Belakangan ini popok sekali pakai semakin laris di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dengan gencarnya iklan di media, baik media cetak maupun media elektronik, yang memamerkan indah dan luwesnya bayi yang merangkak atau belajar berjalan dengan memakai popok sekali pakai di tubuhnya.
gambar : health.detik.com |
Di jaman praktis dan serba cepat ini, bisa dimengerti (tapi tidak bisa dipahami) bagaimana repotnya orang tua yang punya anak balita tanpa popok sekali pakai. Kasur mahal yang dipakai jadi berbau pesing, lantai rumah jadi kotor karena kotoran yang tercecer akibat anak yang buang air besar, dan lain sebagaimana. Tapi apakah hal itu semua lantas menjadikan alasan pembenar dan maklum untuk penggunaan popok sekali pakai ?
Pembelajaran kepada anak tidak mungkin dilakukan dengan instan. Pembelajaran kepada anak harus ditempuh sesuai dengan irama pertumbuhan dan perkembangannya. Melatih anak untuk buang hajat tanpa popok sekali pakai juga tidak memakan waktu yang singkat. Tapi bagaimanapun pada usia 2 tahun, seorang anak telah mulai belajar menguasai kapan ia harus menahan dan kapan harus melepas hajatnya. Pemakaian popok sekali pakai secara rutin dari tahun ke tahun akan mebuat anak makin lama makin tidak terlalu peduli dengan keadaan hajatnya. Berbeda jika anak memakai celana, saat ia tidak dapat menahan membuang hajatnya, tentu tubuhnya akan basah, belepotan, dan bau. Anak akan belajar dari situ, bagaimana anak harus menahan hajatnya sampai ia menemukan tempat yang sesuai untuk melepas hajatnya. Keadaan ini juga bisa membuat orang tua mengajarkan langsung betapa pentingnya mengontrol hajat sehingga tidak merugikan banyak pihak.
Dengan kata lain, mulai sekarang cobalah untuk tidak menggunakan popok sekali pakai. Lakukan hal tersebut secara bertahap, terutama saat di rumah. Tidak perlu takut disumpah serapahi orang lain karena kebetulan anak tidak bisa mengontrol hajatnya. Orang lain pasti akan menyadari bahwa ia masih anak-anak, dan hal itu merupakan kecelakaan bukan kebiasaan.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.