Kecerdasan manusia tidak hanya terlihat pada kecerdasan otak saja, akan tetapi juga bisa dilihat dari kecerdasan emosi dan spiritual. Hanya saja sering kali, sebagai orang tua lebih mengedepankan kecerdasar otak si anak, daripada kecerdasan emosi dan spiritual.
IQ atau yang biasa dikenal dengan Intelligence Quotient adalah satuan pengukuran kecerdesan (inteligensi), sebagaimana kilogram untuk pengukuran berat atau kilometer untuk pengukuran jarak. Oleh karena penyebutan tes IQ merupakan kesalahkaprahan yang terjadi di masyarakat, yang lebih tepat adalah dengan penyebutan tes kecerdasan atau tes inteligensi yang nantinya hasilnya berupa skor IQ.
IQ atau yang biasa dikenal dengan Intelligence Quotient adalah satuan pengukuran kecerdesan (inteligensi), sebagaimana kilogram untuk pengukuran berat atau kilometer untuk pengukuran jarak. Oleh karena penyebutan tes IQ merupakan kesalahkaprahan yang terjadi di masyarakat, yang lebih tepat adalah dengan penyebutan tes kecerdasan atau tes inteligensi yang nantinya hasilnya berupa skor IQ.
Penting tidaknya tes inteligensi tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Tes inteligensi akan menjadi penting, kalau hal tersebut merupakan persyaratan untuk suatu hal tertentu. Namun menjadi tidak penting kalau tes inteligensi hanya digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungan secara efektif. Jadi inteligensi merupakan proses berpikir yang bersifat terpusat. Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sementara dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan yang spesifik ini memberikan individu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan, yang disebut sebagai bakat atau aptitude. Sedangkan kegunaan tes inteligensi pada intinya adalah untuk mengetahui kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir seseorang secara rasional.
Untuk mengikuti tes inteligensi bisa dimulai ketika seseorang (anak) sudah lancar berbicara. Hanya saja apakah memang dibutuhkan tes inteligensi dilakukan pada anak-anak ? Mengingat anak-anak akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan otaknya. Dengan didukung pola asuh yang penuh perhatian dan kasih sayang dan asupan nutrisi yang baik, niscaya anak-anak akan tumbuh dengan cerdas dan sehat.
Banyak faktor yang menentukan untuk keakuratan dalam tes inteligensi. Bisa jadi alatnya modern dan canggih, tapi manusia pelaksananya belum terampil, atau subyek yang akan dites sedang tidak sehat. Semua itu bisa mempengaruhi hasil dari tes tersebut. Belum lagi lingkungan pelaksanaan tes yang pada akhirnya mempengaruhi keakuratan sebuah tes inteligensi.
Jadi apakah anda akan mengikutkan anak anda untuk tes inteligensi ? Semuanya bergantung kepada kemantapan dan keyakinan anda sendiri.
Semoga bermanfaat.