Perkembangan kejiwaan dan mental seorang anak terbangun dari lingkungan keluarga. Cara orang tua memperlakukan anak akan membentuk karakter anak tersebut. Jika sedari kecil, orang tua selalu menuruti keiinginan anak, kemungkinan anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang anak yang manja. Jika sedari kecil, seorang anak selalu diutamakan dibanding anak-anaknya yang lain, kemungkinan anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang maunya menang sendiri, tidan mau mengalah dengan orang lain. Demikian juga jika anak tumbuh di bawah tekanan orang tua dan lingkungannya, kemungkinan anak tersbut akan kehilangan kepercayaan kepada dirinya sendiri.
Kalau kepercayan diri seorang anak kepada dirinya rendah, maka akibatnya akan buruk bagi perkembangan dan pergaulan anak tersebut. Dia akan menjadi seorang anak yang penyendiri, tidak bisa berteman dengan anak-anak lain baik di lingkungannya maupun tempat di mana anak tersebut sekolah. Padahal dari dulu sampai sekarang, di sekolahan dari segala tingkatan sekolah, anak-anak sekolah pada membuat kelompok pertemanan atau biasa disebut 'geng'. Seringkali kelompok anak-anak sekolah tersebut membuat keributan dan keonaran, dari memalak teman sekolahnya, tawuran antar kelompok pelajar, sampai dengan perbuatan yang sudah menjurus pidana seperti pencurian, perusakan fasilitas umum, dan lain-lain.
gambar : sharingdisini.com |
Bagaimana dengan anak anda ? Jika anak anda tidak tergabung dalam geng pertemanan di lingkungan sekolah maupun rumah, tanamkan pada mereka kepercayaan diri yang tinggi. Dengan begitu anak anda dapat menghadapi ulah geng yang mungkin berniat mengganggunya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk dapat menanamkan kepercayaan diri pada anak adalah sebagai berikut :
- Ajaklah anak anda anda ngobrol secara rutin, untuk menggali perasaan dan pengalamannya. Tidak perlu lama, yang penting anda siap mendengarkannya. Lewat sarana ini anda bisa tahu kondisi pergaulannya di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Bila anak mengalami kesulitan ayau diperlakukan kasar, anda bisa segera mengetahui dan membantunya.
- Libatkan anak anda dalam kelompok kegiatan tambahan di sekolah (ekstrakurikuler), seperti klub olah raga, musik, atau bidang lain yang bermanfaat. Selain mendapatkan keahlian, anak anda juga dapat belajar bergaul dan mau tidak mau dia belajar masuk dalam suatu komunitas. Dengan mengikuti kegiatan tambahan sekolah, anak yang semula pemalu mungkin akan berani berinteraksi dengan orang lain.
- Yakinkan pada anak anda bahwa setiap orang memiliki keunggulan dan kelemahan. Bantu anak anda menemukan kekuatan dirinya dan menjadikan itu sebagai bekal kepercayaan dirinya menghadapi orang lain. Batu juga anak anda dalam mengenali kelemahannya dan menemukan solusi perbaikan.
Komunikasi dan memberikan tanggung jawab kepada anak merupakan langkah pertama untuk membangun kepervayaan diri pada anak anda. Semoga bermanfaat.