Selama ini kita mengenal penderita diabetes adalah orang yang berusia di atas 40 tahun, yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes militus atau pada mereka yang pola hidupnya tidak sehat. Tapi jangan salah, penyakit diabetes juga bisa menyerang anak-anak. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat. Setiap tahun angka penderita penyakit diabetes ini semakin bertambah, dan saat ini belum juga ada obat yang bisa menawarkan kesembuhannya. Satu-satunya pengobatan yang dijalani oleh penderita diabetes adalah dengan menyuntikkan insulin ke dalam tubuh penderita serta mengatur pola makan agar gula darah dalam tubuh penderita tetap terjaga.
Ada beberapa tipe diabetes yang dikenal, yang terbagi menurut penyebab dasar penyakit diabetes ini, yaitu sebagai berikut :
- Diabetes Melitus Tipe 1 atau yang biasa disebut Insuline Dependent Deabetic Mellitus (IDDM). Pada umumnya tipe diabetes ini menyerang anak-anak hingga usia remaja. Penyebab dasarnya adalah karena adanya kerusakan atau kesalahan genetik pada sel pankreas sehingga sistem imun terganggu, yang berakibat tidak bisa menghasilkan hormon insulin. Penderita diabetes tipe 1 ini sangat tergantung dengan insulin dari luar.
- Diabetes Melitus Tipe 2. Biasanya tipe diabetes ini disebabkan oleh karena kurang mampunya tubuh dalam merespon insulin, sehingga tubuh tidak mampu memanfaatkan insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan hormon insulin ini sering kali dikarenakan sel-sel tubuh bersaing dengan sel-sel lemak dalam tubuh. Diabetes tipe ini perkembangannya sangat lambat,
- Diabetes Melitus Tipe 3. Diabetes tipe ini merupakan gabungan antara diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Penyebab utamanya adalah karena tubuh penderita mengalami resisten terhadap hormon dari luar, terutama karena suntikan insulin yang terus menerus seperti pada penderita diabetes melitus tipe 1, sehingga penderita sekaligus juga menderita diabetes melitus tipe 2. Penyebab lain bisa juga karena penderita diabetes tipe 2 terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan untuk memancing produksi hormon insulin lebih banyak, sehingga menyebabkan pankreas menjadi lelah dan akhirnya rusak.
Dari berbagai tipe penyakit diabetes tersebut dapat diketahui bahwa diabetes melitus tidak semata-mata masalah genetis atau keturunan. Diabetes bisa juga karena faktor dari luar, seperti pola makan yang tidak sehat, lingkungan, dan aktivitas yang dilakuakan. Bisa jadi anak-anak terkena diabetes meskipun orang tuanya tidak memiliki riwayat penyakit diabetes tersebut.
Diabetes yang di derita oleh anak-anak bisa terjadi karena kesalahan reaksi autoimun. Sistem pertahanan tubuh yang harusnya secara alami menjaga dan melindungi justru menyerang dan menghancurkan tubuh. Dalam kasus diabetes pada anak, yang diserang adalah sel-sel beta penghasil insulin pada pankreas sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin sendiri.
Banyak anak-anak yang menderita penyakit diabetes melitus tipe 1 ini tidak tertolong, hal ini dikarenakan tidak terdiagnosisnya penyakit ini oleh orang tua atau dokter. Gejala yang muncul dari diabetes tipe 1 ini memang sulit terdeteksi sejak dini, sehingga sering dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Biasanya penyakit diabetes tipe 1 ini baru terdiagnosis setelah menunjukkan gejala-gejala traumatis atau kronis. Hal inilah yang menyebabkan banyak anak-anak penderita diabetes tidak terselamatkan.
Oleh karena itu, hendaknya orang tua mesti hati-hati terhadap penyakit diabetes yang bisa sewaktu-waktu menyerang buah hatinya. Orang tua bisa melakukan deteksi dini dengan mengenali gejala-gejala diabetes melitus tipe 1 ini. Gejala-gejala yang umum bisa terlihat dari penyakit diabetes melitus tipe 1 ini adalah sebagai berikut :
- Sering buang air kecil atau mengompol. Jika orang tua mendapati anaknya sering buang air kecil atau mengompol, padahal sebelumnya tidak seperti itu, orang tua mesti waspada jangan diabaikan. Bisa jadi hal ini merupakan indikasi awal kalau buah hatinya terkena penyakit diabetes.
- Banyak makan dan minum. Anak yang banyak makan dan minum biasanya akan membuat orang tua senang. Tapi orang tua juga harus waspada, jika pola makan anak berubah secara tiba-tiba, bisa jadi anak mendirita diabetes. Biasanya anak yang menderita diabetes akan sangat mudah merasa lapar, meskipun jumlah makanan yang dimakan sudah ditambah.
- Berat badan menurun. Jika anak banyak makan, tapi berat badannnya justru menurun, segeralah bawa anak ke dokter. Bisa jadi buah hatinya terserang diabetes.
- Mudah berganti mood. Anak yang kadar gula darahnya tidak stabil akan cenderung lebih mudah berganti mood. Gampang marah dan mudah lelah, sehingga anak seringkali tampak lemas.
- Infeksi jamur. Gejala ini biasanya dialami oleh anak perempuan di sekitar organ kewanitaannya. Tapi bisa juga terjadi di kulit. Kadar gula darah yang tinggi membuat jamur lebih mudah berkembang.
- Penglihatan kabur. Kadar gula darah yang tinggi juga bisa membuat pandangan menjadi kabur. Gejala ini memang agak sulit dideteksi, tapi jika buah hati mengeluhkan perubahan kualitas penglihatannya, orang tua mesti hati-hati. Segera periksakan buah hati ke dokter.
- Muntah atau sakit perut. Gejala ini biasanya muncul sebagai tanda kondisi diabetes melitus sudah cukup parah.
Jika orang tua mendapati gejala-gejala tersebut pada buah hatinya, segeralah periksakan ke dokter. Melakukan tes gula darah dan urine di laboratorium sangat dianjurkan, karena dengan tes laboratorium tersebut dapat membantu memastikan diagnosis diabetes pada anak. Dengan mengenali gejala diabetes sejak awal, anak yang menderita penyakit diabetes dapat segera ditangani. Jika anak positif menderita diabetes, orang tua tidak perlu panik. Anak tetap bisa tumbuh normal seperti anak yang lain. Hanya saja orang tua mesti disiplin menjaga pola makan anak, membawa anak untuk suntik insulin secara teratur dan terjadwal, serta memeriksa gula darah anak secara berkala.
Insulin memang menjadi salah satu hormon penting yang diperlukan tubuh untuk mengolah gula darah menjadi sumber energi bagi tubuh. Tanpa insulin, gula darah dalam tubuh yang didapat dari makanan akan menumpuk dalam darah, yang akibatnya akan menimbulkan berbagai macam kerusakan sel atau organ tubuh. Tetap waspada, lindungi anak anda dari penyakit diabetus ini.
Semoga bermanfaat.