Seputar Penyakit Stroke

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Jenis-Jenis Stroke.
Seseorang tidak akan pernah menyangka jika dirinya terkena stroke, karena serangannya datang secara tiba-tiba. Penderita stroke yang mematikan ini akan akan kehilangan fungsi otak lantaran aliran darah ke area otak terhenti. Jika aliran darah berhenti selama beberapa detik, sel-sel jaringan otak yang tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dapat mati dan menyebabkan kerusakan fungsi otak permanen.
gambar : stroke.ie

Terdapat dua jenis penyakit stroke dengan tanda yang berbeda pula, yaitu :

a. Stroke Iskemik
Jenis stroke ini terjadi karena pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat oleh penumpukan lemak yang melapisi aterosklerosis (dinding pembuluh darah). Lemak-lemak tersebut berasal dari homosistein, kolesterol, atau zat lainnya yang melekat pada dinding arteri, kemudian membentuk zat lengket yang disebut plak. Dari mulai sedikit lama-lama menumpuk sehingga darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan trombus (bekuan darah). 

Jenis Iskemik terbagi menjadi dua macam sumbatan, yaitu :
  • trombotik, yang disebabkan dari trombus yang menyumbat di dalam arteri otak. 
  • embolik, penyebabnya trombus, yaitu gelembung udara atau emboli (pecahan lemak) yang terbentuk di bagian organ lain (jantung, pembuluh aorta di dada dan leher) terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium ini dapat menciptakan kondisi dimana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.

b. Stroke Hemoragik
Penyebabnya stroke jenis ini adalah karena bocor atau pecahnya pembuluh darah di dalam atau disekitar otak. Akibatnya suplai darah ke jaringan otak terhenti sehingga terjadi penyumbatan dan mengganggu atau mematikan fungsinya. 

Pendarahan hemoragik terbagi dua, yaitu :
  • Pendarahan intraserebal, yang terjadi di dalam otak disebabkan oleh trauma (cidera otak), aneurisma (kelainan pembuluh darah otak yang muncul akibat penipisan dan degenerasi dinding pembuluh darah arteri) atau angioma (kelainan pembuluh darah). Selain itu bisa juga disebabkan karena tekanan darah tinggi kronis. Tingkat kematian pendarahan intraserebal ini memiliki persentasi tertinggi. 
  • Pendarahan subarachnoid, gangguan yang sering dialami kaum wanita ini terjadi di dalam ruang subarachnoid, yaitu ruang diantara lapisan pia mater (lapisan dalam) dan arachnoid mater (lapisan tengah) dari meninges (jaringan selaput otak). Namun penyebab yang sering terjadi adalah pecahnya aneurisma (tonjolan) dalam arteri. Seseorang yang mengalami kondisi ini harus secepatnya mendapat penanganan medis yang serius, karena jika tidak akan mengalami cacat permanen atau bahkan kematian.

2. Faktor-Faktor Penyebab Stroke.
Stroke, tanpa kita sadari bisa muncul secara tiba-tiba dalam hitungan detik ataupun menit, sehingga dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja.  Stroke bukan saja menimbulkan gejala yang temporer tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan permanen. Stroke merupakan hasil akhir dari suatu proses faktor resiko, oleh karena itu dalam pencegahan sebaiknya kita menitik beratkan pada menjaga, mencegah, dan mengatasi faktor resiko.

Ada beberapa faktor resiko penyebab stroke. Faktor resiko penyebab stroke yang sejak dini bisa kita kendalikan, antara lain :
  1. Pola makan. Kita bisa mengendalikan pola makan kita, dengan lebih mengutamakan maka makanan sehat, mulailah menghindari makan makanan junk food dan makanan yang berlemak tinggi karena jenis makanan tersebut ikut memicu prevalansi stroke.
  2. Pola hidup. pola hidup yang sehat dengan istirahat yang cukup dan berolah raga secara rutin bisa mengatasi serangan stroke. Menghindari minuman yang beralkohol, nikotin dan obat-obat terlarang,  karena unsur-unsur yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan resiko serangan stroke.
  3. Hipertensi dan Jantung. Hipertensi merupakan penyebab utama pengerasan dan penyumbatan arteri, terutama pada tekanan darah diatas 140/90. Pencegahannya dengan mengurangi berbagai macam faktor yang memicu terjadinya hipertensi. Sedangkan jantung seseorang yang tidak berarturan denyutnya dapat memicu terjadinya gumpalan darah pada aliran arteri, yang kemudian hanyut mengikuti aliran darah ke leher dan otak sehingga terjadi penyumbatan yang menyebabkan stroke.
  4. Diabetes dan Kadar Kolesterol Darah. 40 persen penderita stroke adalah pengidap diabetes. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi sehingga memicu terjadinya penyumbatan aliran darah yang menuju ke otak.Kondisi ini biasanya dari kolesterol darah yang berasal dari makanan yang kaya dengan lemak jenuh dan kolesterol yang berpengarug pada resiko aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah) dan penebalan pembuluh darah. Kadar kolesterol diatas 240 mg/dl sangat rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Guna menghindarinya perlu pengendalian menu makan sehat dan olah raga yang teratur agar dapat menurunkan resiko aterosklerosis dan stroke.

Selain dari faktor resiko penyebab stroke yang dapat kita kendalikan, ada beberapa faktor resiko penyebab stroke yang tidak dapat kita kendalikan, yaitu :
  • Faktor Usia dan Jenis Kelamin, makin tambah usia seseorang akan semakin beresiko terserang stroke. Dari hasil penelitian, kaum pria lebih banyak terkena serangan stroke daripada kaum perempuan, meskipun kasus kematian akibat stroke lebih banyak kaum perempuan (1,25 persen lebih tinggi kaum perempuan). Serangan stroke yang dialami pria lebih banyak terjadi di usia lebih muda, sedangkan perempuan lebih banyak terserang pada usia lanjut sehingga resiko kematian jauh lebih besar. 
  • Faktor Keturunan (Genitikal), 30 persen dari penderita disebabkan dari faktor keturunan. Hal ini di dasari adanya genetik yang sangat berperan sebagai pemicu stroke, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, kondisi cadasti (pembuluh darah) dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Kondisi ini akan sangat rentan jika didukung dengan kebiasaan pola hidup dan pola makan yang kurang terkontrol.

3. Tanda-Tanda Serangan Stroke.
Kita mesti bisa mencermati tanda-tanda saat stroke menyerang seseorang, karena dengan kita mengetahui tanda-tanda awal terjadinya serangan stroke pada seseorang, kita akan bisa mengambil langkah pencegahan atau bahkan memberikan pertolongan pertama/darurat pada seseorang yang mengalami serangan stroke tersebut atau bahkan pada diri kita sendiri.
Berikut beberapa gejala yang biasanya terjadi akan timbul pada penderita stroke. Menurut dokter ahli syaraf, dr. Yuda Taruna, Sp.S bila anda mendapati satu ato lebih tanda-tanda berikut segera periksakan ke dokter. Bisa jadi tanda-tanda ini mengisyaratkan kemungkinan terserang stroke.
  1. Rasa lemah dan mati rasa mendadak pada wajah, lengan dan kaki pada salah satu tubuh.
  2. Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau penglihatan menjadi gelap dan kabur.
  3. Mengalami kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan.
  4. Sakit kepala yang hebat secara mendadak tanpa diketahui penyebab yang jelas dan bahkan menyebabkan terjatuh.
  5. Kenali segera gejala khas stroke (warning sign)

Yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa gejala pada penderita stroke tidak hanya kelemahan tubuh saja yang menjadi fokus utama tetapi bisa juga terjadi gangguan pada fungsi kognitif yang bersifat mendadak, seperti :
  • Mendadak mati rasa, kesemutan dan kelemahan pada wajah, tangan atau kaki pada satu sisi tubuh atau seluruh tubuh.
  • Mendadak kebingungan, lupa mendadak, sulit berbicara atau sulit mengerti.
  • Mendadak muncul permasalahan penglihatan pada satu atau kedua mata (penglihatan ganda, penglihatan gelap).
  • Mendadak kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan tubuh.
  • Mendadak pusing berat tanpa sebab.

Kita dapat mengenali gejala stroke dengan mudah, dengan menggunakan tes FAST yang merupakan singkatan dari :
  • F (Face), cek muka mereka, apakah saat tersenyum akan terlihat sudut mulut yang turun.
  • A (Arms), dapatkan mengangkat kedua tangan, ataukah ada tangan yang lemah.
  • S (Speech), apakah lancar berbicara dan dapat dimengerti, atau terdengan cadel.
  • T (Time), segera hubungi rumah sakit terdekat, semakin cepat, akan semakin baik.

Dari tanda-tanda diatas, menurut dokter syaraf tidak hanya dirasakan oleh orang-orang yang berusia lanjut tetapi juga orang-orang yang masih berusia muda. untuk itu waspadalah.

4. Stroke Mulai Mengincar Anak Muda.
Stroke adalah penyakit dimana suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel syaraf di otak. Selama ini masyarakat memahami penyakit stroke hanya akan menyerang orang-orang tua saja, umur diatas 50 tahun. Tapi sekarang anggapan itu perlu dikaji ulang, karena saat ini banyak anak-anak muda terserang penyakit stroke ini.

Penyakit stroke saat ini menempati posisi teratas untuk penyebab utama kematian yang disebabkan penyakit non infeksi di Indonesia. Untuk kaum muda, hal ini dikarenakan gaya hidup yang memicu terjadinya stroke. Temperamen yang cenderung ambisius, mengkonsumsi obat-obat terlarang, makan makanan yang tidak sehat sebagai penyebab penumpukan kotoran di bagian dalam pembuluh darah atau aterosklerosis. Faktor resiko stroke diantaranya adalah hipertensi dan kolesterol, makanan junk food dan banyak berlemak ditenggarai ikut memicu prevalensi stroke di usia muda. Apabila kita sudah punya dasar faktor resiko tersebut kita harus pandai-pandai untuk mengendalikannya, caranya bisa dengan rutin kontrol ke dokter, rutin minum obat, dan yang paling penting menjaga faktor makanan.

Penderita stroke di usia muda juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan (genetik). Kalau orang tua, ayah atau ibu sudah punya kecenderungan stroke, maka stroke bisa lebih cepat muncul pada anak-anaknya. Untuk meminimalisir stroke karena faktor genetik ini, maka orang yang berpotensi terserang stroke segera diarahkan untuk menjalani pola hidup sehat.

5. Penanganan Darurat Serangan Stroke.
Stroke, penyakit yang mematikan dan menakutkan. Apabila seseorang melihat orang lain yang mengalami serangan stroke secara mendadak hendaknya hati-hati dalam memberikan pertolongan. Karena jika ditangani dengan asal-asalan akan berakibat fatal, yang berujung pada cacat permanen bahkan kematian.

Berikut penanganan darurat terhadap orang yang terserang stroke :
  1. Yakinkan bahwa orang tersebut memang terserang stroke, setelah kita yakin kalo orang tersebut terkena serangan stroke usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Biarkan si penderita tetap berada pada tempat semula dimana ia terjatuh. Jangan pindahkan dari tempat ia jatuh ke tempat lain karena akan mempercepat proses  pecahnya pembuluh darah halus pada otak.
  2. Setelah beberapa saat, barulah dibantu mengambil posisi duduk yang memungkinkan pengeluaran darah dapat dilakukan. Yang terbaik menggunakan jarum suntik, tapi bisa juga menggunakan jarum jahit setelah terlebih dahulu disterilkan, bisa dengan alkohol atau dibakar ujungnya dengan api. Setelah siap pakai, lakukan penusukan pada 10 ujung jari tangan, titik penusukan kira-kira 1 centimeter dari ujung jari tangan, setiap ujung jari cukup mendapat 1 kali tusukan dengan harapan setiap jari mengeluarkan 1 tetes darah. pengeluaran darah dari ujung jari tangan ini dapat dibantu dengan cara memencet jika sewaktu ditusuk darah tidak keluar. Tunggu kira-kira 10 menit, si penderita akan sadar kembali.
  3. Jika si penderita serangan stroke mengalami perot pada mulut, maka tarik-tariklah kedua daun telinga si penderita sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu lakukan dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga (earlobe), sehingga darah keluar dari ujung bagian bawah daun telinga tersebut. Dalam beberapa menit diharapkan bentuk mulut si penderita akan menjadi normal kembali.

Setelah si penderita puluh keadaannya dan tidak ada rasa kelainan yang berarti, segera bawa si penderita ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Tindakan pertolongan pertama tersebut diatas dapat menolong menolong dan menyelamatkan si penderita, paling tidak untuk menghindari masa kritis akibat serangan stroke.

6. Batulism, Penyakit Syaraf yang Mirip Stroke.
Botulism atau dalam bahasa Latin disebut Botulus, adalah sejenis toksin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum, yaitu sejenis bakteri anaerobik yang membentuk spora menyerupai batang. Spora-spora ini dapat terhirup atau termakan, atau dapat menginfeksi luka terbuka kemudian masuk ke dalam tubuh. Jenis penyakit ini barangkali belum umum diketahui oleh banyak orang, namun kita mesti mewaspadai adanya penyakit ini. Karena jika penyakit ini sudah menyerang manusia maka akan fatal akibatnya, yaitu kelumpuhan total yang berujung pada kematian. 

Bakteri clostridium botulinum ini sering ditemukan berasal dari makanan kaleng yang sudah kedaluwarsa atau rusak, selain di tempat lain, misalkan di dalam tanah, sedimen di laut, permukaan buah dan sayur, usus mamalia, dan lain-lain. Jika makanan sudah tercemar toksin ini dan masuk ke dalam tubuh manusia maka spora akan berkembang yang kemudian diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh, dalam waktu 18 - 36 jam setelah bakteri tertelan maka akan bereaksi. Gejala awal adalah mulut kering, penglihatan kabur dan penurunan kelopak mata. Penderita akan merasakan sembelit, lesu, hilang nafsu makan, sulit untuk menelan, dan bila penyakit ini menyerang bayi, maka bayi akan sering menangis. Pada tahap selanjutnya, otot-otot dan persendian akan sulit digerakkan, bahkan dari pandangan kabur tersebut bisa berakhir dengan kebutaan.

Penyakit botulism ini menyerang syaraf, karena itu penderita sering dikira stroke. Untuk tindakan awal harus dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan elektromiografi, yaitu pengujian kondisi otot dengan tegangan listrik untuk mengetahui sampai dimana tingkat kerusakan otot.

Pertolongan awal pada penderita botulism, yaitu bagaimana agar racun tidak segera menyebar ke seluruh tubuh. Penderita harus diusahakan untuk bisa muntah, pengosongan lambung, dan pemberian obat pencahar untuk mempercepat pengeluaran racun. Segera berikan antitoksin, untuk menghentikan atau mencegah kerusakan atau memperlambat jalannya racun di dalam darah secepatnya.

Bakteri clostridium botulinum merupakan bakteri yang dapat bertahan pada suhu di atas 100 derajat celcius. Sehingga untuk mencegah bakteri ini masuk ke dalam tubuh kita, makanan makanan harus dipanaskan hingga temperatur 120 derajat celcius agar racun yang diproduksi oleh bakteri ini cepat mati. Sedangkan untuk menghancurkan toxin yang bersumber dari makanan, setiap makanan harus dipanaskan hingga 85 derajat celcius, selama minimal 10 menit. Cara pencegahan lain adalah dengan menghindari mengkonsumsi makanan kaleng yang sudah rusak kemasannya. Periksa kemasan kaleng, apabila ada yang penyok, karatan atau bocor segera tukarkan atau dibuang saja, termasuk juga jangan mengkonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa.

Demikian penjelasan berkaitan dengan seputar penyakit stroke.

Semoga bermanfaat.