Pengertian Hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Pada dasarnya sebuah hipotesis disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.
Dalam langkah-langkah penelitian, hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Aturan umum dalam merumuskan hipotesis adalah :
- Hipotesis hendaknya menyatakan peraturan antara dua variabel atau lebih.
- Hipotesis dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
- Hipotesis dirumuskan secara jelas dan padat.
- Hipotesis dapat diuji, artinya setiap orang dapat menguji kebenaran dari hipotesis tersebut berdasarkan data-data yang ia kumpulkan.
Secara garis besar, hipotesis terbagi menjadi dua macam, yaitu :
- Hipotesis tentang hubungan, yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih, yang mendasari berbagai penelitian korelasional.
- Hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda-beda, yang mendasari berbagai penelitian komparatif.
Konsep lain dari suatu hipotesis adalah :
- Hipotesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih, atau tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Sebagai hipotesis untuk suatu penelitian, hipotesis nol digunakan sebagai landasan teoritis yang mengarah pada kesimpulan "tidak ada hubungan" atau " ke "tidak ada perbedaan".
- Hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok. Sebagai hipotesis untuk suatu penelitian penelitian, hipotesis alternatif digunakan sebagai landasan teoritis yang mengarah pada kesimpulan "ada hubungan" atau ke "ada perbedaan"
Meskipun kedua hipotesis tersebut bisa digunakan, namun pada kenyataannya, hipotesis alternatif-lah yang banyak digunakan, baik dalam perumusan uji statistik maupun dalam perumusan penelitian ilmiah.
Langkah-Langkah Operasional Metode Ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang disebut langkah-langkah operasional metode ilmiah yaitu sebagai berikut :
- Perumusan Masalah. Yang dimaksud dengan masalah adalah pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang obyek yang diteliti yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
- Penyusunan Kerangka Berpikir Dalam Pengajuan Hipotesis. Merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling terkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah diuji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
- Perumusan Hipotesis. Merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
- Pengujian Hipotesis. Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperhatikan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
- Penarikan Kesimpulan. Merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Apabila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, apabila dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis tersebut ditolak.
Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yaitu mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelum dan sesudah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran tersebut haruslah ditafsirkan secara pragmatis, artinya sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.
Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah. Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan ilmiah. Semua kesimpulan ilmiah atau kebenaran ilmu pengetahuan bersifat tentatif, artinya sebelum adanya kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan tersebut, maka kesimpulan tersebut dianggap benar. Keunggulan metode ilmiah terkandung dalam sifat obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum, yang merupakan ciri khas pengetahuan ilmiah yang akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji sebagai berikut :
- Mencintai kebenaran yang obyektif, bersifat adil, dan itu semua akan menjurus ke arah hidup yang bahagia.
- Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, hal ini dapat menjurus ke arah mencari kebenaran itu terus menerus.
- Dengan ilmu pengetahuan, orang lalu tidak percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan karena segala sesuatu di alam semesta ini terjadi melalui proses yang teratur.
- Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak, ilmu pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sangat membantu pola kehidupan kita.
- Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak berpikir secara prasangka, tetapi berpikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat orang lain atau bersikap toleran.
- Metode ilmiah membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
- Metode ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis, teliti, dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian hipotesis dan langkah operasional metode ilmiah, serta keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah.
Semoga bermanfaat.