Melukis Dengan Tiupan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Melukis bisa merupakan hobby yang memerlukan bakat. Atau paling tidak untuk mendapatkan hasil lukisan yang bernilai, dibutuhkan sentuhan jiwa seni sang pelukisnya. Banyak cara bisa dilakukan dalam membuat suatu lukisan. Hanya saja, pada umumnya orang melukis dengan menggunakan kuas atau dengan menggunakan pinsil, baik dengan pinsil biasa (hitam) ataupun pinsil warna.

Namun belakangan ini mulai dikenal metode dan teknik melukis dengan tiupan. Mungkin belum banyak orang yang tahu. Melukis dengan cara tiupan ini sangat baik dilakukan oleh anak-anak, untuk melatih dan menumbuhkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Bahan yang diperlukan :
  • Sedotan.
  • Beberapa pewarna makanan.
  • Wadah plastik untuk tempat larutan pewarna.
  • Kertas.
  • Koran atau plastik sebagai alas kerja.
  • Celemek, supaya baju tidak kotor.
Cara melukis dengan tiupan adalah :
  • Siapkan meja untuk melukis. Tutup permukaan meja dengan koran atau plastik. Pakai celemek supaya baju tidak kotor.
  • Campur pewarna makanan dengan air dalam wadah plastik, sehingga serupa cat air yang siap dipakai. (dalam kondisi cair).
  • Masukkan sedotan, biarkan terendam ujungnya, lalu tutup bagian atasnya dengan ibu jari sehingga cat yang masuk dalam sedotan tidak tumpah. Terus tutup sedotan sambil diangkat ke atas kertas.
  • Setelah itu, tiup sedotan perlahan (jangan terlalu kuat meniupnya, supaya cat tidak menyebar keluar kertas).  Cat akan menyebar, membuat bentuk yang unik. Kalau masih ada cairan yang tersisa, tiup lagi kearah yang diinginkan. 
  • Ulangi lagi dengan warna yang lain, sampai merasa puas dengan hasil lukisan itu.
  • Setelah selesai, sambil menunggu lukisan kering, bereskan semua perlengkapan. Bersihkan meja dan cuci wadah bekas tempat pewarna.

Pembuatan Pinsil Warna. Pinsil warna biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mewarnai. Tapi taukah anda bagaimana cara pembuatan pinsil warna ? Pinsil terbuat dari penggabungan lembaran kayu yang sudah dicetak bentuk alur dengan isi pensil, biasa disebut leads. Leads untuk pensil warna adalah campuran dari berbagai pigmen yang harus dicampur dan dibentuk sehingga menjadi bentuk sempurna. Leads tersebut lalu dipotong dengan ukuran pensil dan melewati proses pengeringan. Setelah mengering, leads dimasukkan ke dalam dua lembaran kayu yang sudah dicetak dengan bentuk alur dengan tambahan lem perekat. Untuk memudahkan, imajinasikan proses pembuatan sandwich.  Bayangkan roti sandwich adalah lembaran kayunya, sedangkan isi dari sandwich merupakan leads, lalu tambahkan sausnya yaitu lem perekat. "Sandwich" tersebut lalu dipanaskan agar pensil tidak mudah patah. Pensil lalu dipotong sesuai dengan ukurannya masing-masing, diberi warna dan diberi logo di badannya. Pensil warna pun siap dikemas hingga menjadi produk yang dapat dipakai untuk menggambar.

Pensil warna yang dijual di pasaran, tentunya sudah melalui pengecekan kualitas produk. Pengecekan kualitas produk tersebut meliputi :
  • Tes kekuatan rekat lem, hal ini dilakukan untuk mengetahui kuatnya lem yang menempel antara leads dengan kayu pensil, sehingga leads tidak mudah merosot.
  • Tes kekuatan leads, hal ini dilakukan untuk mengukur kekuatan leads, sehingga tidak mudah patah. 
  • Dropping test, yaitu mengukur kekuatan leads jika dijatuhkan setinggi 130 cm atau seukuran tinggi meja normal.
  • Tes warna, untuk mengecek keseragaman warna.
  • Tes anti racun, untuk membuktikan bahwa pensil-pensil yang dihasilkan tidak mengandung racun dan aman untuk digunakan.

Semoga bermanfaat.