Misteri Gunung Slamet

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Gunung Slamet, dengan ketinggian 3.428 m dpl merupakan gunung berapi yang berada di Jawa Tenga, tepatnya di antara perbatasan Kabupaten Brebes, kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang. Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah serta tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru. Untuk mencapai puncak gunung Selamet bisa melalui beberapa jalur pendakian, di antaranya melaui jalur Bambangan termasuk dalam wilayah Kabupaten Purbalingga, jalur Baturraden termasuk dalam wilayah Purwokerto, dan jalur Bumi Ayu termasuk dalam wilayah Kabupaten Brebes. Masing-masing jalur pendakian tersebut mempunyai tingkat kesulitan yang bervariasi.
Di puncak gunung Selamet terdapat empat kawah  yang semuanya masih aktif. Sedangkan di kaki gunung Slamet, terdapat kawasan wisata, bernama Baturaden atau Batur Raden yang termasuk dalam wilayah kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Menurut cerita penduduk sekitar, gunung Slamet memang sedikit berbeda dengan gunung lain di wilayah tanah Jawa. Banyak orang mendaki puncak gunung Slamet untuk tujuan spiritual. Walaupun pada musim liburan sekolah banyak anak-anak dari kelompok-kelompok pecinta alam yang mendaki gunung Slamet  untuk tujuan wisata, hobi, atau sekedar ingin menaklukkan puncak gunung tersebut..

Dalam istilah bahasa Indonesia, kata slamet berarti selamat. Karenanya semenjak jaman kakek buyut hingga sekarang, gunung Slamet tidak pernah terbatuk-batuk atau meletus. Keberadaan gunung yang memberikan rasa aman dan tenang itu seakan memberikan keselamatan bagi masyarakat sekitarnya. Penduduk sekitar gunung Slamet percaya, apabila gunung Slamet meletus, maka akan terbelahlah pulau Jawa menjadi dua bagian. Akibatnya, pulau Jawa akan mengalami kelumpuhan.

Banyak cerita misteri di seputar jalur pendakian gunung Slamet, terutama jalur pendakian lewat daerah Bumi Ayu. Setidaknya ada tiga tempat sepanjang jalur pendakian ini, para pendaki mesti berhati-hati, yaitu Kayu Growong, Sumur Penganten, dan Pasar Siluman. Biasanya juru kunci jalur pendakian Bumi Ayu akan mewanti-wanti para pendaki, untuk tidak bermalam di bawah pohon kayu growong, tidak mengambil air di sumur pengantin, atau diingatkan untuk tidak tergoda mampir di keramaian sepanjang jalur pendakian. Sedangkan jalur pendakian Baturraden, merupakan jalur pendakian yang paling sulit, para pendaki disarankan untuk menghindari jalur gunung Malang.

Gunung Selamet telah banyak memakan korban jiwa. Bagi para pendaki gunung, korban-korban tersebut terjadi karena ketidak siapan para pendaki, baik dalam hal ketidak siapan kondisi fisik, perlengkapan, dan logistik. Sehingga mereka, para korban tersebut, tidak siap dengan kondisi alam gunung Slamet yang sewaktu-waktu dapat berubah. Tapi bagi sebagian warga sekitar gunung Slamet tersebut, para pendaki yang meninggal di gunung Slamet bukan semata-mata karena ketidak-siapan para pendaki, tapi karena gunung Slamet menginginkan jiwa mereka.

Semoga bermanfaat.