1. Perawatan Kesehatan Mata.
Kesehatan mata sebenarnya harus dipelihara sejak bayi. Jangan terlalu memaksakan mata untuk melihat sesuatu. Misalnya kalau menjemur bayi, jangan sampai mata bayi terarah langsung ke matahari. Yang paling sering terjadi saat ini adalah kelalaian pengguna televisi ataupun komputer. Mereka lupa atau tidak sadar bahwa perlu jarak dan waktu tertentu untuk memantau televisi maupun komputer. Jangan sampai melampui batas keamanan dan kemampuan mata.
Kesehatan mata sebenarnya harus dipelihara sejak bayi. Jangan terlalu memaksakan mata untuk melihat sesuatu. Misalnya kalau menjemur bayi, jangan sampai mata bayi terarah langsung ke matahari. Yang paling sering terjadi saat ini adalah kelalaian pengguna televisi ataupun komputer. Mereka lupa atau tidak sadar bahwa perlu jarak dan waktu tertentu untuk memantau televisi maupun komputer. Jangan sampai melampui batas keamanan dan kemampuan mata.
Sebaiknya sejak bayi, gizi anak dicukupi dengan optimal, terutama vitamin A karena kekurangan vitamin A dan zat-zat lain dapat membuat ketahanan mata menurun. Selain itu, janganlah membiarkan mata terus menerus terkena debu. Perlu dilihat juga faktor keturunan baik dari ayah maupun ibu, dan apakah ada kecenderungan yang bisa melemahkan ketahanan mata dari makanan.
Hal-hal tersebut di atas perlu diperhatikan sebagai dasar untuk kesehatan mata. Apabila hal-hal tersebut ada yang terlampau dipaksakan, kesehatan mata akan menurun. Bisa menjadi minus, plus atau bahkan yang lebih serius dari itu. Masalah minus bisa dikoreksi oleh dokter ahli mata dengan cara-cara yang terbaru. Namun harus diingat apakah anda juga mengidap penyakit lain seperti diabetes, kolesterol. darah tinggi, pengentalan darah, dan lain sebagainya. Bila ada penyakit lain, pengobatan mata bisa jadi tidak sempurna. Jadi kondisi harus relatif sehat baru diobati dokter ahli mata. Dengan begitu biasanya hasil pengobatan akan memuaskan.
Masalah pemakaian kacamata tergantung dari banyak faktor. Bila penyakit sistemik tidak ada, faktor keturunan tidak ada, penyebab luar tidak ada, kebiasaan merusak mata seperti menonton televisi secara dekat tidak ada, kemungkinan pemakaian kacamata pada usia dini akan sangat kecil.
2. Mata Kedutan Mata, Penyebab dan Solusinya.
Kedutan sering dialami banyak orang. Bagian tubuh yang sering kedutan adalah pada bagian mata. Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah secara tiba-tiba seperti mengalami kontraksi yang membangkitkan tenaga listerik melalui nervus facialis yang membuat mata atau bagian tubuh lainnya mengalami kejang sesaat.
Kedutan pada mata (Blepharospasm) adalah kontraksi otot tidak terkontrol yang menyebabkan kontraksi pada bagian sekitar mata. Jika kedutan mata terjadi terus menerus tanpa henti, bisa jadi merupakan gangguan saraf. Namun jika kedutan pada mata terjadi sekali waktu saja, maka secara medis itu bisa menjadi pertanda stres, kurang tidur atau pertanda tubuh sedang mengalami gangguan ringan. Kedutan pada mata bisa terjadi karena :
- Stres. Mata berkedut dapat menjadi salah satu pertanda stres, karena mata menjadi begitu tegang.
- Kelelahan. Kurang tidur karena stres atau alasan lain dapat memicu kejang pada kelopak mata.
- Mata lelah. Mata yang bekerja telalu keras dapat memicu kelopak mata bergerak-gerak dengan sendirinya.
- Kafein dan alkohol. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan alkohol dapat memicu mata berkedut karena tekanan pada pembuluh darah meningkat.
- Mata kering. Mata kering bisa terjadi akibat proses penuaan, menggunakan komputer terlalu lama, memakai lensa kontak, dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
- Ketidak-seimbangan nutrisi. Kekurangan zat gizi tertentu, seperti magnesium dapat memicu kejang kelopak mata.
- Alergi. Mata alergi memiliki gejala antara lain gatal, bengkak, dan mata berair. Ketika mata digosok akan mengeluarkan histamin yang memicu keluarnya air mata. Beberapa bukti menunjukkan bahwa histamin dapat menyebabkan kelopak mata bergerak-gerak.
- Gangguan saraf motorik ke-7. Kedutan pada mata adalah hal yang tidak perlu dikuatirkan, karena biasanya akan sembuh sendiri. Hal ini karena adanya gangguan saraf motorik ke-7 yang disebabkan karena kelelahan.
- Dystonia atau Blepharospasm. Mata berkedut bisa disebabkan karena faktor keturunan, trauma fisik, dan infeksi. Hal ini membuat saraf bergerak dan otot mata berkontraksi kedutan (dystonia).
Kedutan dapat diatasi, cara yang paling efektif dalam mengobati kedutan adalah dengan beristirahat yang cukup. Karena stres dan kurang tidur adalah akar masalah dari kedutan. Selain itu batasi penggunaan gadget, penuhi kebutuhan nutrisi harian, serta kurangi mengkonsumsi kafein. Jika masih tetap saja anda mengalami kedutan, sebaiknya segeralah periksa ke dokter.
3. Pengertian Katarak dan Jenis Katarak.
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga mengakibatkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang dimaksud dengan katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi tidak saja karena faktor usia, tapi juga bisa bawaan dari lahir, karena trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya.
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga mengakibatkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang dimaksud dengan katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi tidak saja karena faktor usia, tapi juga bisa bawaan dari lahir, karena trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya.
Lensa mata mengandung 65 % air, 35% protein, dan sisanya adalah mineral. Dengan bertambahnya usia seseorang, ukuran dan kepadatan lensa mata akan bertambah. Katarak bisa terbentuk jika pasokan oksigen berkurang, kandungan air berkurang, kandungan kalsium meningkat, maka protein yang terdapat di dalamnya akan berubah menjadi keruh dan tidak mudah larut lagi.
Berdasarkan penyebab terjadinya, katarak dapat dibedakan menjadi :
- Katarak senile (95 %). Katarak ini disebabkan oleh faktor usia (di atas 60 tahun).
- Katarak congenital. Katarak ini terjadi sebelum atau segera setelah bayi lahir, usia bayi kurang dari 3 bulan.
- Katarak traumatik. Katarak yang terjadi karena cedera pada mata, seperti trauma tajam/trauma tumpul, adanya benda asing pada intra okuler, dan lain-lain. Waktu untuk perkembangan katarak traumatik sangat bervariasi, dari hitungan jam sampai tahunan.
- Katarak toksik. Katarak yang terjadi karena paparan bahan kimia atau substansi tertentu, misalnya korticostirot, klorpromasin/torasin, miotik, dan lain-lain.
- Katarak asosiasi. Katarak yang disebabkan oleh adanya penyakit sistemik, seperti diabetes militus, hipoparatiroid, down syndrom, dan dermatis atopic.
- Katarak komplikata. Katarak yang terjadinya sebagai akibat dari penyakit mata lain (kelainan okuler), misalnya retinitis pigmentosa, glaucoma dan retina detachement. Katarak jenis ini biasanya hanya mengenai satu sisi mata saja.
Adanya katarak pada mata akan berakibat pada kaburnya pandangan ketika melihat. Dampak terburuk dari katarak adalah kebutaan, yang biasanya terjadi pada penderita yang terlambat dalam penanganan katarak.
4. Rabun Senja (Nyctalopia).
5. Glukoma.
Glukoma merupakan penyakit yang menyerang mata, penyakit ini bisa dikatakan berbahaya, yakni mengakibatkan kerusakan pada syaraf mata karena tekanan mata yang tinggi. Akibat dari itu saraf optik yang membentuk bagian-bagian retina dibelakan bola mata menjadi rusak. Padahal syaraf-syaraf optik itu berfungsi sebagai penyambung beberapa jaringan penerima cahaya dengan bagian dari otak yang memproses informasi penglihatan. Gangguan ini biasanya menyerang pria dewasa hingga bertahun-tahun. Biasanya penderita tidak merasakan gejala apa-apa tapi tiba-tiba terkena secara permanen. Ada beberapa penyebab glukoma, seperti : genetikal, akibat diabet, myopia, luka pada mata, tekanan darah, migraine, atau karena obat-obatan tertentu.
6. Berbagai Gangguan Mata pada Anak.
Gangguan mata seperti rabun jauh dan rabun dekat kini bahkan sudah bisa terjadi pada anak-anak. Tidak jarang kita melihat anak-anak usia sekolah dasar sudah memakai kaca mata yang kadar minus atau plusnya cukup besar. Berikut beberapa macam gangguan mata yang sering muncul pada anak-anak :
7. Syndrome Steven Penyebab Kebutaan.
Syndrome Steven adalah sindrom yang menyerang selaput lendir di lubang dan kulit mata. Bentuknya warna merah pada pembuluh darah, terdapat gelembung berisi cairan pada kulit dan dibarengi bercak perdarahan di kulit atau selaput lendir. Penderita Sindrome Steven ini bisa diobati tapi ada juga yang sampai meninggal dunia. Penyebab penyakit Syndrome Steven biasanya karena reaksi obat-obatan atau jamu. Seseorang yang daya kekebalan tubuhnya sangat sensitif, obat-obatan atau jamu memicu terjadinya reaksi tubuh yang biasanya diikuti dengan keluhan demam, kepala pusing, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan muncul bintik merah di kulit. Sedangkan pada mata terjadi radang pada konjungtiva. Jika gangguan ini sampai akut penderita akan mengalami kebutaan.
8. Pertolongan Pertama Bila Mata Kelilipan.
Kelilipan terjadi karena adanya benda asing, baik itu debu, pasir, atau benda kecil lain yang masuk ke dalam mata. Kelilipan memang tidak berbahaya, tapi jika tidak segera ditindaklanjuti akan berakibat fatal. Apalagi jika yang kelilipan adalah anak anda yang belum mengerti apa-apa. Biasanya apabila anak kelilipan, kita meminta anak untuk membelalakkan matanya kemudian kita tiup. Padahal cara ini tidaklah efektif. Untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam mata si anak sebenarnya mudah. Jika benda asing tersebut ukurannya sangat kecil, maka secara otomatis mata akan mengeluarkannya sendiri bersama-sama dengan air mata setelah dikedip-kedipkan berulang kali.
Tetapi apabila benda asing yang masuk ke mata si anak ukurannya agak besar, mengedip-ngedipkan mata tidak akan membatu mengeluarkan benda asing tersebut dari mata si anak. Berikut ini pertolongan pertama yang bisa anda lakukan pada anak disaat anak kelilipan adalah :
Semoga bermanfaat.
4. Rabun Senja (Nyctalopia).
Rabun Senja atau Nyctalopia merupakan salah satu penyakit mata. Banyak orang memandang biasa atau memandang sepele tehadap penyakit ini, padahal apabila penyakit rabun senja ini dibiarkan dan tidak segera diobati, dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan kebutaan. Rabun senja dapat diartikan sebagai seseorang yang sulit atau bahkan tidak mampu melihat pada cahaya redup atau pada malam hari, hal ini terjadi karena fungsi penglihatan menurun pada saat senja atau menjelang malam (gelap).
Penyebab dari rabun senja ini bermacam-macam, bisa karena bawaan (genetis), retinis pigmentosa, katarak, rabun dekat, atau karena difisiensi (kekurangan vitamin A). Pegobatan rabun senja pada pokoknya tergantung dari penyebab rabun senja itu sendiri. Rabun senja yang diakibatkan karena kekurangan vitamin A, dapat diobatai dengan memperbanyak makan makanan yang banyak mengandung vitamin A, misalnya tomat, wortel atau banyak mengonsumsi sayuran hijau atau merah dan buah-buahan.
5. Glukoma.
Glukoma merupakan penyakit yang menyerang mata, penyakit ini bisa dikatakan berbahaya, yakni mengakibatkan kerusakan pada syaraf mata karena tekanan mata yang tinggi. Akibat dari itu saraf optik yang membentuk bagian-bagian retina dibelakan bola mata menjadi rusak. Padahal syaraf-syaraf optik itu berfungsi sebagai penyambung beberapa jaringan penerima cahaya dengan bagian dari otak yang memproses informasi penglihatan. Gangguan ini biasanya menyerang pria dewasa hingga bertahun-tahun. Biasanya penderita tidak merasakan gejala apa-apa tapi tiba-tiba terkena secara permanen. Ada beberapa penyebab glukoma, seperti : genetikal, akibat diabet, myopia, luka pada mata, tekanan darah, migraine, atau karena obat-obatan tertentu.
Jika glukoma tidak diobati bisa mengakibatkan perifer yaitu hilangnya penglihatan sisi samping. Jika sudah sampai pada fase ini biasanya penderita akan merasakan pusing akibat tekanan hebat di dalam mata, penglihatan menjadi kabur yang disertai dengan mual dan muntah. Hilangnya pandangan karena glukoma masih bisa disembuhkan dengan tindakan trabekulektomi (pembedahan), laser atau dengan obat-obat tertentu meskipun sangat sulit. Karena itu jika terdeteksi adanya glukoma, maka harus sedini mungkin diatasi agar tidak semakin parah dan kita terhindar dari penyakit glukoma.
6. Berbagai Gangguan Mata pada Anak.
Gangguan mata seperti rabun jauh dan rabun dekat kini bahkan sudah bisa terjadi pada anak-anak. Tidak jarang kita melihat anak-anak usia sekolah dasar sudah memakai kaca mata yang kadar minus atau plusnya cukup besar. Berikut beberapa macam gangguan mata yang sering muncul pada anak-anak :
a. Bintitan.
Ditandai dengan munculnya bisul kecil di tepi kelopak mata. Infeksi juga bisa terjadi di bagian dalam mata sehingga yang tampak hanya warna merah dan pembengkakan. Bintitan disebabkan karena infeksi bakteri pada kelenjar bulu mata. Umumnya akan mengempis dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Untuk mempercepat proses hilangnya bintit, kompres mata dengan air hangat. Kebiasaan mengucek mata memicu terjadinya gangguan mata bintitan ini.
b. Infeksi mata disertai belekan.
Penyebabnya adalah infeksi virus yang terkadang diikuti infeksi bakteri. Penyakit ini membuat mata menjadi merah, bengkak, dan nyeri serta memproduksi kotoran mata menjadi banyak (belekan). Belekan ini biasanya membuat bulu mata saling menempel dan sulit dibuka pada waktu bangun tidur karena terlalu banyak kotoran yang lengket di bulu mata. Gangguan mata ini biasa menyerang anak-anak dan sangat mudah menular. Atasi dengan obat tetes mata atau segera ke dokter bila terjadi lebih dari tiga hari.
c. Rabun dekat dan rabun jauh.
Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat akan mempercepat timbulnya cacat mata ini. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Sedangkan rabun jauh adalah ketidak-mampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. abun jauh dapat diatasi dengan kaca mata berlensa cekung.
d. Glaukoma.
Mata mempunyai sebuah tekanan cairan pada bola matanya untuk mempertahankan bentuk dan fungsinya. Jika terlalu tinggi tekanan dapat menyebabkan bola mata menonjol seperti hendak keluar dan dapat merusak syaraf mata. Glaukoma ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan berkurangnya pandangan ke samping (lebar penglihatan berkurang). Jika tidak ditangani dengan baik, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan.
Berbagai gangguan penglihatan di atas, sedikit banyak dipengaruhi kebiasaan buruk yang sering dilakukan anak-anak, yaitu :
- Menonton televisi terlalu dekat.
- Membaca buku terlalu dekat.
- Membaca dengan penerangan yang kurang (redup).
Bila berbicara mengenai nutrisi utama yang mendukung kualitas mata anak, tentu vitamin A memegang peranan penting. Vitamin A diperlukan untuk membantu proses mengubah cahaya menjadi sinyal-sinyal listerik yang akan diproses di otak. Vitamin A juga berfungsi menjaga pertumbuhan kornea dan selaput mata.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan rabun senja dan berakhir dengan kebutaan. Vitamin A terdapat dalam ASI, produk dari susu, telu, sayuran hijau, serta buah-buahan berwarna kuning dan jingga seperti wortel. Wortel mengandung karoten yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Vitamin A yang ada dalam wortel berperan pada metabolisme sel-sel syaraf yang ada di retina.
7. Syndrome Steven Penyebab Kebutaan.
Syndrome Steven adalah sindrom yang menyerang selaput lendir di lubang dan kulit mata. Bentuknya warna merah pada pembuluh darah, terdapat gelembung berisi cairan pada kulit dan dibarengi bercak perdarahan di kulit atau selaput lendir. Penderita Sindrome Steven ini bisa diobati tapi ada juga yang sampai meninggal dunia. Penyebab penyakit Syndrome Steven biasanya karena reaksi obat-obatan atau jamu. Seseorang yang daya kekebalan tubuhnya sangat sensitif, obat-obatan atau jamu memicu terjadinya reaksi tubuh yang biasanya diikuti dengan keluhan demam, kepala pusing, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan muncul bintik merah di kulit. Sedangkan pada mata terjadi radang pada konjungtiva. Jika gangguan ini sampai akut penderita akan mengalami kebutaan.
Apabila seseorang terserang penyakit ini, segera hentikan pemakaian obat-obatan, jamu, atau zat kimia yang menjadi penyebab terserangnya syndrome steven ini. Berikan infus atau minum cairan yang berfungsi untuk menormalkan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Untuk pengobatan selanjutnya lebih baik segera penderita dibawa ke dokter, untuk mendapatkan perawatan serta jenis dan dosis obat yang diperlukan. Sedangkan untuk pengobatan luar (bintil-bintil pada kulit) bisa digunakan bedak salisil, dan radang pada mata luar gunakan salep mata yang mengandung kortikosteroid ataupun antibiotik.
Kelilipan terjadi karena adanya benda asing, baik itu debu, pasir, atau benda kecil lain yang masuk ke dalam mata. Kelilipan memang tidak berbahaya, tapi jika tidak segera ditindaklanjuti akan berakibat fatal. Apalagi jika yang kelilipan adalah anak anda yang belum mengerti apa-apa. Biasanya apabila anak kelilipan, kita meminta anak untuk membelalakkan matanya kemudian kita tiup. Padahal cara ini tidaklah efektif. Untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam mata si anak sebenarnya mudah. Jika benda asing tersebut ukurannya sangat kecil, maka secara otomatis mata akan mengeluarkannya sendiri bersama-sama dengan air mata setelah dikedip-kedipkan berulang kali.
Tetapi apabila benda asing yang masuk ke mata si anak ukurannya agak besar, mengedip-ngedipkan mata tidak akan membatu mengeluarkan benda asing tersebut dari mata si anak. Berikut ini pertolongan pertama yang bisa anda lakukan pada anak disaat anak kelilipan adalah :
- Hindarkan anak mengucek matanya. Selain membahayakan matanya, apabila tangan si anak kotor justru akan menyebabkan iritasi pada selaput atau kelopak mata. Akibatnya mata akan menjadi bengkak dan merah.
- Carilah kapas halus yang steril, celupkan ke dalam air bersih lalu bersihkan benda asing yang ada di kelopak mata si anak. Jangan sekali-kali menekan atau menyekakan kapas ke mata si anak, karena dapat menyebabkan benda asing tersebut menggores permukaan bola mata.
- Cara lain yang bisa dilakukan adalah, dengan membenamkan mata ke dalam baskom atau tempat lain yang berisi air bersih, lalu kedip-kedipkan mata.
- Tetesi dengan obat tetes mata, tapi jangan melebihi tiga kali pemakaian karena dikuatirkan dapat menimbulkan peradangan berkelanjutan pada mata.
- Jika benda asing tersebut tidak kunjung keluar juga, segera bawa si anak ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Demikian penjelasan berkaitan dengan perawatan dan gangguan kesehatan mata.
Semoga bermanfaat.