Misteri Gunung Semeru

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Gunung Semeru, terletak di Propinsi Jawa Timur, berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, dengan puncaknya bernama Mahameru. Gunung Semeru memiliki banyak kisah menarik bagi para pendaki gunung. Untuk mendaki gunung Semeru, salah satu jalur
yang banyak ditempuh adalah melalui kota Malang. Dari kota Malang ini, pendakian ke gunung Semeru dimulai dari daerah Ranu Pane. Dari sinilah para pendaki mulai menentukan waktu untuk mengawali pendakian. Dari Ranu Pane, perjalanan setengah hari menuju daerah yang bernama Ranu Kumbala, yang berupa danau. Di lokasi ini, biasanya para pendaki akan bermalam. Menikmati keindahan malam di pinggir danau dari atas ketinggian.

Perjalan dari Ranu Kumbala, para pendaki akan dipertemukan dengan daerah yang ditumbuhi hutan lebat. Dari sini, banyak kisah yang bernuansa mistik terjadi. Konon banyak orang menyebut kawasan butan tersebut adalah hutan mistis. Sebab, tak jarang pendaki tersesat di hutan tersebut meski sudah berulang kali mendaki Semeru.

Orang Jawa mengatakan, oyot kesimpar, artinya seseorang akan dibuat linglung dan hanya berputar-putar di jalan yang sama dalam waktu panjang. Di kawasan ini, para pendaki harus memperbanyak doa pada Sang Pencipta dan mengurangi sikap sombong dan bercanda yang tidak perlu.

Selepas hutan, para pendaki akan bertemu dataran lapang yang menyimpan banyak misteri. Daerah inilah yang dinamakan arcapada (arca kembar). Dalam legenda Semeru diceritakan bahwa di tempat tersebut terdapat dua arca yang berdiri kembar. Pendirinya adalah perajurit dari jaman kerajaan Majapahit.  Hanya saja keberadaan arca tersebut tidak dapat dilihat oleh sembarang orang. Hanya orang yang memiliki kelebihan saja yang bisa mengetahui keberadaan arca kembar tersebut. Bagi mereka yang bisa melihatnyapun akan memiliki banyak versi terkait wujug dari arca kembar itu. Ada yang mengatakan bahwa arca tersebut sebesar anak kecil, namun ada juga yang mengatakan bahwa arca tersebut sangat besar sehingga bisa terlihat dari jauh, seperti dari Ranu Kumbala. Selain orang yang mempunyai kelebihan, orang biasa yang terpilihpun bisa menyaksikan keberadaan dari arca tersebut. (dari buku  Hikayat Bumi Jawa, Agustina Soebachman)

Semoga bermanfaat.