Perhatian para nenek dan kakek yang begitu besar pada sang cucu seringkali membuat orang tua dan mertua kita saling berebut perhatian sang cucu dan merasa ingin diutamakan dalam urusan sang cucu. Hal tersebut tentu sangat wajar dan sering kita jumpai di lingkungan tempat tinggal kita. Apabila hal tersebut terjadi dalam rumah tangga kita, bagaimana cara mengatasinya ?
Hal-hal yang biasanya bisa menimbulkan perebutan cucu antara orang tua dan mertua kita adalah karena :
- Kedua belah pihak orang tua dan mertua kita, masing-masing baru mendapatkan cucu pertamanya. Sehingga keinginan untu selalu bertemu dengan cucu sering kali mendesak.
- Orang tua maupun mertua tidak mau dinomor-duakan. Mereka ingin menjadi yang 'nomor satu' untuk diperhatikan dan memperhatikan cucu.
Sebenarnya para kakek dan nenak sudah paham, bahwa mereka tidak punya hak penuh atas sang cucu, tetapi sering kali rasa kangen dan rasa sayang mereka tidak pas atau tidak sesuai dengan norma dan aturan yang telah ditetapkan.
Akan menjadi berbeda bila cucu kemudian tinggal bersama dengan salah satu pasangan kakek neneknya. Misalnya karena pengalaman melahirkan yang pertama kali. Anda sementara tinggal di rumah orang tua anda. Pihak mertua seharusnya bisa memahami hal tersebut. Untuk menghindari rasa iri mertua, sebaiknya anda secara bijak rajin menelpon atau memberi informasi pada mereka tentang perkembangan cucunya. Mereka juga harus paham, kalau kemudia jarang mendapat kunjungan dari cucunya. Kemungkinan masalah justru muncul dari orang tua anda, ketika san cucu hidup satu atap dengan mereka, mereka benar-benar ikut "membesarkan" cucu. Rasa kepemilikkannya pun bisa sangat kuat, mengingat si cucu tumbuh dan berkembang di lingkungan sang kakek nenek.
Untuk menghindari permasalah perebutan cucu ini, anda dan pasangan harus bisa sedapat mungkin berbuat adil. Prinsip keadilan dan keterbukaan harus selalu dipegang. Dalam jadwal kunjungan misalnya, seandainya karena satu alasan tertentu anda tidak bisa mengajak anak anda berkunjung ke rumah kakek neneknya, maka anda harus bisa memberikan pengertian atau alasan yang logis jika memang tidak bisa datang. Sehingga kesalahpahaman antara dua keluarga dapat dihindarkan.
Berikut beberapa hal yang bisa anda dan pasangan lakukan agar para kakek nenek sama-sama merasa adil :
- Berikan perhatian yang sama kepada orang tua dan mertua. Beri tahu setiap perkembangan si kecil pada keduabelah pihak. Jangan mendahulukan atau mengesampingkan salah satu pihak.
- Untuk menghindari masalah, sebaiknya nama menjadi hak penuh anda dan pasangan. Anda harus memberitahukan hal ini jauh hari sebelum melahirkan.
- Buatlah jadwal kunjungan yang adil. Sosialisasikan jadwal tersebut kepada kedua belah pihak kakek dan nenek.
- Buatlah aturan yang jelas soal pengasuhan anak. Peraturan itu harus berlaku sama, baik di pihak orang tua maupun mertua. Disiplin dalam penerapan aturan juga berdampak baik buat si kecil.
- Sesekali adakan acara kumpul bersama para kakek dan nenek dari keduabelah pihak. Dengan begitu mereka akan menyadari bahwa sang cucu adalah milik bersama.
- Selalu samakan persepsi dengan pasangan agar kompak menghadapi para kakek dan nenek. Hindari membela orang tua masing-masing.
Pernikahan adalah kesatuan antara suami dan isteri. Keteguhan suami dan isteri justru diuji ketika mereka menghadapi orang tua dan mertua. Jangan sampai permasalahan yang ada, justru menimbulkan masalah baru bagi suami isteri. Anda dan pasangan harus saling mendukung bila pihak orang tua atau mertua protes terhadap keputusan anda soal si kecil.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.