Fenomena atasan (bos) lebih muda usia memang dulu hanya terjadi di perusahaan-perusahaan keluarga. Namun sekarang, fenomena atasan muda sudah banyak terjadi baik di lingkungan perusahaan multinasional, swasta, bahkan di pemerintahan. Banyak anak-anak muda yang usianya dibawah 40 tahun
sudah mempunyai posisi yang mengagumkan. Hal ini tidak terlepas dari penguasaan mereka terhadap salah satu keahlian tertentu yang pada akhirnya membuat mereka menjadi cepat melejit kariernya.
gambar : female.kompas.com |
Dibeberapa perusahaan besar, baik swasta maupun BUMN juga sudah mempunyai program talent management, yaitu suatu program yang memfasilitasi agar anak-anak muda yang menjadi karyawannya bisa cepat tampil sebagai pemimpin. Pada awalnya program ini memang membuat resistensi dari para seniornya sangat kuat.
Karena pada masa sebelumnya, siapapun yang hendak dipromosikan selalu mengikuti azas senioritas. Tapi pada jaman seperti sekarang ini, hal tersebut relatif tidak berlaku. Artinya bila memang ada anak muda yang kompeten atau memiliki kompetansi yang memenuhi persyaratan untuk posisi di atasnya, ia bisa langsung dipromosikan tanpa harus menunggu usia atau masa kerjanya. Hal inilah yang membuat para seniornya merasa tidak nyaman.
Pada umumnya penolakan para senior kepada atasan yang lebih muda dikarenakan sudah terlanjur nyaman mengerjakan sesuatu dengan sistem yang sudah ada. Kenyamanan tersebut menjadi terusik karena atasan baru yang muda biasanya membawa sistem kerja baru, dan lebih energik dalam bekerja, serta menetapkan target dengan standar yag lebih tinggi.
Seringkali yang menghambat hubungan jadi susah cair karena adanya anggapan atau persepsi yang terlanjur melekat, bahwa orang muda tidak tahu apa-apa. Padahal ini bisa menjadi peluang untuk menjadi mentor. Karena baru, ia akan memberi kepercayaan penuh apabila dibantu.
Kalau saat ini atasan anda mempunyai usia yang lebih muda dari anda, hendaknya anda bisa bekerja sama yang baik dengan atasan, menerima keadaan tersebut dengan legowo adalah salah satu yang membuat kenyamanan anda dalam melaksanakan tugas pekerjaan anda. Terus memikirkan kenapa seorang yang lebih muda sudah mempunyai posisi yang lebih tinggi malah akan menghabiskan waktu dan energi anda. Bila energi yang ada digunakan untuk meningkatkan kinerja dengan mempelajari kelebihan yang atasan anda miliki, kemudian setelah itu anda mengikuti irama kerjanya, dan memberi ruang untuk atasan anda belajar dari anda, hasilnya pasti akan lebih baik. Ini juga bisa menjadi peluang melatih kebesaran hati dengan tetap menerima instruksi darinya. Jadi ketika masuk dalam masa pensiun nanti, anda menjadi lebih siap menghadapi situasi apapun dan tidak terbelenggu lagi pada zona nyaman.
Bukankah satu-satunya yang abadi di dunia ini adalah perubahan ? Semoga bermanfaat.