Menanam Pohon Saga

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Tanaman saga termasuk salah satu favorit para penggemar tanaman herbal. Pohon Saga dalam bahasa latin disebut Abrus precatorius L, sementara masyarakat Indonesia  menyebut tanaman ini dengan berbagai macam nama, seperti masyarakat Aceh menyebutnya dengan thaga, di Jawa disebut saga telik/manis. di Sunda disebut saga leutik, di Gorontalo disebut walipopo, di Bali disebut piling-piling, di Gayo disebut seugeu, di Ambon disebut ailalu pacar, di Padang disebut saga buncik/saga ketek, dan di Makasar disebut kaca.

Tanaman saga ini awalnya ditemukan di India. Kemudian saga menyebar ke Afrika dan Amerika. Karena khasiatnya, tanaman ini cepat menyebar ke Australia dan Indonesia melalui perdagangan yang marak saat itu. Ciri-ciri tanaman saga adalah tanaman saga termasuk jenis tanaman perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat. Sebelum akhirnya ditanam di pot, awalnya saga tumbuh liar di dalam hutan. Biji saga berbentuk buah polong berwarna merah dengan titik hitam berkilap dan licin berukuran panjang 6 - 8 mm. Bunganya berwarna ungu muda menyerupai kupu-kupu. Tumbuhan ini mempunyai panjang hingga 9 meter, dengan diameter batang hingga 1,5 cm. Daunnya majemuk dengan anak daun berjumlah 8 - 15 pasang berbentuk bulat telur. Bunga saga muncul di ketiak atau ujung daun, jumlahnya antara 5 - 7 bunga setiap tandan.

Cara menanam dan membudidayakan pohon saga sangat mudah. Pohon saga merupakan jenis tanaman perdu, berbatang keras dan menjalar. Tanaman saga dapat diperbanyak dengan biji dan stek.  

1. Memperbanyak saga dengan biji.

Berhubung mempunyai kulit yang keras, sebaiknya sebelum disemai, biji saga direndam dulu dengan H2SO4 selama kurang lebih 15 menit agar lunak. Setelah disemai, cuci biji saga sampai bersih. Cara ini akan membuat kualitas kecambah menjadi lebih baik. Biji saga dapat ditanam secara langsung di tanah atau disemaikan terlebih dahulu di polibek. Setiap 2 -3 biji dapat di tanam dalam satu lubang. Apabila biji yang sudah disemaikan di polibek akan dipindahkan ke tanah, sebaiknya tunggu sampai biji berusia satu bulan agar lebih kuat. Hal yang juga perlu diperhatikan sebelum memindahkan biji saga ke tanah adalah tanah bekas galian harus didiamkan terlebih dahulu sekitar 3 - 4 hari. Hal ini dimaksudkan agar kadar asam pada tanah berkurang. Untuk penanaman awal, biasakan menempatkan saga di bawah pepohonan yang rindang. Karena tanaman saga yang masih baru akan tumbuh subur kalau tidak terkena matahari secara langsung.

2. Memperbanyak saga dengan stek.

Pilih batang yang sehat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda). Lalu potong sepanjang 20 - 35 cm dan tanam di dalam polibek. Sebelumnya polibek harus diisi dengan media tanam berupa pupuk kandang atau humus  dan  tanah  dengan perbandingan 2 : 1. Stek baru dapat dipindahkan setelah muncul tunas sepanjang 5 cm.

Perawatan tanaman saga tidak terlalu sulit. Hanya meliputi penyiraman, pemupukan, pembersihan gulma, dan pemangkasan. Yang paling penting,  saga harus disandarkan pada tanaman lain, karena ketika tumbuh besar tanaman saga akan memenjat ke tanaman yang ada di sampingnya tersebut. Bisa juga dengan cara lain, yaitu dengan menancapkan kayu setinggi 1 meter dekat tanaman saga yang akan tumbuh, Saat sudah besar, tanaman saga akan melilit di kayu tersebut. Jangan lupa untuk menyingkirkan ranting-ranting yang sudah kering dan tidak sedap dipandang mata. Tujuannya agar tanaman saga merambat teratur.

Khasiat Pohon Saga.

Pohon saga mempunyai khasiat dan bermanfaat untuk mengatasi sariawan dan masalah mulut lainnya, seperti amandel, bau mulut, dan lain-lain. Ada beberapa cara mengolah saga menjadi ramuan untuk menyembuhkan penyakit, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mengobati Amandel

Caranya : ambil akar saga, kayu manis, dan gula batu secukupnya. Rebus semua bahan dalam lima gelas air sampai mendidih dan air tersisa setengahnya. Lalu saring dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.

2. Mengobati Sariawan

Caranya : petik daun saga yang masih segar secukupnya. Jemur beberapa menit dan cuci bersih. Kunyah daun tersebut hingga halus dan biarkan air daun saga itu bekerja mengobati sariawan. Yang perlu diingat, sisa daun saga jangan ditelan.

3. Mengobati Mata Meradang

Caranya : ambil satu genggam daun saga, cuci bersih. Setelah itu rebus dengan dua gelas air dan ambil embunnya. Teteskan embun itu ke mata yang merah satu kali sehari.

Semoga bermanfaat.