Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan yang telah resmi menikah. Demikian juga detik-detik saat kelahiran. Walaupun kelahiran sangat dinantikan oleh ibu hamil, dan merasakan kebahagiaan karena akan memiliki anak, tapi tidak sedikit ibu hamil yang merasa ketakutan dengan persalinan. Sebagian mereka menganggap bahwa persalinan adalah identik dengan rasa sakit yang menyiksa. Mereka ngeri jika harus melewati semua itu.
gambar : pinterest.com |
1. Waterbirthing (Melahirkan Dalam Air).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit karena persalinan adalah dengan melahirkan di air. Teknik ini biasa disebut waterbirthing. Waterbirthing merupakan salah satu bentuk penanganan rasa sakit saat melahirkan. Dengan berada di dalam air, organ-organ ibu hamil akan terasa bagai dipijit sehingga membawa ketenangan. Waterbirthing dilakukan dalam sebuah kolam berisi air. Kolam itu bisa terbuat dari bahan keras seperti fiber, maupun dari bahan lunak seperti karet. Air yang digunakan tidaklah sembarangan, melainkan air yang dijaga temperaturnya terus menerus sehingga berada pada level yang sama dengan suhu tubuh. Air tersebut juga tentu harus dalam keadaan bersih dan steril.
Ibu hamil baru bisa masuk kolam dalam tahap terakhir persalinannya. Hanya saja untuk bisa melakukan waterbirthing, kondisi ibu dan janis harus berada dalam keadaan sehat. Bayi tidak boleh sungsang, ari-ari tidak boleh menutupi jalan lahir, tidak ada pendarahan, ibu tidak boleh menderita kencing manis, dan lain-lain.
2. Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan teknik relaksasi baru yang dapat digunakan saat persalinan. Teknik ini bisa mengurangi rasa sakit dan emosi tanpa menggunakan obat bius. Dengan mempelajari hypnobirthing, kecemasan dan ketakutan saat menghadapi persalinan akan berkurang dan bahkan bisa tidak terasa sakit sama sekali. Dalam hypnobirthing, bayi yang dilahirkan dari pasangan orang tua dan keluarga yang damai dan harmonis akan membentuk dunia kecil serta keluarga yang sama damai dan harmonisnya. Itu sebabnya ibu hamil membutuhkan suatu metode relaksasi. Dengan ketenangan pikiran dan kedamaian jiwa, ibu hamil akan mendapatkan kemudahan saat menjalani masa kehamilan dan termasuk juga saat persalinan. Anak yang dikandungpun akan merasakan kedamaian sehingga pola pikir dan emosinya akan berkembang dengan baik sejak dalam rahim.
Bentuk hipnotis dalam hypnobirthing ini tidak menyebabkan ibu hamil tertidur atau tidak sadarkan diri saat praktik relaksasi berlangsung. Hipnotis yang digunakan merupakan metode penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi santai. Melalui terapi ini, para ibu diharapkan akan memahami inti kehamilan mereka dan bisa melepaskan rasa takut yang sering kali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses persalinan. Relaksasi dalam hypnobirthing sangatlah mudah dan bisa dilakukan siapa saja karena metode ini dapat dijelaskan secara ilmiah, tanpa obat atau mantra. Hypnobirthing dapat dipelajari sejak tiga bulan pertama kehamilan sampai usia kandungan mencapai sembilan bulan.
Kelahiran seorang bayi sangatlah ditunggu-tunggu oleh pasangan suami isteri, dan apabila bayi yang ditunggu-tunggu tersebut lahir dengan selamat dan sehat merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan pasangan suami isteri tersebut.
Seperti telah diketahui bahwa cara persalinan bisa dilakukan dengan cara konvensional (normal), operasi ceaser, atau bisa juga dilakukan di dalam air (waterbirthing). Jika anda menginginkan persalinan di dalam air (waterbirthing), ada beberapa hal yang perlu anda ketahui, yaitu bahwa air di kolam yang digunakan pada saat persalinan tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Pastikan juga jangan sampai air di kolam ttersebut idak steril bagi bayi dan alat-alat kedokteran yang dipakai untuk proses kelahiran itu sendiri.
Melahirkan di dalam air (waterbirthing), mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan melahirkan di dalam air (waterbirthing) tersebut di antaranya adalah :
1. Keuntungan waterbirthing :
- Proses mengejan saat melahirkan lebih ringan, karena tekanan pada perut dibantu/didapatkan dari tekanan air di sekeliling ibu yang melahirkan. Tekanan air ini akan dirasakan si seluruh perut, mulai dari perut atas, tengah, dan bagian bawah. Jadi bukan tekanan ke bawah saja seperti yang terjadi saat melahirkan normal/konvensional. Jadi, ibu yang yang melahirkan di air tidak capai mengejan karena dibantu oleh air.
- Ibu yang melahirkan di air tidak akan merasa risih dengan cairan-cairan lendir yang keluar saat proses melahirkan karena sudah larut dalam air.
- Efek psikologisnya adalah ibu yang melahirkan di air, serasa seperti sedang mandi, jadi bisa mengalihkan rasa sakit tapi bukan mengurangi rasa sakit.
2. Kelemahan waterbirthing :
- Bila air tidak cukup steril, dapat menimbulkan infeksi baik pada kandungan maupun pada bayi. Hal ini yang cukup sulit untuk dilakukan.
- Ada kemungkinan bayi tersedak dalam air.
- Dokter akan kesulitan untuk mengawasi dan memantau bayi saat lahir, utuh atau tidaknya plasenta, dan apakah pendarahan langsung berhenti setelah plasenta dikeluarkan.
- Dokter akan kesulitan mengukur seberapa banyak pendarahan dan hal-hal lain yang terjadi pada saat persalinan.
Jika anda ingin melahirkan di dalam air (waterbirthing) sebaiknya pertimbangkan dengan matang kelebihan dan kelemahan saat persalinan tersebut. Konsultasikan pada dokter kandungan anda, apa yang sebaiknya dilakukan. Keselamatan anda dan bayi lebih penting, daripada sekedar memikirkan rasa sakit dan sensasi.
Semoga bermanfaat.