Klimatologi : Pengertian, Klasifikasi, Dan Tujuan Klimatologi, Serta Perbedaan Antara Klimatologi Dan Meteorologi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Sebagaimana halnya meteorologi, klimatologi sudah dikenal manusia sejak dahulu kala. Bahkan jauh sebelum Hippocrates menulis bukunya yang berjudul "Air, Water, and Place" pada sekitar tahun 400 Sebelum Masehi. Fenomena tentang iklim sudah diceritakan dalam kisah Nabi Yusuf pada sekitaran tahun 1.500 Sebelum Masehi, di mana Nabi Yusuf berhasil mengatasi fase iklim kering selama tujuh tahun berturut-turut.

Klimatologi
mulai perkembangannya sejak ditemukan instrumen meteorologi seperti termometer oleh Galileo Galilei pada tahun 1593 dan barometer oleh Evangelista Torricelli pada tahun 1643. Penemuan tersebut menandai dimulainya babak baru dalam kajian atmosfer yang menjadi landasan klimatologi. Seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi, kemajuan klimatologi-pun semakin pesat. Revolusi teknologi dan numerik (dasar lahirnya komputer) pada abad keduapuluh, membuat ilmu pengetahuan semakin eksponensial dengan kemajuan, termasuk juga klimatologi John von Neumann  adalah orang pertama yang memulai memecahkan persamaan sirkulasi atmosfer dengan komputer pertama. Saat daya komputer semakin meningkat, maka model sirkulasi atmosfer atau GCMs (General Circulation Model) juga semakin meningkat. Saat ini, salah satu sistem yang dikenal dalam pemahaman tentang klimatologi adalah Earth System Models


Pengertian Klimatologi. Istilah klimatologi berasal dari bahasa Yunani, yang merupakan kombinasi dari kata "klima" dan "logos". Klima berarti kemiringan (slope) bumi yang mengarah pada pengertian lintang, zona, atau wilayah. Klima sendiri kemudian dapat diartikan sebagai iklim, yang merupakan gambaran tentang pola cuaca pada suatu wilayah dan dalam waktu tertentu. Sedangkan logos berarti ilmu atau kajian. Berdasarkan arti kata tersebut, klimatologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang iklim. 

Secara umum, klimatologi atau ilmu tentang iklim dapat diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang membahas tentang sintesis atau statistik unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode tertentu di suatu tempat atau wilayah tertentu. Klimatologi dapat juga berarti ilmu yang memberi gambaran dan penjelasan tentang sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan aktivitas manusia. Dengan kalimat yang lebih sederhana, klimatologi berarti ilmu yang mempelajari jenis iklim di muka bumi dan faktor penyebabnya. Klimatologi disebut juga sebagai meteorologi statistic.

Ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan klimatologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan iklim dan kualitas udara. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan klimatologi dengan ilmu tentang sebab terjadi, ciri, dan pengaruh iklim terhadap bentuk fisik dan kehidupan di berbagai negeri yang berbeda; ilmu tentang iklim.


Selain itu, pengertian klimatologi juga dapat dijumpai dalam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Benyamin Lakitan, dalam bukunya yang berjudul "Dasar-Dasar Klimatologi", menyebutkan bahwa klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim, keadaan atau kondisi rata-rata cuaca yang lazim pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama (sepanjang musim). Selanjutnya Benyamin Lakitan menjelaskan bahwa iklim berbeda menurut garis lintang, letak relatif dengan benua dan lautan, serta kondisi-kondisi geografis setempat seperti ketinggian, arus laut, dan lain sebagainya.
  • S. Rafi'i, dalam bukunya yang berjudul "Meteorologi dan Klimatologi", menyebutkan bahwa klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala cuaca, akan tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
  • Tjasjono B, dalam bukunya yang berjudul "Klimatologi Umum", menyebutkan bahwa klimatologi sebagaimana halnya meteorologi, adalah ilmu tentang atmosfer. Hanya yang membedakan adalah terletak pada fokus kajiannya, di mana klimatologi lebih memusatkan pada hasil proses atmosfer, sedangkan meteorologi lebih menitikberatkan pada proses atmosfer.


Klasifikasi Klimatologi. Klimatologi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada :

1. Metode Pendekatan Keilmuan.
Berdasarkan pendekatan keilmuan, klimatologi terdiri dari :
  • klimatografi, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari iklim secara deskriptif (apa adanya) berdasarkan data, peta, dan gambar. Pembahasan yang dilakukan dalam klimatografi tidak disertai dengan analisis fisika dan matematika yang mendalam.
  • klimatologi fisik, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari perilaku dan gejala-gejala cuaca yang terjadi di atmosfer dengan menggunakan dasar-dasar ilmu fisika dan matematika. Tinjauannya ditekankan pada beraca energi dan neraca air antara bumi dan atmosfer.
  • klimatologi dinamik, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari pergerakan atmosfer dalam berbagai skala, terutama tentang peredaran atmosfer umum di berbagai wilayah di seluruh dunia.
  • klimatologi terapan, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari penerapan ilmu iklim untuk memecahkan berbagai permasalahan praktis yang dihadapi oleh masyarakat. Contoh klimatologi terapan adalah agroklimatologi (klimatologi pertanian), klimatologi perkotaan, klimatologi kelautan, bioklimatologi, dan lain sebagainya.

2. Ruang Lingkupnya di Atmosfer.
Berdasarkan ruang lingkupnya di atmosfer, klimatologi terdiri dari :
  • mikroklimatologi, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari  tentang sifat atmosfer di sekitar permukaan tanah, atau mempelajari atmosfer sebatas pada ruang antara perakaran tanaman hingga sekitar puncak tajuk tanaman. 
  • mesoklimatologi, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari perilaku atmosfer dalam daerah yang relatif sempit, tetapi pola iklimnya sudah berbeda dari iklim di sekitarnya. Skala iklim meso berkisar antara 0 - 100 kilometer.
  • makroklimatologi, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari perilaku atmosfer dalam dalam daerah yang luas atau skala besar. Wilayah lingkupnya mulai dari batas ruang mikroklimatologi hingga puncak atmosfer, dan meliputi seluruh dunia.  

Menurut Tjasjono, klimatologi dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, sebagai berikut :
  • klimatologi fisis, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari sebab terjadinya ragam segala pertukaran panas, pertukaran air, serta gerakan udara terhadap waktu serta tempat, sehingga di muka bumi terdapat iklim-iklim yang berbeda.
  • klimatologi kedaerahan (regional), yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari sifat dan jenis iklim, dengan tujuan memberikan gambaran (deskripsi) pada iklim dunia. 
  • klimatologi terapan, yaitu subdisiplin ilmu klimatologi yang mempelajari hubungan antara klimatologi dengan ilmu yang lain, misalnya Agroklimatogi (Agricultural Climatology)


Tujuan KlimatologiIlmu klimatologi memiliki tujuan untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan iklim, sehingga akan lebih memudahkan dalam mempelajari iklim. Dalam melakukan klasifikasi atau penggolongan iklim, harus terpenuhi dua persyaratan pokok, yaitu :
  • wilayah yang digolongkan dalam satu golongan (daerah iklim) harus cukup banyak persamaan unsur-unsur iklimnya, misalnya curah hujan, temperatur, kelembaban, dan lain sebagainya.
  • antara satu golongan iklim dengan lainnya harus diberi batas yang tegas.

Selain itu, ilmu klimatologi juga dimanfaatkan untuk menerangkan dan menguraikan hakekat mengenai iklim, variasi iklim terhadap waktu, distribusi iklim terhadap ruang, serta hubungan antara iklim dengan segala macam unsur lain dari lingkungan alam serta aktivitas manusia. 


Perbedaan Antara Klimatologi dan Meteorologi. Meteorologi adalah ilmu tentang cuaca. Meskipun memiliki obyek kajian yang sama yaitu atmosfer, tetapi antara klimatologi dan meteorologi merupakan dua hal yang berbeda, namun demikian keduanya sulit dipisahkan. Perbedaan utama antara klimatologi dan meteorologi adalah bahwa klimatologi lebih menekankan pada penyebaran dan hasil proses cuaca dalam jangka waktu tertentu, sedangkan meteorologi lebih menekankan pada proses terjadinya cuaca.

Secara lebih terperinci, perbedaan antara klimatologi dan meteorologi dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Fokus kajian.
Berdasarkan fokus kajiannya, perbedaan antara klimatologi dan meteorologi adalah :
  • klimatologi : klimatologi merupakan salah satu cabang dari meteorologi yang fokus kajiannya adalah mempelajari asal usul pola atmosfer yang diamati selama periode waktu tertentu, mempelajari evolusi atmosfer dalam rentang waktu yang panjang termasuk juga bagaimana perubahannya, mempelajari keadaan rata-rata serta penyebaran berbagai unsur cuaca/iklim menurut waktu dan tempat.
  • meteorologi : fokus kajiannya adalah melacak dan memprediksi pola cuaca, membahas tentang berbagai proses fisik yang berlangsung di atmosfer yang merupakan unsur-unsur cuaca/iklim seperti suhu, kelembaban udara, curah hujan, kecepatan dan arah angin, lama penyinaran matahari, dan lain sebagainya.

2. Skala waktu.
Berdasarkan skala waktu yang digunakan, perbedaan antara klimatologi dan meteorologi adalah :
  • klimatologi : skala yang digunakan dalam jangka panjang, seperti : bulan - tahun - dekade.
  • meteorologi : skala waktu yang digunakan dalam jangka pendek, seperti : detik - harian - minggu.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian klimatologi,  klasifikasi dan tujuan klimatologi, serta perbedaan antara klimatologi dan meteorologi.

Semoga bermanfaat.