Hampir di setiap upacara bendera, kita menyanyikan lagu ini disamping lagu Indonesia Raya. Tetapi banyak orang tidak tahu judul aslinya. Ada yang bilang judulnya Bagimu Negeri, tapi ada juga yang dengan yakin mengatakan bahwa judul yang benar adalah Padamu Negeri. Padahal bukan keduanya.
Judul yang benar adalah Bagimu Neg'ri, ciptaan Bapak R. Kusbini pada tahun 1945. Neg'ri memang sengaja ditulis begitu dan ada artinya, yang merupakan sandi dari singkatan Negeri Republik Indonesia.
Pertanyaannya kenapa harus pakai disingkat dan dirahasiakan segala ?
Lagu ini diciptakan ketika negeri kita sedang berada dalam penjajahan Jepang, Semangat untuk merdeka sangat luar biasa, tetapi tentara Jepang terus menekan. Mereka berusaha agar kita patah semangat, lemah dan tidak berani melawan. Untuk menjaga semangat tetap menyala, Pak Kusbini membuat lagu ini. Syair di bagian akhir aslinya berbunyi "Bagimu Neg'ri, Indonesia Raya !"
Bung Karno (waktu itu belum jadi presiden) kuatir lagu itu akan dilarang untuk dinyanyikan oleh Jepang (sama seperti lagu Indonesia Raya, yang saat itu juga dilarang). Maka iapun mengusulkan pada pak Kusbini untuk mengubah kalimat terakhir dari empat baris yang indah dan kuat itu dengan makna yang terselubung. Kusbini kemudian menggantinya dengan kalimat "Bagimu Neg'ri, Jiwa Raga Kami !".
Lagu Bagimu Neg'ri semula diciptakan sebagai lagu anak-anak, sesuai dengan pekerjaan pak Kusbini yang mengasuh acara kanak-kanak di RRI Studio Jakarta (waktu jaman Jepang, bernama Hoso Kanrikyoku).Lirik dan lagunya yang sederhana ternyata sangat megah dan menggetarkan hati sejak diciptakan sampai sekarang. Nyanyikanlah ketika anda jauh dari tanah air, pasti akan sulit menahan haru yang ada di hati.
Pak Kusbini yang juga pencipta lagu anak-anak, lagu keroncong dan penyanyi keroncong ini meninggal dunia di Yogyakarta pada tahun 1996, dalam usia 85 tahun.
Lirik lagu Bagimu Neg'ri :
Bagimu Neg'ri
Padamu neg'ri kami berjanji
Padamu neg'ri kami mengabdi
Padamu neg'ri kami berbakti
Bagimu neg'ri jiwa raga kami
sumber : Album Simfoni Negeriku, Sebuah Persembahan Untuk Indonesia, Conductor Addie MA, 1998, disadur dari majalah Sekar