Bergerak merupakan salah satu ciri dari mahkluk hidup. Gerak pada mahkluk hidup melibatkan alat-alat tubuhnya. Pergerakan tersebut tridak dikendalikan dari luar tubuh, melainkan terkoordinasi dengan kegiatan tubuh yang lainnya.
- Pada tumbuhan, gerakan tidak sekaligus melibatkan seluruh tubuhnya (tidak berpindah tempat).
- Karang yang dewasa dapat menggerakkan tentakelnya, tapi tidak dapat berpindah tempat.
Hewan sederhana, seperti hewan bersel satu bergerak dengan cara yang sederhana, misalnya :
- Pada Amoeba, bergerak dengan penjuluran sebagian sitoplasma.
- Pada Paramaecium, bergerak dengan rambut getar.
- Pada Euglena, bergerak dengan putaran bulu cambuk.
Pada hewan yang lebih kompleks, pergerakannya melibatkan otot-otot, rangka serta bagian lain dari tubuhnya yang saling berhubungan, misalnya :
- Hewan yang memiliki rangka luar, seperti serangga, bergerak dengan kaki-kakinya yang berbuku-buku. Di antara buku-buku tersebut terdapat otot-otot yang berfungsi untuk menarik dan melemaskan sambungan satu buku dengan buku lainya.
- Hewan yang mempunyai rangka dalam, bergerak dengan melibatkan otot-otot yang menghubungkan tulang-tulang.
Otot Sebagai Alat Gerak Aktif
Otot merupakan berkas atau lapisan-lapisan sel-sel panjang yang dapat berkontraksi sehingga
memendekkan berkas secara keseluruhan. Ujung-ujung otot rangka membentuk tendon yang masing-masing melekat pada rangka. Misalnya :
- Tendon otot bisep melekat pada tulang diam, yaitu tulang selangka dan tulang belikat, dan ujung satunya lagi melekat pada tulang yang bisa digerakkan yaitu tulang pengumpil yang dekat dengan persendian. Memendeknya otot bisep menyebabkan tulang pengumpil yang melekat pada ujung tendon tertarik. Kedudukan semula dapat dicapai lagi apabila otot trisep berkontraksi, sehingga tulang pengumpil tertarik lurus, dan otot bisep melemas atau mengendur.
Selain otot rangka yang menggerakkan tulang-tulang, terdapat juga otot polos yang menyusun sebagian besar alat tubuh bagian dalam, seperti saluran pencernaan. Sel otot polos berwarna merah muda, selnya pendek-pendek dan berinti satu.
Otot rangka sangat berbeda strukturnya bila dibandingkan dengan otot polos. Sel otot rangka panjang-panjang dengan banyak inti (nuklei), berwarna merah muda dan merah tua.
Otot polos dan otot rangka memerlukan energi untuk berkontraksi. Energi ini didapat dari hasil pernafasan sel. Hasil sampingan pernafasan sel dalam keadaan kurang oksigen menyebabkan tertimbunnya asam laktat di dalam sel-sel otot rangka. Akibatnya kerja otot tersebut akan terhambat. Keadaan ini sering disebut kejang otot atau kram.
Gerakan dan perpindahan melibatkan otot sebagai alat gerak aktif dan tulang-tulang sebagai alat gerak pasif. Sebagai alat gerak aktif, otot-otot rangka menggerakkan tulang dengan cara kerjanya yang spesifik.
Semoga bermanfaat.