :
- Perhatikan Asupan Makanan. Jika kurang istirahat sebaiknya perut tetap kenyang, pastikan memakan menu yang sehat saat sarapan, makan siang, atau makan malam agar tubuh mendapat cukup nutrisi yang membuat tubuh tetap terjaga. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang akan mencegah tubuh menjadi lesu dan jatuh tertidur. Makana yang perlu dikonsumsi adalah biji-bijian yang merupakan sumber energi, buah-buahan untuk menyegarkan pikiran dan produksi gula dengan cepat, serta protein yang mengandung asam amino untuk meningkatkan energi.
- Jogging. Banyak ahli kesehatan menyarankan jogging, karena bisa melepaskan endorfin yang merupakan pereda nyeri alami, jugging juga berperan sebagai peningkat energi dan penguat jantung. Yang perlu diperhatikan, lakukan olah raga dalam taraf sedang untuk tetap menjaga kestabilan kondisi tubuh.
- Kafein. Kafein adalah zat pahit yang ada dalam kopi, teh, minuman ringan, coklat dan beberapa obat-obatan. Kandungan kafein akan meningkatkan adrenalin sehingga tubuh tetap merasa tergugah dari rasa kantuk dan lelah. Kafein juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, akibatnya tubuh akan jadi lebih waspada dan energi juga akan meningkat. Yang perlu diperhatikan, konsumsi kafein secara berlebihan dapat mengakibatkan gejala gemetar dan pusing. Tubuh menyerap dan membuang kafein dengan cepat, setelah 8 - 10 jam, 75 % kafein sudah dibuang dari tubuh.
Perlu diingat, salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah dengan beristirahat yang cukup, jadi tidur dalam waktu yang cukup tetap merupakan cara terbaik untuk menjaga kondisi dan kesehatan tubuh.
Semoga bermanfaat.