Ibadah paling mudah dan murah adalah senyum. Senyum bisa membuat orang-orang disekitar kita merasa nyaman dan diterima. Selain ukuran dan bentuk bibir, gigi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi indahnya suatu senyuman. Sayangnya bagian ini sering diabaikan oleh sebagian orang. Seiring bertambahnya usia, gigi akan mengalami perubahan, salah satunya adalah perubahan warna. Dari yang tadinya putih menjadi kuning atau bahkan kecoklatan. Perubahan warna gigi ini sering kali membuat banyak orang menjadi kurang percaya diri dengan penampilannya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Faktor-faktor penyebab perubahan warna gigi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
- Nikotin. Nikotin dapat menyebabkan munculnya noda gelap pada permukaan gigi, terutama di daerah leher gigi di bagian permukaan dalam. Dengan banyaknya kadar nikotin yang menempel pada gigi akan menyebabkan warna gigi menjadi kusam dengan warna kekuningan.
- Makanan dan Minuman. Banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pewarna juga dapat mengurangi kecerahan warna gigi. Makanan yang mengandung kunyit dan minuman yang mengandung soda dan kafein serta senyawa tein pada teh juga dapat membuat noda muncul di gigi bagian belakang.
- Usia. Dengan bertambahnya usia seseorang, gigi akan mengalami fenomena penuaan atau aging, yang membuat warna gigi akan cenderung menguning. Pada orang berusia lanjut biasanya akan mengalami penipisan email yang membuat gigi terlihat kusam, dan warna gigipun akan terlihat lebih gelap.
- Tambalan Amalgam (tambalan gigi). Tambalan gigi jika tidak diganti sampai bertahun-tahun akan berubah warna menjadi kehitaman, hal ini akan dapat mempengaruhi warna gigi.
Kalau gigi sudah berubah warna, biasanya sebagian dari kita akan sibuk mencari cara untuk kembali bisa memutihkan warna gigi kita. Gigi yang mulai berubah warna sebenarnya bisa diputihkan kembali. Dalam dunia kedokteran gigi, teknik untuk memutihkan gigi tersebut disebut bleaching atau pemutihan. Hanya saja, bleaching harus dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan efek samping dan konsekuensi dari bleaching.
Ada beberapa teknik bleaching yang dapat dilakukan, biasanya yang sering digunakan oleh dokter gigi adalah :
1. At Home Bleaching.
Perawatan bleaching gigi di rumah dapat menggunakan teknik tray yang memakai cetakan gigi. Pertama-tama gigi pasien dicetak untuk mendapatkan cetakan tray yang sesuai dengan susunan giginya. Lalu warna gigi pasien akan dicatat agar warna sebelum dan sesudah aplikasi dapat dibandingkan. Tray kemudian diolesi dengan bahan bleaching. Tray ini berfungsi untuk menjaga agar bahan bleaching hanya terfokus pada gigi dan tidak mengenai jaringan lunak yang berada di sekitar gigi. Selain itu bahan bleaching hanya dioleskan pada bagian depan deretan gigi atau bagian tampak luar saja. Hal ini dilakukan agar tidak mengiritasi gusi. Teknik at home bleaching ini memakan waktu lama dan biaya yang tidak murah. Meskipun dilakukan di rumah, perawatan ini tetap harus melalui prosedur klinis dan di bawah pengawasan dokter gigi.
2. In Office Bleaching.
Teknik bleaching yang dilakukan oleh dokter gigi di klinik, pada prinsipnya sama dengan at home bleaching hanya saja waktu yang dibutuhkan lebih singkat, yaitu hanya dilakukan pada sekali kunjungan ke dokter gigi. Karena waktunya yang singkat, teknik in office bleaching ini banyak diminati oleh pasien yang ingin memutihkan gigi. In offece bleaching biasanya menggunakan bahan bleaching dengan kadar konsentrasi pemutih yang lebih tinggi dari pada yang digunakan pada teknik at home bleaching. Teknik in office bleaching biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan penyinaran atau bantuan teknologi laser.
Teknik apapun yang digunakan, at home bleaching atau in office bleaching, tidak otomatis akan membuat gigi 100 persen menjadi putih cemerlang. Kedua teknik tersebut hanya akan membuat warna gigi lebih cerah hingga 80 persen dari warna semula. Lama atau tidaknya proses bleaching juga tergantung dengan kondisi gigi pasien, semakin parah keadaan perubahan warna gigi pasien akan semakin lama juga proses bleaching yang harus dijalaninya. Hasil dari perawatan bleaching pun hanya sementara. Gigi sewaktu-waktu bisa kembali berubah warna menjadi kuning atau lebih gelap lagi.
Hal terpenting dari semua itu adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi. Menjaga pola makan dan minum juga sangat dianjurkan. Menjaga kesehatan gigi agar gigi tetap berwarna putih cemerlang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Rajin menggosok gigi. Biasakan untuk selalu menggosok gigi setelah makan.
- Menyikat gigi dengan benar. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang halus. Lakukan arah menyikat gigi dengan rotasi putaran dari atas ke bawah untuk gigi bagian atas, dan sebaliknya untuk gigi bagian bawah.
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung pewarna makanan.
- Banyak mengkonsumsi buah. Sari buah yang keluar saat mengunyah akan membersihkan kotoran yang menempel pada gigi secara alami.
Gigi yang sehat dan putih cemerlang akan sangat berpengaruh pada keindahan senyum dan meningkatkan rasa percaya diri kita. Oleh sebab itu, jaga dan rawatlah gigi dengan benar, kalau perlu secara berkala kunjungi dokter gigi untuk memeriksa kondisi gigi anda.
Demikian penjelasan berkaitan dengan teknik memutihkan gigi.
Semoga bermanfaat.