Saat kita bepergian jauh, seringkali kita ingin membawakan oleh-oleh untuk keluarga, teman, atau tetangga. Tapi seringkali juga kita merasa bingung dan tidak tahu, oleh-oleh apa yang pas dan pantas kita bawakan buat mereka.
Untuk menolong anda yang kebingungan membawakan oleh-oleh apa untuk keluarga, teman, atau tetangga, berikut ini tips memberikan oleh-oleh yang bisa anda praktekkan :
gambar : segiempat.com |
- Temukan oleh-oleh yang menggambarkan kekhasan suatu daerah. Bisa juga memberikan sesuatu yang unik atau baru. Yang pasti benda ini tidak ada di kota tempat asal kita. Kalau umum dan memang tersedia di kota tempat asal kita, nilai oleh-oleh ini akan berkurang, ia tidak akan istimewa lagi.
- Beri oleh-oleh yang bermanfaat, misalnya bisa dikonsumsi atau dipakai. Oleh-oleh semacam ini biasanya lebih disukai dibandingkan barang yang ujung-ujungnya hanya akan diletakkan di atas meja. Bukan berarti barang semacam ini tidak bisa dijadikan oleh-oleh, namun akan lebih baik jika oleh-oleh juga memiliki fungsi.
- Carilah oleh-oleh yang praktis dan simpel. Jangan beli oleh-oleh terlalu besar yang akhirnya akan merepotkan anda di perjalanan.
- Berilah oleh-oleh yang seragam untuk teman-teman anda, hal ini untuk menghindari rasa cemburu. Jika yang meminta oleh-oleh adalah teman baik, baru anda bisa mencarikan sesuatu yang sedikit lebih khusus untuknya atau yang mudah berilah oleh-oleh sesuai hobinya.
- Katakanlah sejujurnya bila sekiranya tidak memiliki waktu untuk mencari oleh-oleh. Jelaskan dengan baik agar teman atau kerabat mengerti.
Etika Meminta Oleh-Oleh. Walaupun sering merasa gembira saat mendapatkan oleh-oleh, kita kadang-kadang tidak sadar bahwa ternyata permintaan kita bisa merepotkan orang lain. Kita sering secara otomatis meminta oleh-oleh tanpa memikirkan kepentingan orang yang hendak bepergian. Oleh karena itu, berikut ini adalah tips meminta oleh-oleh pada kerabat atau teman yang hendak bepergian, agar tidak merepotkan yang bersangkutan :
- Perhatikan dulu sebaik apa hubungan anda dengan orang yang akan bepergian itu. Kalau tidak dekat atau baru kenal, jangan minta dibawakan oleh-oleh. Bisa-bisa anda dianggap lancang.
- Sadarilah bahwa orang yang akan bepergian itu mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk berburu oleh-oleh. Sebaiknya anda tidak minta barang yang nantinya justru akan menyusahkan teman atau kerabat anda tersebut.
- Ketahuilah perbedaan antara meminta oleh-oleh dengan meminta dibelikan barang. Meminta dibelikan barang disebut 'menitip' dan sudah selayaknya anda memberikan uang pada teman anda untuk membelikan barang tersebut. Untuk memudahkannya, beri tahu ciri barang dan lokasi penjualan secara spesifik dan sejelas-jelasnya.
- Jangan marah bila oleh-oleh yang diberikan tidak sesuai dengan harapan anda. Hargailah pemberian dan waktu yang sudah dihabiskan untuk mencari barang tersebut. Jangan pula marah kalau tidak mendapat oleh-oleh. Anda bisa meminta teman anda untuk menceritakan pengalamannya saat berada di sana. Hal itu bisa menjadi tambahan pengetahuan buat anda.
Makna dari Oleh-Oleh. Kebiasaan membawa oleh-oleh sehabis bepergian sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Kebiasaan meminta oleh-oleh sudah berlangsung sangat lama, dari generasi ke generasi. Orang-orang pada umumnya tidak mengetahui kapan pastinya tradisi ini dimulai. Itu sebabnya hal ini sudah menjadi sesuatu yang dianggap sangat normal di masyarakat Indonesia.
Oleh-oleh memang sudah terkait dengan nilai budaya dalam masyarakat Indonesia. Dari aspek sosiologis, rakyat Indonesia memiliki rasa kekeluargaan yang amat kental. Hubungan antara orang-orangpun sangat dekat. Meskipun keeratan tali kekeluargaan lebih umum ada di desa, bukan berarti masyarakat di kota besar tidak menganut nilai-nilai seperti itu. Tipe keluarga besar dan akrab merupakan tipe umum masyarakat Indonesia. Jadi kebiasaan memberikan oleh-oleh menggambarkan kedekatan.
Pada awalnya oleh-oleh adalah buah tangan, sesuatu yang kita buat sendiri. Jadi merupakan hasil pekerjaan tangan kita dan ini biasanya berbentuk makanan. Di beberapa daerah di Indonesia, bawa membawa buah tangan sudah menjadi sebuah bagian dari ritual. Kalau pergi ke acara-acara tertentu tanpa membawa buah tangan, mereka akan dianggap aneh dan akan dibicarakan banyak orang. Ini merupakan sebuah bentuk kesepakatan tidak tertulis dalam masyarakat. Orang-orang yang tidak berlaku seperti pada umumnya akan dianggap menyimpang dari kesepakatan itu. Mereka juga akan dipandang aneh oleh masyarakat.
Ada tali asih yang tergambar dalam buah tangan tersebut. Kandungan nilai sosialnya sangat tinggi. Buah tangan menunjukkan kepedulian dan perhatian. Kebiasaan ini bisa bertahan lama karena masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku dan kebudayaan. Selalu ada sesuatu yang unik dan khas yang bisa ditawarkan dan dibawa pulang. Kekhasan ini juga tergambar melalui sajian kuliner setiap daerah. Kebudayaan-kebudayaan ini berkontribusi pada keragaman Indonesia dan ujung-ujungnya pada oleh-oleh itu juga.
Semoga bermanfaat.