Puasa merupakan aktivitas menahan diri dari makan, minum, mengeluarkan spermatozoa (baik melalui hubungan badan atau tidak), dan segala hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga matahari terbenam dengan disertai niat tertentu semata-mata mengharap ridha Allah swt. Terdapat beberapa adab, manfaat, serta keutamaan puasa, yaitu sebagai berikut :
A. Adab-Adab Puasa.
Adab-adab puasa terbagi menjadi :
1. Adab-Adab Puasa Yang Bersifat Wajib.
Adab puasa yang bersifat wajib meliputi sebagai berikut :
A. Adab-Adab Puasa.
Adab-adab puasa terbagi menjadi :
1. Adab-Adab Puasa Yang Bersifat Wajib.
Adab puasa yang bersifat wajib meliputi sebagai berikut :
- Orang yang berpuasa harus menghindari kedustaan, karena hal itu termasuk amal yang haram dilakukan pada setiap saat, dan pada waktu puasa itu jelas lebih diharamkan. Rasulullah SAW telah bersabda, "Jauhilah oleh kalian perbuatan dusta, karena dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu menggiring ke neraka. Dan seseorang itu masih akan terus berdusta dan terus berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Orang berpuasa harus menghindari ghibah (menggunjing), yaitu menyebut-nyebut keburukan orang lain.
- Orang yang berpuasa harus pula menghindari namimah atau mengadu domba, yaitu tindakan seorang muslim menyampaikan ungkapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk merusak hubungan antara keduanya.
- Orang yang berpuasa juga harus menghindari tipu muslihat dan kecurangan dalam segala bentuk muamalah, baik itu jual beli, sewa menyewa, maupun produksi, sebab tipu muslihat itu termasuk dosa besar karena ia merupakan penipuan sekaligus penanaman benih fitnah dan perpecahan.
- Orang berpuasa juga harus menghindari kesaksian palsu.
- Orang yang berpuasa harus menghindari penyakit hati. Yang dimaksud dengan penyakit hati adalah semisal takabur, ujub, riya, hasud, dan sebagainya. Jangan mudah marah dan terpancing emosi. Jauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan.
2. Adab-Adab Puasa Yang Bersifat Sunnah.
Adab puasa yang bersifat sunnah meliputi sebagai berikut :
Adab puasa yang bersifat sunnah meliputi sebagai berikut :
- Makan sahur. Rasulullah bersabda, "Makan sahurlah kalian karena dalam sahur itu terdapat barakah." (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Mengakhirkan sahur. Makan sahur adalah suatu kesunnahanm dan mengakhirkannya juga merupakan satu kesunnahan tersendiri. Sampai sebatas manakah mengakhirkannya, yaitu sampai akhir waktu malam atau sesaat menjelang tibanya waktu shubuh.
- Menyegerakan berbuka puasa bila matahari benar-benar terbenam (maghrib). Menurut riwayat At-Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, "Alah Azza wa Jalla berfirman, 'Hamba-hamba-KU yang paling Aku cintai adalah mereka yang menyegerakan berbuka.'"
- Membaca doa ketika berbuka. Yang dimaksud adalah doa berbuka puasa : Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.
- Berbuka dengan kurma segar. Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dhabby bahwa Nabi SAW bersabda, "Apabila seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci."
- Memperbanyak amal kebaikan.
- Jika dicaci maki, hendaknya mengatakan, "Saya berpuasa." Rasulullah bersabda, " Berpuasa bukan hanya berpuasa dari makan dan minum saja. Sesungguhnya puasa juga menjaga dari perbuatan yang tidak berarti dan dosa. Maka, apabila kamu dicaci maki atau ia tidak tahu, katakanlah, "Sesungguhnya aku sedang berpuasa." (H.R. Al-Baihaqi)
- Menjaga lisan dan perbuatan dari perkara yang dapat mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa (berpuasa) tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan jelek maka Allah tidak butuh apakah kamu meninggalkan makan dan minum (tidak peduli dengan puasamu)." (H.R. Bukhari)
B. Manfaat Dan Keutamaan Puasa.
Di antara keutamaan puasa dapat disebutkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Di antara keutamaan puasa dapat disebutkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Puasa jalan menunuju jannah (surga).
Dari Umamah berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah aku satu amalan yang akan menggiringku menuju surga." Beliau bersabda, "Lakukanlah puasa tak ada amalan yang setara dengannya." (H.R. An-Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
2. Membawa orang yang berpuasa menuju kenikmatan surga melalui pintu Rayyan.
Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga itu ada pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa kan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan, 'Di mana orang-orang yang berpuasa ?' Kemudian mereka masuk melalui pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk maka pintu itu akan ditutup kembali dan tidak ada seorangpun yang bisa masuk melalui pintu itu. Dan barang siapa (di antara yang masuk) meminum sedikit airnya, niscaya ia tidak akan dahaga selamanya." (H.R. Bukhari Muslim)
3. Puasa membentengi diri dari api neraka.
Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah benteng yang melindungi seorang dari api neraka yang membara." (H.R. Ahmad dan Baihaqi)
4. Sebagai zakat (pencuci) jiwa.
Sabda Nabi SAW, "Segala sesuatu itu ada zakatnya, adapun zakat jiwa itu adalah puasa. Dan puasa itu adalah separuh dari kesabaran." (H.R. Ibnu Majah)
5. Mendapat balasan langsung dari Allah.
"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuhratus kali. Allah swt berfirman, "Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya." (H.R. Muslim, An-Nasa'i, Ad-Darimi, dan dan Al-Baihaqi)
6. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak.
"Tiga orang yang tidak ditolak doanya, yaitu, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Allah akan menaikkan doa tersebut menembus awan, lalu akan dibukakan untuknya pintu-pintu langit." (H.R. At-Tirmidzi)
7. Dijauhkan dari api neraka.
"Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 tahun jarak perjalan." (H.R. Bukhari dan Muslim)
8. Puasa sebagai penawar gejolak syahwat.
Rasulullah bersabda, "Wahai pemuda-pemudi, barang siapa di antara kamu yang sudah memiliki kemampuan, hendaknya ia menikah. Karena menikah itu lebih dapat memelihara pandangan dan kemaluan. Kalau ia belum mampu menikah, hendaknya ia berpuasa. Sesungguhnya puasa itu adalah wija' (obat penawar/peluruh) gejolak syahwat."
9. Puasa dapat menjdai perantara turunnya syafa'at.
Rasulullah SAW bersabda, "Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada seorang hamba di hari kiamat nanti. Sang puasa berkata, 'Ya Allah, aku telah menghalanginya makan dan mengumbar nafsu. Jadikanlah aku perantara untuk menyampaikan syafa'at-Mu kepadanya.'" (H.R. Ahmad dan Al-Hakim)
10. Puasa dapat menyehatkan badan.
Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Pada saat-saat tertentu perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan. Dari sudut pandang kesehatan (ilmu kedokteran), manfaat puasa adalah sebagai berikut :
- Puasa merupakan media untuk membersihkan tubuh dari segala sesuatu yang dimungkinkan berpotensi menyebabkan peningkatan racun-racun berbahaya atau makanan yang tidak seharusnya dikonsumsi.
- Puasa bermanfaat untuk menyegarkan organ-organ pencernaan dan penyarapan.
- Puasa dapat menyebabkan organ-organ pembuangan beristirahat, yaitu dengan memberinya kesempatan agar organ-organ ini kembali pulih atau mengurangi pekerjaannya.
- Puasa merupakan salah satu faktor peremajaan, karena puasa memberi kehidupan dan vitalitas baru pada sel-sel tubuh.
11. Puasa menciptakan ketenangan jiwa dan mempertebal imunitas.
Puasa yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dipersepsikan akan menuju positive coping style (bentuk menanggulangan yang positif), sehingga menimbulkan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa diperoleh dari usaha untuk menahan amarah. Nasehat dari Nabi SAW, "Jika seseorang menghujatmu atau menyulut emosimu, katakanlah bahwa saya sedang berpuasa." Ketenangan inilah yang dapat memperbaiki imunitas, yaitu bentuk pertahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan adab-adab puasa serta manfaat dan keutamaan puasa.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.