Permasalahan yang sering timbul saat masyarakat perkotaan membuat septictank adalah cepat penuh dan bocor, sehingga bakteri mikroba yang tidak terurai (sisa karbohidrat, protein, lemak, serta senyawa lainnya) akan mencemari tanah sekitarnya. Apalagi dengan kondisi perumahan yang padat dan saling berhimpitan, jika pembuatannya kurang benar maka akan mencemari air yang dipakai untuk kebutuhan warga.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam membuat septictank ini adalah tandon di dalam tanah. Jika pembuatannya kurang benar atau tidak benar maka akan mencemari tanah, air, dan lingkungan di sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya teknik pembuatan septictank yang tepat, akurat, dan benar.
1. Teknik Pembuatan Septictank Dengan Tiga Ruang.
Teknik ini cocok bagi yang mempunyai ruang (lahan) yang cukup luas, Karena 3 ruang tertutup ini didesain dengan ukuran sedang sampai jumbo. Caranya :
- Gali tanah ukuran 2 x 1 meter dengan kedalaman 1 meter.
- Pasang bata sebagai dindingnya, kemudian bagi 3 ruang dengan memberi dinding sekat yang terbuat dari pasangan batu bata 1 pc : 4 pc.
- Bagian bawah resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil. Sekat pertama dibiarkan berlubang dengan ukuran 20 x 50 cm, agar memaksimalkan volume ruang pertama untuk mengisi ruang kedua.
- Ruang kedua dibuat lubang di tengah atau diatas. Gunanya untuk menahan debit kotoran dan airnya saja yang masuk ke ruang.
- Untuk ruang ketiga pada bagian dinding dan dasarnya jangan diplester, tujuannya agar limbah kotoran cair dapat meresap kedalam tanah.
2. Teknik Pembuatan Septictank Dengan Dua Ruang.
Pembuatan septictank ini sangat cocok untuk kawasan yang sempit dengan lahan terbatas atau rumah berhimpitan. Karena selain pembuatannya lebih mudah, cepat, praktis, hemat biaya, dan waktu. Caranya pun tidak jauh berbeda dengan septictank 3 ruang. Jika septictank 3 ruang harus dibuat 2 lubang ( pertama di bawah dan yang kedua di atas), sedang septictank 2 ruang hanya dibuat 1 lubang di atas (tepat diatas tutup septictank). Cara pembuatan : Untuk pembuatan lubang tidak terlalu besar, hanya menggunakan pipa (paralon atau besi) berukuran 2" - 3". Tujuannya agar airnya saja yang masuk pada ruang 2 dan endapan lumpur tetap pada bagian ruang pertama. Untuk penghuni sekitar 5 orang diperlukan septictank tang bervolume 0,45 m3, ruang basah sekitar 1,3 m3 serta ruang ambang batas yang digunakan adalah 0,4 m3. Ini dapat disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah. Dengan dua teknik pembuatan septictank di atas, mungkin bisa ditimbang mana yang tepat dan efisien untuk lahan yang cocok di rumah anda.
3. Merawat Septictank.
Saptic tank berperan penting dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Septictank adalah sebuah tempat atau ruang dalam tanah yang digunakan sebagai tempat penampungan kotoran yang berasal dari jamban kamar mandi. Ukuran septictank bermacam-macam, tergantung kebutuhan tiap keluarga. Demikian juga dengan bahannya. Ada yang menggali tanah dan kemudian menyemennya, ada pula yang memakai tangki dari fiber yang ditanam. Walaupun terkesan menjijikkan tapi karena kegunaannya sangat penting, maka diperlukan perawatan untuk menjaga keawetannya. Berikut ini cara merawat septictank :
Demikian penjelasan berkaitan dengan cara membuat septictank di lingkungan padat.
Saptic tank berperan penting dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Septictank adalah sebuah tempat atau ruang dalam tanah yang digunakan sebagai tempat penampungan kotoran yang berasal dari jamban kamar mandi. Ukuran septictank bermacam-macam, tergantung kebutuhan tiap keluarga. Demikian juga dengan bahannya. Ada yang menggali tanah dan kemudian menyemennya, ada pula yang memakai tangki dari fiber yang ditanam. Walaupun terkesan menjijikkan tapi karena kegunaannya sangat penting, maka diperlukan perawatan untuk menjaga keawetannya. Berikut ini cara merawat septictank :
- Pada saat membuat saptictank, pilih lokasi yang jauh dari pepohonan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan septictank ( bocor, retak, dan lain-lain) yang diakibatkan oleh akar pohon. Selain itu usahakan lokasi septictank dan jalur pipanya tidak dilewati oleh kendaraan.
- Lindungi saptictank dengan tutup yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.
- Jangan menanam rumput di dekat atau sekitar septi tank. Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi atau terkikisnya tanah.
- Atur agar air hujan atau air yang lain tidak masuk dalam septictank, karena tangki yang terlalu lembab tidak akan mampu menyerap dan menetralisasi kotoran secara maksimal.
- Saat pertama kali memakai tangki saptictank, tidak perlu menambah zat tertentu untuk memicu penguraian. Bakteri pengurai yang dibutuhkan, biasanya sudah ada dalam kotoran.
- Jangan buang benda-benda yang tidak seharusnya ke dalam jamban atau tempat buang air. Hal itu akan menghambat saluran tangki (saluran tersumbat).
- Kurangi bahan kimia yang terlalu keras saat membersihkan jamban. Bahan kimia akan membunuh bakteri dalam tangki yang bermanfaat untuk mengurai kotoran dan berbahaya bagi kandungan air tanah. Selain itu berhati-hatilah dalam memakai bahan kimia, ada banyak bahan kimia yang tidak aman untuk kesehatan.
- Segeralah perbaiki kebocoran bila ada dan batasi penggunaan air. Dengan demikian septictank tidak akan penuh terlalu cepat.
- Lakukanlah penyedotan tanki secara rutin. Frekuensi tergantung dari ukuran tangki.
- Jangan mencoba membuka tutup tangki bila tidak berpengalaman dalam bidang ini. Tangki memuat gas dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Semoga bermanfaat.