Terapi Sengatan Lebah Madu

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Lebah madu, saat ini sudah banyak orang yang membudidayakannya untuk dimanfaatkan madunya. Selain menghasilkan madu, royal jelly, bee pollen, lilin lebah, dan propolis ternyata lebah madu juga menghasilkan sejenis racun (avitoksin) yang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit tertentu. Diantaranya stroke, migram, reumatik, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, lumpuh, sering kesemutan, dan lain sebagainya.

Kandungan utama racun lebah adalah avitoksin, yaitu suatu zat yang mampu memacu kerja jantung dan memberikan kehangatan melalui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh.

Pada tahun 1864, Profesor Libowsky dari Polandia berhasil membuktikan kesembuhan pasiennya dengan terapi sengatan lebah, Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sengatan lebah mengandung senyawa kimia antara lain triftopan, kolin, gliserin, asam fospat, asam falmitat, asam lemak, asam vitellin, apramin, peptida, enzim, hystamin, dan mellitin. Kandungan-kandungan ini merupakan senyawa dari golongan protein Apis Melifera, mellitin, dan vitellin, dimana memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dan tahan terhadap penisilin serta anti rematik, dan dapat bereaksi dengan senyawa yang sudah ada dalam tubuh manusia.

Metode terapi sengatan lebah harus dilakukan  dengan benar dan tepat pada titik sengatannya dengan dosis yang terukur. Bila takarannya terlalu banyak racun akan berpengaruh buruk terhadap kerja paru-paru (dapat menyebabkan sesak nafas), karena itu orang yang melakukan metode terapi sengatan lebah harus benar-benar mengetahui tentang teknik-teknik akupuntur dan mengetahui titik-titik sengatan yang tepat sesuai dengan jenis penyakit yang diderita oleh pasien.

Ada dua cara yang dapat dilakukan pada terapi sengatan lebah, yaitu  secara langsung dengan menyengatkan lebah pada titik-titik yang terindikasi ada penyakitnya dan  lewat suntikan yang berisi racun lebah. Setelah dosis sudah tepat baru disuntikkan pada titik-titik yang tepat. Reaksi racun yang sudah masuk ke dalam tubuh tergantung kondisi tubuh si pasien. biasanya pasien akan mengalami reaksi seperti demam, lemas, telinga berdengung, dan pusing. Kondisi di atas adalah alamiah karena racun lebah sedang bereaksi di dalam tubuh seperti halnya imunisasi.

Yang perlu diperhatikan adalah terapi sengatan lebah harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang tersebut. Jadi apabila anda ingin mencoba terapi ini, pastikan bahwa anda mendatangi orang yang tetap dan benar-benar ahli dalam terapi sengatan lebah madu tersebut.

Semoga bermanfaat.