Metagenesis Pada Hewan Dan Metagenesis Pada Tumbuhan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah metagenesis atau disebut juga dengan  pergiliran keturunan, diartikan sebagai pergantian dari bentuk diploid multiseluler dan haploid dalam siklus hidup organisme, terlepas dari apakah organisme tersebut hidup bebas ataupun berkoloni. Selain itu metagenesis dapat diartikan juga dengan :    
  • pertukaran generasi antara reproduksi seksual dan reproduksi aseksual. 
  • suatu daur hidup yang dialami oleh tiap-tiap organisme, di mana pada tiap-tiap fase tersebut melibatkan individu dengan kandungan genetik yang berbeda.

Peristiwa metagenesis dapat terjadi pada hewan maupun pada tumbuhan.

1. Metagenesis Pada Hewan.
Metagenesis pada hewan, dapat dilihat pada ubur-ubur. Proses metagenesis pada ubur-ubur diawali dengan ubur-ubur dewasa yang menghasilkan polip (tunas), jika polip sudah dewasa akan terlepas menjadi medusa yang bergerak melayang. Medusa menghasilkan sel gamet. Bila dua medusa melakukan perkawinan, maka sel telur yang terbuahi sperma akan membentuk zigot. Zigot akan tumbuh menjadi polip baru. Demikian seterusnya dan berulang menjadi siklus hidup ubur-ubur.

2. Metagenesis Pada Tumbuhan.
Proses metagenesis pada tumbuhan, baik itu tumbuhan paku, tumbuhan lumut, maupun tumbuhan berbiji, secara umum terbagi dalam dua fase, yaitu :
  • fase sporofit.
  • fase gametofit.

Metagenesis Tumbuhan Paku. Dalam proses metagenesis tumbuhan paku, gametofit menyokong kehidupan awal sporofitnya, sebelum proses gametofit akhirnya mati dan juga sporofit tumbuh menjadi suatu bentuk tumbuhan paku yang biasa dikenali oleh orang.
  • Proses metagenesis pada tumbuhan paku diawali dengan pecahnya kotak spora, kemudian kotak spora akan jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi protalium. Protalium tumbuh dan membentuk anteridium yang menghasilkan gamet jantan dan arkegonium yang menghasilkan gamet betina. Peleburan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina akan menghasilkan zigot. Selanjutnya zigot akan tumbuh menjadi sporofit (tumbuhan paku penghasil spora). 

Metagenesis Tumbuhan Lumut.  Dalam proses metagenesis tumbuhan lumut dikenal fase gametofit.  Gametofitnya tersebut akan menjadi penyokong kehidupan sporofitnya.  
  • Proses metagenisis pada tumbuhan lumut dimulai ketika gamet jantan bertemu dengan gamet betina dan membentuk zigot. Selanjutnya zigot tumbuh menjadi sporofit (lumut penghasil spora). Bila spora sudah matang maka akan berkembang menjadi gametofit hantan dan gametofit berina (lumut penghasil gamet), demikian seterusnya berulang menjadi suatu siklus hidup lumut. 

Metagenesis Tumbuhan Berbiji. Tumbuhan berbiji tidak mempunyai gametofit yang hidup bebas. Hal tersebut dikarenakan kehidupannya tergantung dari struktur reproduksi yang dihasilkan oleh sporofit (strobilus atau juga bunga). Generasi gametofit betina berkembang dalam bakal biji dan melekat dengan tumbuhan induknya, sedangkan perkembangan gametofit jantan di mulai ketika terbentuknya mikrospora dan dilannjutkan setelah penyerbukan.
  • Proses metagenesis pada tumbuhan berbiji di mulai dari sporofit, kemudian menghasilkan suatu spora pada organ reproduksi. Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari setelah keluar dari kota spora. Saat penyerbukan, serbuk sari yang jatuh ke kepala putik akan berkembang membentuk buluh serbuk sari. Dalam buluh serbuk sari akan terbentuk sel sperma. Pada angiospermae yang disebut dengan generasi mikrogametofit adalah buluh serbuk sari. Sedangkan generasi megagametofit (makrogametofit) adalah kantong lembaga (kantong embrio). Setelah terjadi pembuahan ovum oleh sel sperma, maka terbentuklah zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dalam biji. Ketika biji berkecambah, embrio akan berkembang menjadi kecambah, kemudian menjadi tumbuhan muda dan tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa menghasilkan bunga, dan seterusnya daur hidupnya di mulai kembali.

Perbedaan metagenesis tumbuhan berbiji dengan metagenesis tumbuhan paku adalah pada metagenesis tumbuhan berbiji :
  • generasi gametofit tumbuhan berbiji lebih kecil. 
  • perkembangannya lebih terlindungi.
  • ketergantungan hidup terhadap tumbuhan induknya lebih tinggi.

Proses metagenesis bukanlah siklus hidup kembali yang terus berulang. Metagenesis juga bukan merupakan suatu metode untuk kembali membuat tumbuhan menjadi muda. Metagenesis merupakan murni sebagai dua perubahan metode reproduksi untuk kelestarian jenisnya.

Semoga bermanfaat.