Seputar Penyakit Sendi Dan Tulang

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Penyebab dan Gejala Osteoarthritis.
Osteoarthritis dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi yaitu gangguan nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.  Jadi osteoarthritis itu merupakan radang pada sendi atau kerusakan pada tulang rawan sendi yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada sendi. Sebagian orang awam menyebut osteoarthritis sebagai pengapuran, meskipun sebetulnya tidak ada kapur pada tulang tersebut. Hal ini membuat banyak orang jadi salah kaprah, mereka jadi takut minum minuman yang mengandung kalsium karena kuatir kapurnya akan bertambah banyak.

gambar : pengapurantulang.com
Saat bagian tulang penderita osteoarthritis difoto rontgen, akan terlihat tonjolan semacam taji (osteofit), yang terjadi karena adanya kerusakan pada tulang rawan. Bukan karena adanya pertumbuhan tulang apalagi adanya kapur. Kerusakan tulang rawan tersebut dapat terjadi pada seluruh tulang rawan. Mulai dari lutut, engkel, panggul, bahu, tulang belakang, hingga siku. Tingkatan atau stadiumnya-pun berbeda-beda. Osteoarthritis dibagi dua yaitu :
  • Osteoarthritis primer, biasanya terjadi pada orang tua,
  • Osteoarthritis sekunder, biasanya terjadi karena adanya cidera sendi sebagai akibat dari patah tulang. Osteoarthritis sekunder bisa terjadi pada siapa saja.

Faktor resiko yang menjadi sebab terjadinya osteoarthritis di antaranya adalah kelebihan berat badan, berolah raga terlalu berlebihan, faktor keturunan atau herediter. Gejala-gejala osteoarthritis yang dapat dirasakan oleh penderitanya adalah sebagai berikut :
  • Keluar keringat dingin setiap kali merasakan nyeri sendi.
  • Setiap kali menggerakkan persendian, terutama di lutut, akan merasakan rasa nyeri dan linu.
  • Pada stadium tertentu akan muncul pembengkakan kemerahan pada tempat yang sakit.

Sampai dengan saat ini, osteoarthritis tidak dapat disembuhkan dan belum ada obatnya. Oleh karena itu, penderita osteoarthritis dianjurkan untuk menjaga atau mengurangi berat badan dan tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat atau berlebihan. Pengobatan medis yang biasa dilakukan untuk penderita osteoarthritis adalah dengan cara penyuntikan. Biasanya yang disuntikkan adalah asam herononik atau herononik acid. Penyuntikan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah cairan pada persendian yang berfungsi sebagai pelumas, agar sendi dapat bergerak dengan baik. Jadi penyuntikan yang dilakukan bukan untuk penyembuhan, dan penyuntikan tersebut hanya efektif untuk penderita osteoarthritis stadium awal, sementara untuk penderita osteoarthritis stadium lanjut, penyuntikan tidak akan ada manfaatnya, justru akan berakibat tidak baik untuk persendian.

2. Radang Sendi Karena Asam Urat.
Peradangan sendi karena asam urat, dalam istilah medis disebut gout artritis, yaitu proses peradangan pada sendi karena deposit dari kristal asam urat pada rongga sendi (mosodium urat/MSU). Kristal-kristal ini hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Proses terjadinya disebabkan karena tingginya kadar asam urat dalam darah yang terjadi dalam waktu yang lama, biasanya diatas 5 tahun. Akibatnya asam urat terdeposit pada rongga sendi. Selama itu pula penderita akan merasakan nyeri-nyeri pada persendian, dan pada suatu saat akan muncul peradangan yang hebat secara mendadak dan bertahan selama 1 - 2 hari, dan dapat menghilang dengan sendirinya.

Pada saat terjadinya peradangan sendi  terkadang kadar asam urat darah sedang normal, jadi tidak berhubungan dengan tingginya kadar asam urat darah pada saat terjadinya serangan nyeri sendi. Pengobatannya hanya bisa melalui pemeriksaan dokter dan pemberian colchisin, yaitu obat anti radang sendi khusus karena asam urat. Yang gunanya juga untuk menurunkan asam urat darah.

3. Osteoporosis (Pengeroposan Tulang).
Osteoporosis, orang awam mengartikannya dengan pengeroposan tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya masa tulang. Banyak orang terutama kaum perempuan sangat kuatir dengan penyakit ini. Sebetulnya tidak perlu kuatir dengan Osteoporosis, karena kita bisa mencegahnya sejak dini yaitu dengan mengkonsumsi cukup makanan sumber kalsium dan fosfor, seperti susu, daging, ikan yang dimakan dengan tulangnya (teri), kacang-kacangan, serta dengan aktifitas fisik atau olah raga yang teratur minimal 2 kali seminggu selama 30 menit. Penyerapan sumber kalsium akan lebih maksimal bila diimbangi dengan paparan sinar ultra violet matahari pagi.

Beberapa faktor yang dapat menghambat penyerapan kalsium dalam darah dan penyebab ekskresi kalsium yang berlebihan yaitu : minum kopi, minuman keras dan mengkonsumsi makanan sumber protein dalam jumlah yang terlalu tinggi. Apabila ingin menghindari osteoporosis mulailah meninggalkan kebiasaan tersebut.

4. Manfaat Vitamin K untuk Kesehatan Tulang.
Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda :
  1. Vitamin K1 atau phylloquinone, jenis yang ditemukan dan dihasilkan dari tumbuhan.
  2. Vitamin K2 atau menaquinone, jenis yang dihasilkan oleh bakteri baik dalam sistem pencernakkan.
  3. Vitamin K3 atau menadione, jenis vitamin buatan bagi mereka yang tidak mampu menyerapnya dari makanan.

Menurut Recommended Dietary Allowance (RDA) Amerika Serikat, kebutuhan vitamin K tergantung dari berat badan. Orang dewasa setridaknya membutuhkan 1 mikrogram setiap per kilogram berat badan. Jadi kalo berat badan 50 kg, berarti membutuhkan 50 mikrogram vitamin K. Vitamin K banyak kegunaannya, misalnya untuk bercampur dengan protein sehingga baik untuk pembekuan darah. Vitamin K juga menjaga aliran darah agar lancar dan membekukannya pada saat diperlukan. Seperti dijelaskan dalam jurnal Complete Guide, Vitamin & Minerals, vitamin yang larut dalam lemak ini baik dalam membantu pembentukan tulang dan memelihara ginjal. Semua jenis vitamin K diproses di hati, yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi zat yang membuat darah bisa membeku. Khususnya untuk pembetukan tulang, vitamin K1 lah yang paling berperan.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K sangat mudah karena vitamin ini tidak diperlukan dalam jumlah besar dalam tubuh. Sistem pencernaan kita beruntung mengandung bakteri yang mampu mencampur vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan dalam hati. Namun, tubuh masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan yang mengandung vitamin K, antara lain hati ayam, segala jenis sayuran berwarna hijau dan berdaun banyak, sayuran jenis kubis dan kol, serta produk dari susu. Vitamin K dalam konstrasi yang tinggi juga ditemukan dalam susu kedelai, teh hijau, serta daging sapi.

5. Plantar Fasciitis, Rasa Nyeri Pada Tumit.
Plantar Fasciitis merupakan penyebab umum rasa nyeri pada tumit. Hal ini terjadi karena ada peradangan pada plantar fascia, yaitu jaringan penghubung antara tulang tumit dan ibu jari kaki. Apabila tidak segera diobati, semakin hari penderita akan semakin merasakan rasa nyeri, terutama pada saat bangun tidur pagi, sebagai akibat dari kontraksi fascia sepanjang malam. Pada kondisi plantar fasciitis yang akut, penderita akan mengalami kelumpuhan karena kaki tidak bisa digerakkan.Mungkin banyak orang kurang mengetahui tentang penyakit plantar fasciitis, ditambah lagi gejala awal dari penyakit ini sulit dideteksi sehingga banyak orang tidak menyadari kalau dirinya terkena plantar fasciitis. Pada beberapa kasus, penyakit plantar fasciitis ini datang secara tiba-tiba, dan langsung muncul rasa nyeri pada tumit atau telapak kaki.

Gejala yang sering muncul saat terserang plantar fasciitis, yaitu :
  • Rasa nyeri di bagian dalam telapak kaki, terutama di sekitar tumit.
  • Tumit selalu terasa nyeri pada saat bangun tidur, saat naik tangga, setelah berolah raga, setelah berdiri lama atau saat bangkit dari duduk, atau pada saat berjinjit dengan ujung jari kaki, 
  • Pada stadiun yang lebih tinggi, akan terjadi pembengkakan pada tumit.

Pada kondisi normal, plantar fascia berupa serabut-serabut penyerap kejutan (shock absorbing bowstring) dan menyangga lengkung dalam kaki. Ketika terjadi tegangan, serabut-serabut tersebut membesar hingga terjadi beberapa robekan kecil. Jika hal ini terjadi berulang-ulang maka akan terjadi iritasi/peradangan. Iritasi/peradangan pada plantar fascia bisa terjadi, apabila :
  • Seseorang terlalu sering melakukan aktivitas fisik, termasuk olah raga yang berlebihan.
  • Bentuk kaki dan cara berjalan yang tidak normal, yang memungkinkan beban kaki terlalu berat.
  • Pemakaian sepatu yang tidak cocok, misalnya sol sepatu terlalu tipis atau tumit sepatu terlalu tinggi sehingga posisi kaki tidak mampu menyerap hentakan, yang mengakibatkan tendon Achilles (pangkal tumit) berkontraksi dan menyebabkan strain pada jaringan di sekitar tumit.

Pengobatan plantar fasciitis, pertama kali dilakukan dengan memberi obat untuk menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan penderita, termasuk juga menghilangkan penyebab lain dari nyeri lutut, seperti tendinitis, arthritis, dan lain sebagainya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan rontgen atau MRI untuk memastikan secara pasti tentang plantar fasciitis. Setelah itu tergantung dari hasil observasi medis, bisa dilakukan pembedahan lokal atau tindakan medis lainnya. Pertolongan pertama pada plantar fasciitis dapat dilakukan dengan :
  • Kompres dengan es batu yang dibungkus dengan kain pada daerah yang dirasakan nyeri selama 15 sampai 20 menit. Lakukan hal tersebut 3 - 4 kali sehari atau setelah melakukan aktifitas.
  • Urut es, yaitu dengan cara bekukan sebotol air dan urutkan di atas daerah yang terasa nyeri sekitar 5 sampai 7 menit. Urut es teratur dapat menolong untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Istirahatkan kaki beberapa hari pada saat terasa nyeri yang parah.

6. Kejang Otot Betis dan Solosinya.
Kejang pada otot betis bisa menyerang siapa saja. tidak hanya dialami oleh olahragawan saja. Serangan kejang pada otot betis biasanya terjadi setelah bangun tidur atau bisa terjadi pada ibu-ibu yang sedang hamil. gangguan ii tidak menyebabkan resiko kesehatan lebih lanjut, tapi jika dibiarkan akan semakin nyeri dan mengganggu aktivitas, terutama untuk berjalan.  Apabila anda mengalami kejang pada otot betis, pertama kali yang bisa anda lakukan adalah :
  • Posisi tidur. Rentangkan kaki dan pegang jari-jari kaki. Tarik ke arah anda. Atau bisa juga dilakukan dengan menekan telapak kaki anda pada permukaan yang datar dan keras, misalnya pada tembok.
  • Posisi berdiri. Alihkan berat tubuh anda pada kaki yang terkena kejang. tekuk sedikit lutut secara perlahan-lahan. Atau anda dapat menekan telapak kaki anda pada permukaan yang datar dan kuat, misalnya tembok.
  • Kompreskan air dingin di bagian otot yang kejang, dilanjutkan dengan terapi hangat, bisa dengan arak putih atau balsam. Tujuannya adalah untuk membantu memperlancar aliran darah.

Gangguan kejang otot betis baik di saat beraktivitas maupun tidur bisa dicegah dengan beberapa cara tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan, yaitu dengan :
  • Lakukan peregangan sebelum tidur.
  • onsumsi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi, dengan demikian resiko kram berkurang.
  • Konsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup. Fungsinya untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh sekaligus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
  • Posisikan tidur dengan benar, yaitu meluruskan kaki agar otot-otot dapat serileks mungkin. Penggunaan selimut juga harus diperhatikan agar tidak terlalu rapat terutama pada bagian kaki.
  • Membiasakan diri melakukan peregangan di sela-sela aktivitas fisik ketika melakukan pekerjaan yang berdurasi lama, seperti duduk dan mengetik.
  • Jika terjadi kram, yang harus dilakukan pertama kali adalah menahan otot pada saat berkontraksi dengan arah berlawanan. Hal ini ditujukan agar otot-otot yang berkontraksi dapat kembali ke posisinya semula.

7. Kesemutan Jangan Disepelekan.
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan, misalnya pada pengendara motor, duduk bersimpuh, dan lain-lain.   Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Oleh karenanya sebelum melakukan sesuatu lakukan pemanasan terlebih dahulu, misalnya saat mau mengendarai kendaraan, gerak-gerakkan untuk pemanasan terlebih dahulu dibagian tangan.

Apabila kita sering mengalami kesemutan ada baiknya segera periksakan ke dokter. Biasanya kalau sering merasakan kesemutan bisa jadi karena  virus menyerang syaraf tepi. Jika tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ lainnya yang lebih vital. Akibatnya akan vatal karena penderita akan merasa sesak nafas dan lumpuh di seluruh tubuh.

Demikian penjelasan berkaitan dengan seputar penyakit sendi.

Semoga bermanfaat.