Memilih Dan Mengolah Daging Sapi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya dapat dipenuhi oleh daging sapi. Menurut hasil penelitian, dengan mengkonsumsi 122 gram daging sapi dapat memenuhi asupan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam satu hari atau setara dengan mengkonsumsi 7,9 kg ikan. Sedangkan menurut badan pangan PBB (FAO), standarisasi konsumsi daging sapi segar seharusnya adalah 33 kg/tahun/orang.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari daging sapi. Dalam daging sapi terkandung nutrisi, di antaranya :
  • Zat besi. Zat besi sangat diperlukan untuk proses pengangkutan oksigen, produksi energi, serta perkembangan otak.
  • Protein. Protein dalam daging sapi mengandung asam amino dan lebih mudah dicerna tubuh dibandingkan protein lain yang terdapat pada kacang-kacangan.
  • Seng. Seng yang terdapat dalam daging sapi berfungsi untuk membangun sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan penyembuhan luka.
  • Asam lemak omega 3, Vitamin D, Vitamin B kompleks, dan Selenium, yang semuanya bermanfaat untuk mengatasi anemia atau kekurangan darah.

Memilih Daging Sapi. Saat hendak membeli daging sapi, pastikan bahwa daging sapi yang hendak dibeli telah teruji dan memiliki sertifikat halal. Hal ini biasanya dapat dilihat dari cap yang menandakan kehalalan dari daging sapi tersebut. Atau paling tidak kita bisa menanyakannya pada penjual daging sapi tersebut. Berhati-hatilah dalam membeli daging sapi, mengingat banyaknya kasus daging sapi gelonggongan atau daging sapi yang dicampur dengan daging babi, yang beredar di pasaran. Kualitas daging segar dan sehat ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah pemotongan sapi. 

Faktor sebelum pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging sapi adalah :
  • Tipe ternak.
  • Jenis sapi.
  • Umur sapi.
  • Pakan yang diberikan.

Sedangkan
faktor sesudah  pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah :
  • Cara memasak daging.
  • Ph daging.
  • Bahan tambahan dalam memasak daging.
  • Cara penyimpanan.

Untuk mempermudah melihat daging sapi yang berkualitas baik dan masih segar, perhatikanlah ciri-cirinya, yaitu :
  • Warna daging merah terang/cerah dan mengkilap.
  • Daging tidak pucat dan kotor.
  • Jika dipegang, daging terasa basah, tidak lengket di tangan, elastis, sedikit kaku dan tidak lembek.
  • Daging mempunyai aroma yag sangat khas, yaitu gurih.
  • Pastikan membeli daging sapi yang digantung.

Mengolah Daging Sapi. Saat hendak memasak, sebaiknya daging sapi jangan dicuci karena proses pencucian daging akan menghilangkan kandungan nutrisi di dalam daging. Kalau ada bagian daging yang kotor, potong dan buang bagian tersebut.  Hal yang perlu diperhatikan saat memotong daging : 
  • Bersihkan terlebih dahulu daging dari lemak dan serat yang menempel pada daging. 
  • Jangan memotong daging searah dengan seratnya karena pada saat dimakan akan menjadi kenyal dan alot.
  • Sebelum memotong daging, pisahkan setiap otot daging mengikuti selaput pembatas otot.

Cara mengolah daging sapi sangat menentukan kandungan nutrisi yag ada pada daging. Suhu dan air saat memasak merupakan elemen yang dapat melarutkan dan mengurangi kandungan nutrisi dalam daging. Hal yang perlu diperhatikan saat mengolah/memasak daging sapi adalah :
  • Memasak daging dengan suhu panas dan dalam waktu yang singkat merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk meminimalisasikan berkurangnya nutrisi dalam daging.
  • Selain merebus, cara memasak agar nutrisi yang terkandung dalam daging tidak berkurang atau rusak, yaitu dengan cara menumis atau dipresto.
  • Air rebusan daging atau kaldu sangat bagus dimanfaatkan karena mengandung larutan zat gizi sari proses perebusan daging. 
  • Jangan merebus daging lebih dari sekali, karena dapat menghilangkan nutrisinya.

Menyimpan Daging Sapi. Apabila daging sapi yang dibeli tidak langsung diolah atau dimasak, berhati-hatilah dalam menyimpan daging. Menyimpan daging dalam freezer (membekukan daging) tidak boleh dilakukan dengan sembarang. Hal  yang mesti dilakukan dalam penyimpanan daging, agar zat gizi dalam daging tetap baik adalah : 
  • Bungkus daging dengan plastik kedap udara.
  • Simpan daging dalam suhu minus 18 derajat Celcius.

Hal yang perlu diperhatikan jika akan memasak daging yang telah tersimpan dalam frezzer :
  • Keluarkan dari freezer dan biarkan tetap berada di lemasi es (kulkas) dengan suhu minum 1 sampai 4 derajat Celcius. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan keempukan daging.
  • Jangan sekali-kali membekukan daging kembali setelah dikeluarkan dari freezer, karena hal tersebut akan memancing bakteri jahat.

Bahaya Daging Merah Buat Kesehatan. Mengkonsumsi banyak daging merah sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, karena bisa meningkatkan kolesterol dan bahkan memicu penyakit jantung dan kanker. Semakin banyak mengkonsumsi daging, semakin pendek telomere dalam tubuh. Sebenarnya daging merah mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging merah secara berlebih maupun terus menerus menimbulkan resiko kesehatan. Sekedar tahu, dalam 100 gram daging merah mengandung :  332 kkal kalori, 30 g lemak, 78 mg kolesterol, 17 mg selenium, 4,0 mg zat zeng (Zn), 25 gr protein, dan 30 mg per 150 mg asam lemak Omega-3.

Jika ingin terhindar dari penyakit jantung dan stroke, para ahli menyarankan untuk menghindari konsumsi daging merah. Sebuah studi yang dimuat dalam Journal Nature Medicine, New York menunjukkan bahwa senyawa karnitin di dalam daging merah akan dihancurkan oleh bakteri di pencernaan. Penghancuran senyawa ini akan menghasilkan kadar kolesterol tubuh yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa makan daging merah secara rutin dapat merusak kesehatan jantung, karena tingginya kandungan lemak jenuh. Kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam daging merah bukan bahaya satu-satunya, masih ada hal lain yang berkontribusi untuk meningkatkan resiko kardiovaskular. Menurut dr. Stanley Hazen dari Claveland Clinic Amerika, bahwa mengurangi bakteri yang memecah karnitin secara teori dapat pula mengurangi bahya dari daging merah.

Studi yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund, mengungkapkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi setiap 100 gram daging merah (sapi, kambing, domba, babi) per hari, maka ia beresiko mengidap kanker usus besar dengan prosentase naik 17 % dibanding meraka yang tidak mengkonsumsi daging merah. Sedangkan mengkonsumsi produk olahannya, semisal sosil, daging ham, dengan porsi yang sama, yaitu 100 gram, maka resikonya naik menjadi 36 % untuk menderita kanker usus. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa kimia dalam daging merah yaitu heterocyclicamines. Senyawa ini akan bereaksi sebagai pemicu kanker jika daging dimasak dengan suhu tinggi.

Jadi, ibu-ibu dan anda semuanya tidak perlu kuatir dengan melonjaknya harga daging saat ini (harga daging per-kilogram-nya di Indonesia, adalah salah satu yang termahal di dunia), masih banyak asupan gizi dari bahan makan lain yang lebih aman dan menyehatkan, yang bisa menggantikan gizi dari daging. Renungkanlah, sudah bijakkah kita, mengeluarkan lebih banyak uang, untuk membeli sesuatu yang merupakan pemicu penyakit dalam tubuh kita ?

Semoga bermanfaat.