Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa diberikan oleh seorang ibu kepada bayinya. Kandungan yang ada pada ASI sudah mencukupi asupan yang dibutuhkan oleh seorang bayi untuk tumbuh kembangnya, ASI juga bermanfaat untuk perkembangan otak si bayi, selain juga meningkatkan daya imun bayi, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
ASI memang sangat bermanfaat, bahkan ASI dipercaya dapat menekan angka kematian bayi. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan tingginya angka kematian bayi disebabkan karena menurunnya pemberian ASI eksklusif pada bayi. Idealnya, setiap ibu yang baru melahirkan bayinya, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, yaitu sejak dari bayi lahir hingga anak berusia enam bulan. Tapi pada kenyataannya, dengan alasan air susunya tidak lancar atau bahkan karena harus bekerja kembali, banyak ibu yang tidak memberikan ASI kepada bayinya. Sebuah fakta yang sangat mengkuatirkan, sebab jika semakin sedikit ibu memberikan ASI kepada bayinya, angka kematian bayi akan semakin meningkat.
gambar : solusisehatku.com |
Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seorang ibu memberikan ASI pada banyinya. Salah satu yang terpenting adalah dukungan terhadap menyusui dari fasilitas kesehatan tempat si ibu memeriksakan kehamilannya sampai dengan setelah persalinan. Bentuk dukungan tersebut bisa berbagai macam, mulai dari edukasi pentingnya ASI bagi bayi, konseling, hingga penyediaan fasilitas inisiasi menyusui dini.
Karena pentingnya ASI buat kehidupan bayi sejak dia dilahirkan, maka badan dunia WHO - UNICEF menganggap perlu untuk turun tangan, dengan menyampaikan program langkah-langkah keberhasilan menyusui di fasilitas kesehatan yang dikenal dengan Baby Friendly Hospital Initiative atau Gerakan Rumah Sakit Sayang Bayi, yaitu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Memiliki kebijakan peningkatan pemberian Air Susu Ibu secara tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
- Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
- Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusi dan penatalaksanaannya. Informasi ini dimlai sejak masa kehamilan, bayi lahir sampai bayi berumur dua tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
- Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dalam 60 menit setelah melahirkan yang dilakukan di ruang bersalain.Apabila di ibu melahirkan lewat operasi Caesar dengan bius umum, maka bayi dibiarkan menyusu setelah ibu sadar.
- membantu ibu menyusui yang benar dan menjelaskan cara mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
- Tidak memberikan makanan atau minuman apapun kecuali ASI kepada bayi yag baru lahir.
- Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
- Membantu ibu menyusi semau bayi, tanpa pembatasan lama dan frekuensi menyusuinya.
- Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
- Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit atau rumah bersalin.
Di Indonesia, Gerakan Rumah Sakit Sayang Bayi diadaptasi menjadi 10 langkah Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, hal tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 450/2004.
Namun begitu, di Indonesia sampai dengan saat ini masih ada juga rumah sakit atau tempat bersalin yang tidak melaksanakan program gerakan tersebut. Oleh karena itulah, bagi anda yang saat ini sedang hamil atau mempunyai anggota keluarga yang sedang hamil dan akan melahirkan, jadilah konsumen yang cerdas. Pilih rumah sakit bersalin yang sudah melakukan gerakan 10 langkah tersebut. Kalau di rasa perlu, tunjukkan 10 langkah tersebut kepada fasilitas kesehatan tempat anda hendak melahirkan, agar mereka mulai menerapkan program penting tersebut.
Hal tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita terhadap masa depan. Masa depan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Semoga bermanfaat.