Sistem Pencernaan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Semua manusia dan hewan memerlukan makanan yang berguna untuk tubuh. Makanan bagi manusia dan hewan berguna untuk memperoleh energi, mengganti sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan. Makanan yang dimakan oleh manusia dan hewan mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara :
  • Mekanik. Yaitu proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil secara mekanik. Misalnya, pada waktu mengunyah makanan dalam rongga mulut.
  • Kimia. Yaitu suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.

Sedangkan pencernaan sendiri dapat terjadi, yaitu :
  • di dalam sel, yang biasa disebut pencernaan intra sel.  Pencernaan intra sel terjadi di dalam rongga sel dalam sel itu sendiri. Misalnya, pada hewan bersel satu. 
  • di luar sel, yang biasa disebut pencernaan ekstra sel. Pencernaan ekstra sel terjadi di luar sel yaitu dalam saluran makanan, yang kemudian diedarkan ke seluruh sel tubuh. Pencernaan semacam ini terjadi pada hewan bersel banyak.

A. Sistem Pencernaan Manusia.


Untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia, makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang berguna bagi tubuh, yaitu berupa :
  • Karbohidrat, yang dapat diperoleh dari beras, sagu, singkong, dan jagung.
  • Protein dan lemak, yang dapat diperoleh dari daging, ikan, dan kacang-kacangan.
  • Vitamin dan mineral, yang dapat diperoleh dari satur-sayuran dan buah-buahan.
  • Air, terutama di dapat dari cairan yang diminum serta dari makanan lain. Air berguna untuk melarutkan zat makanan. 
Zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan zat makanan lainnya, yaitu vitamin, mineral dan air tidak mengalami proses pencernaan.
Sistem pencernaan terdiri atas :
  • Saluran pencernaan, yang tersusun dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, poros usus, dan pangkal usus (lobang pembuangan).
  • Kelenjar pencernaan, adalah alat yang menghasilkan enzim pencernaan.

1. Mulut.
Dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi merupakan alat pencernaan mekanik, yang berfungsi untuk memotong dan menguyah makanan hingga menjadi bagian yang lebih kecil. 
Lidah mempunyai fungsi utama sebagai :
  • Pengecap rasa makanan.
  • Alat pemindah makanan dari mulut.
  • Membantu menelan makanan.
Kelenjar ludah menghasilakan ludah (saliva). Di dalam mulut bermuara tiga pasang saluran ludah. Ketiga pasang saluran ludah tersebut berasal dari :
  • Kelenjar ludah parotid.
  • Kelenjar ludah rahang bawah.
  • Kelenjar ludah bawah lidah.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin yang berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi maltosa.

2. Kerongkongan.
Kerongkongan berupa saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Sebelum makanan masuk ke dalam kerongkongan, makanan tersebut melewati faring (tekak). Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Pada bagian depan, faring berhubungan dengan tenggorokan sedang pada bagian belakang, faring berhubungan dengan kerongkongan. Pada waktu menelan makanan, langit-langit yang lunak terangkat sehingga menutupi saluran hidung dan epiglotis (katup pangkal tenggorokan) menutupi tenggorokan. Dengan demikian makanan masuk ke dalam kerongkongan. Makanan dalam kerongkongan bergerak menuju lambung karena adanya gerak peristaltik dari kerongkongan. Dinding kerongkongan tersususn dari otot memanjang dan melingkar. Otot-otot tersebut berkontraksi secara bergantian sehingga terjadi gerak peristaltik.

3. Lambung.
Lambung berupa kantung yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  • Kardiak (bagian atas).
  • Fundus (bagian tengah).
  • Pilorus (bagian bawah).
Dinding lambung terdiri dari beberapa lapisan otot yang tersusun secara memanjang, melingkar dan menyerong. Dengan adanya kontraksi otot-otot lambung tersebut, makanan yang ada di dalam lambung akan diaduk secara merata dengan getah lambung yang dihasilkan oleh bagian fundus. Akhirnya makanan berubah menjadi suatu bentuk yang menyerupai bubur yang disebut kim. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam lambung (HCl), enzim renin dan pepsinogen. Fungsi asam lambung antara lain adalah mengaktifkan enzim dan dapat membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Pepsinogen diaktifkan oleh asam lambung menjadi pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam air susu.

4. Usus Halus.
Usus  halus merupakan  saluran pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  • Usus 12 jari (duodenum).
  • Usus kosong (jejunum).
  • Usus penyerapan (ileum).
Pada usus duabelas jari bermuara saluran bersama yang berasal kantung empedu dan pankreas. Empedu dihasilkan oleh hati, ditampung oleh kantung empedu dan selanjutnya disalurkan melalui saluran empedu.
Empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas terletak dekat lambung, menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim :
  • Tripsinogen. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus menjadi tripsin. Tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino. 
  • Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
  • Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim, seperti :
  • Eripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
  • Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
  • Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
  • Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  • Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 
  • Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Percernaan makanan berakhir di dalam ileum (usus penyerapan), makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh dinding ileum. Dinding ileum sebelah dalam membentuk jonjot-jonjot (vili). Dengan adanya jonjot-jonjot tersebut permukaan dinding ileum menjadi lebih kuas sehingga penyerapan sari-sari makanan akan lebih banyak. Hasil akhir pencernaan karbohidrat adalah glukosa, sedangkan proten berupa asam amino, dan lemak berupa asam lemak dan gliserol. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin diserap oleh pembuluh kapiler darah pada vili, yang selanjutnya dialirkan melalui  pembuluh darah ke dalam hati. Sebagian dari zat tersebut ada yang diubah dalam hati menjadi suatu bentuk yang dibutuhkan oleh tubuh, dan dialirkan ke seluruh bagian sel tubuh. Asam lemak dan gliserol diangkut oleh pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening usus. Pembuluh kil ini selanjutnya akan bergabung dengan pembuluh gentah bening lainnya, dan akhirnya bermuara pada pembuluh darah.

5. Usus Besar.
Zat yang tidak diserap oleh dinding usus halus yang berupa sisa-sisa makanan masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar masih terjadi penyerapan sejumlah besar air. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk yang membusukkan sisa-sisa makanan menjadi kotoran (feses), yang akhirnya dikeluarkan melalui pangkal usus (lobang pembuangan).


B. Sistem Pencernaan Hewan.

Hewan bersel banyak mempunyai sistem pencernaan mirip dengan sistem pencernaan manusia, yaitu terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sedangkan pencernaan hewan bersel satu terjadi dalam sel itu sendiri.

Sistem pencernaan pada :

1. Hewan Memamah Biak.
Hewan memamah biak, misalnya sapi, mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian, yaitu :
  1. Perut besar (rumen).
  2. Perut jala (retikulum).
  3. Perut kitab (omasum).
  4. Perut masam (abomasum).
Makanan yang berupa rumput dan sejenisnya, dimakan melalui mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar. Dari perut besar makanan tersebut kembali ke mulut untuk dimamah. Setelah dimamah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kitab, dan akhirnya ke perut masam.

2. Aves.
Aves, misalnya burung, mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari :
  • Mulut, berupa paruh yang terbuat dari zat tanduk. Di dalam mulut burung tidak terdapat gigi, mempunyai lidah yang kecil dan berbentuk runcing dilapisi zat tanduk.
  • Kerongkongan, berupa saluran yang panjang, bagian bawah membesar berupa kantung yang disebut tembolok. Tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara. 
  • Lambung, tersusun dari dua bagian yaitu bagian depan yang disebut lambung kelenjar dan lambung belakang yang disebut lambung penguyah (empedal). 
  • Usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke dalam usus halus. hasil pencernaan yang berupa sari-sari makanan diserap oleh dindang usus yang banyak megandung pembuluh kapiler.
  • Usus besar. Sisa makanan yang tidak dicerna masuk ke dalam usus besar, selanjutnya ke dalam rektum dan dikeluarkan melalui kloaka.
  • Kloaka, merupakan muara dari tiga saluran pelepasan, yaitu usus, ginjal, dan dari saluran kelamin.
Aves mempunyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus. Usus buntu berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari makanan. Aves mempunyai hati dan pankreas, yang keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.

3. Reptil.
Reptil, misalnya kadal, mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pankreas sebagai kelenjar pencernaan. Dalam rongga mulut terdapat gigi yang tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah. Selain gigi terdapat lidah dan kelenjar ludah. Lidah ujungnya bercabang dua, yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Kelenjar ludah menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah menelan mangsa dan makanan. 

4. Amfibi.
Amfibi, misalnya katak, mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka Pada rongga mulut, mempunyai gigi yang hanya terdapat pada rahang atas. Katak mempunyai gigi kerucut yang terdapat pada langit-langit, yang fungsinya untuk mencengkeram mangsanya. Lidah katak bercabang dua, yang fungsinya untuk menangkap mangsa. Setelah mangsa masuk ke dalam mulut, kemudian ditelan melewati kerongkongan yang pendek masuk ke dalam lambung. Untuk membantu menelan makanan, makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di lambung. Katak mempunyai kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka.

5. Ikan.
Ikan mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan lobang pembuangan. Ikan mempunyai lidah yang pendek yang terdapat pada dasar mulut. Ikan tidak mempunyai kelenjar ludah, tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung ikan merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Antara lambung dan usus terdapat tiga buah usus buntu. Ikan mempunyai hati, kantung empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. 

6. Serangga.
Serangga, misalnya belalang, mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah (empedal), lambung, usus, rektum, dan lobang pembuangan. Belalang merupakan serangga pemakan tumbuhan, mulutnya bertipe menggigit atau mengunyah. Mulut belalang terdiri atas beberapa bagian (alat-alat mulut), yaitu :
  • bibir atas (labrum), yang berfungsi sebagai alat pengecap.
  • bibir bawah (labium), yang mempunyai sepasang alat peraba. 
  • rahang atas (maksila), mempunyai gigi dan sepasang alat peraba. 
  • rahang bawah (mandibula), mempunyai gigi yang tajam berfungsi untuk mengunyah makanan.
Tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara.  Di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal untuk proses penghancuran makanan, selanjutnya diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang telah dicerna diserap di dalam lambung, dan sisa makanan dari usus melalui rektum dikeluarkan melalui lobang pembuangan.

7. Cacing
Cacing mempunyai saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus, dan lobang pembuangan. Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut faring (hulu kerongkongan). Dinding faring mempunyai otot dan menghasilkan lendir. Faring berfungsi untuk menghisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Di sekeliling kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan zat kapur yang berfungsi untuk menetralkan sifat asam makanannya. Tembolok pada cacing berfungsi untuk menyimpan makanan, selanjutnya makanan masuk ke dalam empedal. Pencernaan dalam empedal dibantu oleh pasir atau batu-batu kecil yang ikut masuk bersama makanan. Pencernaan makanan berakhir di dalam usus. Sisa makanan dikeluarkan melalui lobang pembuangan.

8. Protozoa
Protozoa, misalnya amoeba, merupakan hewan bersel satu. Segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan pada protozoa terjadi di dalam sel disebut pencernaan intra sel. Pada waktu amoeba mendapatkan makanan, amoeba akan membentuk kaki-kaki semu yang mengarah kepada makanan. Selanjutnya makanan dikelilingi oleh kaki-kaki semu untuk dibawa ke dalam protoplasma. Dalam protoplasma yang megandung makanan tersebut terbentu rongga makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Makanan yang telah dicerna berupa sari makanan diserap dan sisa makanan dikeluarkan dari dalam tubuh amoeba.

Semoga bermanfaat.