Bijaksana Dalam Belanja

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Menghadapi Bulan Promosi (Diskon) Belanja.
Pada musim liburan, terutama libur lebaran dan akhir tahun, hampir semua super market atau mall-mall besar mengadakan program promosi. Diskon sudah lazim dianggap sebagai 'sahabat', khususnya buat kaum hawa. Diskon bagaikan gula yang memancing kedatangan para semut. Membeli dan memborong barang di saat ada diskon adalah sah-sah saja, tapi anda tetap harus memperhatikan dan mencermati hal-hal ketika masa promosi itu itu, supaya anda tidak kecewa dan merasa tertitpu. Hal-hal yang perlu dicermati adalah :
  • Tujuan. Sebelum terlalu banyak mengeluarkan uang, tetapkan terlebih dahulu tujuan datang ke pusat perbelanjaan, barang-barang apa saja yang harus anda beli.
  • Kegunaan. Jika anda ingin membeli barang yang didiskon, yang terpenting adalah pastikan barang yang akan anda beli itu memang sesuai dengan kebutuhan anda. Jangan tergoda dengan diskon besar yang diberikan, jika barang itu belum tentu berguna buat anda.
  • Jumlah. Perhitungkan banyaknya barang yang akan anda beli. Jangan membeli barang terlalu banyak, terutama produk makanan dan minuman. Promosi atau diskon sering dijadikan alat untuk menghabiskan stok barang yang mendekati masa kedaluwarsa.
  • Kualitas. Perhatikan betul-betul barang yang hendak dibeli. Jangan sampai barang yang anda beli adalah barang yang tidak layak dan kualitasnya sudah menurun.
  • Letak. Seringkali barang promosi sengaja diletakkan berdekatan atau dalam rak atau gantungan yang sama dengan barang normal (yang bukan promosi/diskon). Sebelum anda membayar, pastikan mana barang yang didiskon dan yang tidak, agar tidak salah membeli.
  • Bahasa. Cermati bahasa yang digunakan. Bahasa promosi tentunya dibuat semenarik mungkin, bahkan berlebihan untuk menarik perhatian konsumen. Jika tidak paham, lebih baik bertanya terlebih dahulu  sebelum  terlanjur membeli. Contoh : Diskon 50 % + 20 %, itu artinya tidak menjadi diskon 70 %, melainkan hanya 60 %. Harga asli barang Rp. 100.000,- didiskon sebanyak 50 % harga barang menjadi Rp. 50.000,- Lalu Rp. 50.000,- didiskon lagi sebanyak 20 % harga barang menjadi Rp. 40.000,- Jadi total pemotongan harganya hanya sebanyak Rp. 60.000,- atau 60 % dari harga semula.
  • Harga. Biasanya harga barang promosi bukanlah harga sebenarnya, melainkan sudah dinaikkan terlebih dahulu. Di pertengahan tahun, pedagang menaikkan harga. Menjelang akhir tahun, mereka memberikan diskon dengan sedikitmenurunkan margin.
  • Pencantuman nominal angka. Paket harga murah biasanya tidak menggunakan persentase, melainkan nominal angkanya. Ini agak merepotkan sebab pedagang umumnya mematok harga dengan ujung angka 99 atau 88. Misalnya : Rp. 999,- atau Rp. 988,- Konsumen jadi berpikir bahwa harga barang "hanya" Rp. 900,- bukan Rp. 1.000,- 
  • Jumlah    yang   digandakan.  Misalnya   :  sering   pedagang   mengemas  produk  yang  harganya  Rp. 300.000 per buah menjadi Rp. 500.000,- per kemasan berisi dua buah. Kelihatannya lebih murah, tapi anda jadi menumpuk barang karena membeli lebih dari kebutuhan. Contoh : buy 1 get 1 atau buy 2 get 1.
  • Syarat dan ketentuan. Untuk mendapatkan barang atau jasa yang dipromosikan, anda harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Contoh : 50 % off on 2nd item, artinya anda baru akan mendapat potongan harga sebesar 50 % kalau membeli dua buah. Barang kedualah yang dikenai potongan harga.
Jadi tetap perhatikan dan cermati hal-hal tersebut, sebelum anda membelanjakan uang anda di musim promosi atau diskon.

2. Kiat Sukses Ikut Bazar.
Bazar, satu kegiatan yang tidak asing di telinga kita, apalagi buat para kaum perempuan. Kegiatan bazar sifatnya periodik, diadakan untuk waktu tertentu dan tidak permanen. Salah satu tujuan bazar adalah untuk memperkenalkan dan mengangkat usaha para pedagang kecil dan menengah, sehingga harga dan kualitas produk mereka bisa bersaing dengan yang lain, terutama dengan pedagang besar.

Bagi anda yang mempunyai usaha, mengikuti bazar bisa menjadi ajang berjualan yang cukup efektif. Jika tau trik-triknya, anda bisa meraup keuntungan besar dalam waktu singkat saat mengikuti kegiatan bazar, meskipun hal tersebut tidak lepas juga dari promosi yang dilakukan oleh penyelenggara bazar.
Jika anda berminat mengikuti bazar, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam mengikuti bazar, yaitu :
  • Carilah informasi selengkap-lengkapnya mengenai bazar yang akan diadakan, mulai dari waktu, acara bazar, biaya, dan lain-lain. Biasanya penyelenggara bazar akan menyebarkan informasi tersebut melalui iklan, baik di media cetak ataupun media elektronik, selebaran, bisa juga melalui media sosial.
  • Perhatikanlah konsep yang diusung penyelenggara bazar. Hal ini sangat penting, karena berkaitan dengan apakah barang  produk anda layak dijual di acara bazar tersebut, sehingga anda dapat menentukan siapa saja calon pembeli dan patokan harga.
  • Untuk mengikuti bazar atau pameran, pesanlah stan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena ada beberapa kegiatan bazar besar yang oleh penyelenggaranya disayaratkan pendaftaran satu tahun sebelum bazar diadakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sering-seringlah menyurvei agenda kegiatan bazar, hindari memesan stan di menit-menit terakhir. 
  • Anda mesti memikirkan, bagaimana membuat stan anda dilirik dan dikunjungi pengunjung bazar. Tentunya anda harus membuat stan anda menarik dan terlihat berbeda dengan stan yang lain, tanpa menyalahi aturan penyelenggara bazar. Kreativitas sangan diperlukan.
  • Jangan meniru atau ikut-ikutan stan orang lain, sedapat mungkin anda mesti menciptakan identitas diri sendiri, baik yang berkaitan dengan tempat/stan maupun produk yang akan anda jual di bazar.
  • Banyak penyelenggara bazar atau pameran mewadai para peserta mereka, jadi sebaiknya manfaatkan hal tersebut. Dengan begitu anda akan selalu mendapatkan informasi terbari mengenai kegiatan bazar yang akan mereka lakukan.
  • Aral rintang dalam usaha adalah hal yang biasa, jadi jangan pernah anda merasa putus asa, karena penjualan  produk anda tidak memenuhi target. Terus berusaha, karena pada saatnya anda akan memetik hasil dari usaha anda tersebut. Pelajari kegagalan yang anda alami untuk menjadi lebih baik.

3. Belanja Harian atau Bulanan ?
Bagi banyak orang, khususnya ibu rumah tangga, sering merasa pusing dengan anggaran belanja rumah tangga yang selalu kurang. Walaupun sebenarnya besar atau kecilnya penghasilan bukan merupakan dasar penentu cukup atau tidaknya uang belanja rumah tangga setiap bulan. Justru kalau ternyata pengeluaran lebih besar dari pendapatan, berarti belanjanya yang harus dikurangi atau disesuaikan. Lantas, pola belanja seperti apa yang harus dilakukan, untuk menyiasati anggaran yang pas-pasan ? 

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan pola berbelanja, harian atau bulanan, berkaitan dengan anggaran belanja, yaitu :
  • Produk-produk yang biasa dipakai rutin atau dalam jangka panjang, seperti beras, minyak goreng, gula, perlengkapan mandi, pembersih rumah, dan lain-lain sebaiknya dibeli secara bulanan.
  • Produk makanan kaleng dan produk lain yang bisa bertahan lama, sebaiknya juga dibeli secara bulanan atau dalam porsi yang besar, karena harganya akan jauh lebih murah.
  • Bahan makanan yang tidak tahan lama, seperti sayur, daging, ikan, dan lain-lain sebaiknya dibeli secara harian. Apalagi kalau di rumah tidak ada kulkas.
  • Catat seluruh keperluan belanja anda dan patuhilah sesuai daftar yang dibuat. Hal ini berguna agar anggaran yang anda buat tidak membengkak dan jebol.
  • Kalau anda memutuskan untuk belanja di supermarket, saat tiba di supermarket langsung fokus pada daftar belanjaan. Kalau anda tidak membawa uang lebih, hindari keinginan untuk sekedar melihat-lihat barang yang tidak sesuai dengan daftar belanjaan anda.
  • Yang terpenting lagi adalah jangan membawa anak saat berbelanja, karena seringkali mempengaruhi pembelanjaan dadakan yang tentu saja akan menambah biaya belanja.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.