Budaya patriarkal di Indonesia masih sangat melekat, terutama di kalangan masyarakat Jawa. Dimana posisi seorang pria lebih tinggi dari seorang wanita. Kebanyakan pria menikah di Indonesia memposisikan diri, selain sebagai kepala rumah tangga, mereka memposisikan diri sebagai "raja" dalam rumah tangga, sedangkan seorang isteri haruslah siap setiap saat melayani segala kebutuhannya.
Dalam masyarakat yang masih memegang teguh budaya patriarkal, tugas dari masing-masing pasangan sangatlah jelas. Suami mencari nafkah, sedangkan isteri ditakdirkan untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kondisi rumah tangga. Dari mengurus dan menjaga anak, memasak sampai menyelesaikan pekerjaan rumah.
Dalam masyarakat yang masih memegang teguh budaya patriarkal, tugas dari masing-masing pasangan sangatlah jelas. Suami mencari nafkah, sedangkan isteri ditakdirkan untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kondisi rumah tangga. Dari mengurus dan menjaga anak, memasak sampai menyelesaikan pekerjaan rumah.
Dalam masyarakat modern seperti saat ini, pembagian tugas antara suami isteri seperti tersebut seringkali menimbulkan konflik. Mengurus anak dan pekerjaan rumah yang menumpuk, ditambah lagi kondisi ekonomi terkadang menimbulkan perselisihan antara suami isteri dalam rumah tangga.
Dalam banyak hal, seorang suami seringkali terlihat masa bodoh, cuek, dan tidak mau membantu isterinya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, walaupun ia mempunyai waktu untuk itu. Hal inilah yang membuat seorang isteri terkadang merasa jengkel dan uring-uringan. Kondisi ini tentunya jangan dibiarkan terus berlarut. Komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan masalah tersebut. Suami isteri adalah mitra dalam rumah tangga, mereka harus bisa saling membantu dalam segala hal.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang isteri, agar suami mau membantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, diantaranya adalah :
- Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang isteri adalah mesti bisa mengubah cara pandang suami. Budaya patriarkal memang sudah terlanjur melekat di masyarakat, tapi membantu isteri dalam meyelesaikan pekerjaan rumah bukanlah hal yang bisa akan menurunkan derajatnya sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga.
- Berilah pengertian dan contoh kepada suami, bahwa ada banyak hal dalam pekerjaan rumah yang tidak bisa anda selesaikan sendiri dan butuh bantuan suami untuk menyelesaikannya.
- Ciptakan kondisi bahwa anda memang membutuhkan bantuan suami dan timbulkan kesan kalau suami anda adalah seorang "super hero" yang bisa menyelesaikan semua masalah. Karena pada dasarnya seorang pria akan sangat bangga bisa membantu wanita yang terlihat lemah. Anda bisa memanfaatkan kondisi tersebut, jangan lupa pujilah suami karena sudah membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
Yang terpenting lagi adalah dalam memberikan pengertian dan meminta bantuan pada suami, gunakanlah kata-kata yang baik dan lembut, jangan menggunakan kalimat-kalimat yang bernada memerintah, karena hal tersebut malah akan mengusik harga diri dan gengsi suami.
Jadi anda patut bersyukur, apabila suami anda termasuk suami yang ringan tangan dalam membantu anda menyelesaikan urusan pekerjaan rumah,. Tetapi sebaliknya apabila suami anda termasuk suami yang cuek, masa bodoh dan tidak mau membatu anda dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, janganlah anda berputus asa, cobalah cara-cara tersebut di atas.
Semoga bisa membantu dan bermanfaat..