Perfeksionis

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Perfeksionis adalah orang yang memiliki pandangan perfeksionisme, yaitu orang yang memiliki dorongan kuat untuk melakukan segala sesuatunya dengan sempurna. Perfeksionisme merupakan keyakinan yang dimiliki oleh orang perfeksionis.

gambar : wapannuri.com
Pada batasan-batasan tertentu, sifat perfeksionis dapat menyebabkan stres, tidak hanya dalam kehidupan pribadi, tapi juga pada kehidupan profesional seseorang. Sifat perfeksionis dapat mendorong seseorang untuk mencapai tujuan hidup dengan cara yang proaktif, namun sifat perfeksionis juga dapat memberikan penguruh buruk pada orang yang bersangkutan.

Sifat ingin selalu tampil sempurna dapat membuat seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain, memasang standar hidup yang terlalu tinggi bahkan bisa dikatakan tidak realistis. Karena perfeksionisme-nya tersebut seringkali seorang perfeksionis justru membuat orang lain merasa kecewa. Sifat perfeksionisme yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan yang bersangkutan mengalami stres, gangguan kesehatan, hingga mengganggu hubungan sosialnya dengan orang lain.

Dalam dunia kerja, seorang pekerja dituntut untuk bekerja secara profesional. Namun, sifat perfeksionis dari seorang pekerja justru dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, oleh karena ia selalu ingin mendapatkan apresiasi yang sempurna, yang faktanya seringkali tidak seperti yang diharapkan. Menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna memang yang diharapkan oleh banyak orang, asal saja hal tersebut tidak malah membuatnya stres secara mental. Banyak cara dapat dilakukan agar seorang perfeksionis tidak terjebak dalam sifat perfeksionis yang malah membuatnya stres secara mental. Robert L. Leahy, Ph.D memberikan tips untuk mengatasi seorang perfeksionis agar tidak terjebak dalam sifatnya tersebut yang akhirnya membuatnya stres, yaitu :
  • Belajar menikmati perjalanan hidup. Jangan menyalahkan diri atau orang lain jika kurag sempurna, sebaliknya sadari bahwa hidup adalah proses belajar. Nikmati setiap tahap dari perjalanan hidup.
  • Memupuk sikap bersyukur. Akui sukses kecil dalam diri sendiri ataupun orang lain. Mulailah menikmati kesuksesan kecil yang terjadi tiap hari, apabila perlu catat dalam buku catatan harian.
  • Kembangkan penghargaan yang realistik. Sadari bahwa kapasitas baru dalam diri sendiri maupun orang lain membutuhkan waktu untuk berkembang, dan bahkan kapasitas yang sudah terpupuk kadang bisa mengecewakan.
  • Belajarlah tertawa. Humor dapat menghibur kekecewaan dari pekerjaan atau situasi yang kurang sempurna.
  • Hargailah proses perkembangan. Dalam diri sendiri, pasangan, anak, pegawai atau siapapun yang berurusan dengan si perfeksionis, nikmati kapasitas dan kelebihan yang sedang berkembang. Dengan sabar pupuklah kelebihan ini dengan pujian, penghargaan dan dorongan.
  • Ingatlah bahwa tidak ada kegagalan. Bersabarlah dengan saat-saat di mana jatuh, menyadari bahwa semua ini adalah pengalaman belajar sebelum nantinya mencapai sukses, selangkah demi selangkah.
  • Datangi psikolog. Bila perlu, bertemulah dengan psikolog atau terapis untuk mengatasi sifat perfeksionis yang sudah akut.

Dengan menjalani tips tersebut di atas, diharapkan seorang perfeksionis tidak akan terjebak dalam sifat perfeksionisnya tersebut, sekaligus dapat menghindarkan seorang perfeksionis dari tekanan stres yang berkepanjangan.

Semoga bermanfaat.