Fungsi Koordinasi Dalam Sistem Saraf

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Berbagai sistem yang ada dalam tubuh mahkluk hidup dapat bekerja dengan baik apabila ada koordinasi dari berbagai sistem tersebut. Tugas koordinasi berbagai sistem di dalam tubuh mahkluk hidup tersebut terjadi karena adanya sistem saraf dan hormon. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : 
sumber : inspiring.id
  • Bila terjadi perubahan di sekitar tubuh mahkluk hidup, perubahan tersebut akan dideteksi oleh sel-sel tertentu, informasi tersebut selanjutnya akan diteruskan ke otak. Di otak informasi tersebut dipilah-pilah dan ditafsirkan. Hasil penafsiran itu dijadikan dasar untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Keputusan berupa perintah diteruskan dari otak ke otot atau ke kelenjar. Semua informasi dan perintah ditransfer melalui cara yang sama yaitu sebagai pulsa elektrik.

Otak dan sumsum spinal bersama-sama membentuk sistem saraf pusat. Saraf membawa pulsa elektrik dari sistem saraf pusat ke seluruh bagian tubuh. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi untuk menimbulkan gerakan yang memacu kelenjar menghasilkan enzim atau hormon. Saraf juga membawa pulsa elektrik ke sistem saraf pusat dari alat-alat indera. Pulsa elektrik beredar sepanjang sel-sel-sel yang mengkhususkan diri sebagai konduktor, yaitu sel-sel saraf atau neuron.

1. Sel Saraf.
Sel saraf atau neuron mempunyai bentuk bervariasi. Secara umum neuron dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
  • Neuron sensoris. 
  • Neuron motoris.
  • Neuron penghubung.
Neuron memiliki bagian-bagian berupa :
  • Badan sel, merupakan bagian sel yang besar. Ukurannya antara 5 milinikron sampai 135 milimikron. Badan sel terdiri dari nukleus yang dikelilingi sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat organel seperti mitokondria, badan golgi, lisosom, dan badan niesel. Badan niesel dalam sel saraf adalah retikulum endoplasma kasar yang berperan dalam sintesis protein. Sel saraf dewasa tidak dapat membelah diri.
  • Dendron dan Akson, merupakan bagian neuron yang panjang yang berbentuk serabut-serabut saraf. Serabut-serabut tersebut berbeda arah dalam meneruskan impulsnya. Dendron meneruskan impuls menuju badan sel, sedangkan akson meneruskan impuls menjauhi badan sel ke neuron atau jaringan lainnya.
Serabut-serabut saraf yang merupakan kumpulan dendron dan akson dibungkus oleh seludang pelindung. Pada umumnya neuron hewan memiliki dendron dan akson yang dibungkus oleh seludang lemak atau seludang myelin, yang tersusun dari sel-sel Schwann. Seludang myelin ini bersegmen-segmen. Adanya segmen-segmen ini memungkinkan sel-sel Schwann berhubungan langsung dengan akson. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus Ranvier. Inti sel Schwann terdapat di sebelah luar. Membran sel Schwann terluar disebut neurilema. Neurilema hanya terdapat pada sel saraf tepi.
Dendron pada neuron motoris dapat lebih dari satu atau bercabang banyak yang disebut dendrit. Sedangkan akson biasanya hanya satu dan ujungnya bercabang. Ujung-ujung dendrit ataupun akson tidak terbungkus lapisan pelindung. Dengan demikian impuls elektrik dapat dilepaskan oleh akson neuron yang satu dan ditangkap oleh dendrit dari neuron berikutnya.

2. Impuls Saraf.
Gejala perubahan keadaan di luar tubuh akan diterima oleh sel khusus di dalam alat indera. Perubahan tersebut menyebabkan terjadi perubahan potensial yang disertai dengan terjadinya arus listrik lokal di sekitarnya, yang menjalar di sepanjang selaput neuron, yang pada umumnya disebut impuls. Serabut saraf tidak membawa rasa atau sensasi seperti nyeri, dingin, dan lain-lain. Sensasi hanya terjadi jika impuls saraf sampai ke otak. Impuls adalah serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut. 

3. Sinapsis.
Sinapsis adalah hubungan ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron yang lain. Bagian paling ujung akson berupa benjolan  dengan kantung-kantung berisi zat-zat kimia seperti asetilkolin dan kolinesterase. Zat-zat kimia ini berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis. 

4. Lengkung Refleks.
Refleks adalah respon spontan (otomatis) yang tidak dikendalikan secara sadar. Salah satu situasi paling sederhana terjadi kegiatan akibat melintasnya impuls pada sinapsis adalah pada lengkung refleks.  Refleks tidak dapat dicegah, bahkan tidak disadari pada saat terjadi. Lengkung refleks adalah alur saraf untuk refleks. Alur refleks lebih singkat daripada alur biasa dan disadari sesudah kegiatan itu terjadi. 

Semoga bermanfaat.