Tanaman Akar Wangi (Rumput Vetiver) : Karakteristik, Pembiakan, Dan Manfaat Tanaman Akar Wangi (Rumput Vetiver)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Tanaman Akar Wangi. Akar wangi merupakan tanaman sejenis rumput, yang termasuk dalam famili Poaceae, dengan nama latin Chrysopogon zizanioides. Tanaman akar wangi dipercaya berasal dari daerah India bagian selatan. Tanaman ini bersifat steril, maksudnya tidak menyerang tanaman lain, dan dapat tumbuh sepanjang tahun. Sesuai dengan namanya, akar wangi dikenal oleh banyak orang sebagai sumber wangi-wangian.

Akar wangi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 700 hingga 1.600 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu lingkungan berkisar antara 17 sampai 27 derajat Celcius. Namun demikian, akar wangi yang dikenal juga sebagai Rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides) juga dapat ditanam di iklim dan tanah yang berbeda-beda. Jika ditanam dengan benar, akar wangi atau rumput vetiver dapat hidup di iklim tropis, sub tropis, dan mediterranean.

Di banyak daerah di Indonesia, akar wangi mempunyai nama yang berbeda-beda. Misalnya, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, akar wangi dikenal dengan nama larasetu, larawastu, atau0 rarawestu. Di Jawa Barat, akar wangi dikenal dengan nama janur, narawasatu, atau usar. Di Madura, akar wangi dikenal dengan nama karabistu, di Bali dikenal dengan nama anggarawastu, di Manado dikenal dengan nama akar babau, di Gayo dikenal dengan nama useur, dan di daerah Sumatera Barat akar wangi dikenal dengan nama babad sanur.

Karakteristik Tanaman Akar Wangi. Akar wangi atau rumput vetiver memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan tanaman lain dalam keluarga Poaceae lainnya. Karakteristik dari tanaman akar wangi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Morfologis Akar Wangi.
  • Akar wangi mempunyai batang tanaman yang kaku dan tegak, sehingga dapat tetap tegak berdiri meskipun tumbuh di dalam air yang mempunyai arus yang dalam.
  • Akar wangi tahan terhadap hama, penyakit, dan api. Apabila ditanam rapat, akar wangi dapat berfungsi sebagai penyaring sedimen yang efektif dan penyebar air.
  • Akar wangi tidak memiliki rimpang. Akarnya dapat tumbuh dengan cepat, hingga dapat mencapai panjang antara 3 sampai 4 meter.

2. Karakteristik Fisiologis Akar Wangi.
  • Akar wangi dapat tumbuh kembali dengan cepat setelah terkena dampak kekeringan atau cuaca beku.
  • Akar wangi sangat efisien dalam menyerap nutrisi tanah yang larut serta jenis logam berat dalam air yang terpolusi.
  • Akar wangi dapat hidup di banyak iklim atau cuaca seperti kekeringan yang berkepanjangan, banjir, maupun cuaca ekstrim dengan suhu minus 14 derajat Celcius hingga 55 derajat Celcius.
  • Akar wangi dapat tetap bertahan hidup meskipun terkena herbisida dan pestisida tinggi, dapat bertahan hidup dalam kondisi keasaman, alkalinitas, salinitas, soldisitasm dan magnesium dalam tingkat menengah daan tinggi.

3. Karakteristik Ekologis Akar Wangi.
Meskipun akar wangi dapat bertahan hidup dalam berbagai kondisi iklim dan keadaan yang ekstrim, tapi sebagaimana halnya dengan jenis rumput yang lain, akar wangi tidak dapat hidup dengan baik di tempat yang teduh atau kurang sinar matahari. Kurangnya sinar matahari akan mengakibatkan kurangnya pertumbuhan atau bahkan dapat menyebabkan kematian dari tanaman akar wangi. Oleh karenanya, akar wangi akan sangat baik pertumbuhannya apabila ditanam di tempat yang terbuka atau langsung terkena sinar matahari.

Pembiakan Akar Wangi. Akar wangi dapat dibiakan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Memisahkan tunas atau anakan dewasa dari rumpun tanaman induk
Memisahkan tunas atau anakan dewasa harus dilakukan dengan sangat hati-hati, sehingga masing-masing anakan yang dipisahkan setidaknya berisi dua atau tiga tunas dan satu bagian dari mahkota. Setelah itu, anakan yang dipisahkan dapat diletakkan pada lumpur tanah liat atau kolam air yang dangkal sampai akar baru muncul. Agar dapat tumbuh dengan cepat, anakan akar wangi yang telah dipisahkan harus disimpan di tempat yang basah dan memiliki sinar matahari yang cukup sampai siap untuk ditanam.

2.  Kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah pembiakan dengan menggunakan jaringan khusus seperti ujung akar, bunga muda, dan jaringan tunas anakan dari akar wangi. Pembiakan dengan kultur jaringan biasa digunakan oleh industri holtikultural, yang dilakukan di dalam suatu laboratorium yang dikhususkan untuk hal tersebut.

Untuk meningkatkan kemampuan tumbuh dari anakan akar wangi yang dihasilkan dari proses pembiakan tersebut di atas, anakan akar wangi yang telah cukup dewasa selanjutnya dapat ditanam dalam polibag (kantong plastik) atau lajur tanam selama waktu tiga hingga empat minggu, atau setidaknya saat muncul tiga tunas baru. Dalam kondisi demikian, maka anakan akar wangi telah siap untuk ditanam di tempat-tempat yang dibutuhkan.

Manfaat Akar Wangi. Satu manfaat dari tanaman akar wangi yang telah banyak diketahui oleh masyaakat umum adalah kemampuan tanaman akan wangi dalam menghasilkan minyak atsiri atau vetiver oil, yang banyak digunakan dalam proses pembuatan parfum dan kosmetik. Selain itu, tanaman akar wangi atau rumput vetiver juga mempunyai banyak manfaat terhadap lingkungan hidup. Terhadap lingkungan hidup, daun akar wangi dapat menyerap karbondioksida sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Sedangkan akar tanaman akar wangi mempunyai kemampuan untuk mengikat tanah sehingga dapat mencegah terjadinya tanah longsor. Selain itu, akar dari tanaman akar juga mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, serta menyuburkan tanah.  

Oleh karena kemampuan dari tanaman akar wangi atau rumput vetiver yang dapat menahan atau mengurangi erosi, menstabilkan tanah yang terkikis terutama pada lereng yang curam, serta dapat meningkatkan mikrolingkungannya sehingga tanaman lain dapat ditanam setelahnya, maka akar wangi atau rumput vetiver dapat disebut sebagai tanaman perawat pada tanah yang sakit.

Semoga bermanfaat.