Perbedaan Antara Distributor, Agen, Reseller, Dan Retailer, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Distributor, Agen, Reseller, Dan Retailer

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Perbedaan Antara Distributor, Agen, Reseller, dan Retailer. Dalam dunia perdagangan kita mengenal adanya distributor, agen, reseller, dan retailer.  Antara distributor, agen, reseller, dan retailer tersebut mempunyai fungsi yang sama, yaitu sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Namun demikian, terdapat beberapa hal prinsip yang membedakan antara distributor, agen, reseller, dan retailer.  Beberapa hal yang menjadi perbedaan antara distributor, agen, reseller, dan retailer tersebut adalah sebagai berikut :

gambar : frianfreak.com
Baca juga : Etika Pemasaran (Konsep Etika Dalam Pemasaran)

1. Distributor.
Distributor mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Bekerja sama secara langsung dengan produsen.
  • Membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dalam sekali transaksi. 
  • Sistem pembelian barang bisa dilakukan dengan sistem beli putus atau dengan sistem komisi.
  • Mempunyai cakupan wilayah tertentu.
  • Transaksi penjualan tidak langsung dilakukan dengan konsumen karena penjualannya masih dilakukan dalam jumlah besar. Atau dengan kata lain, distributor menjual barang tersebut kepada agen.
  • Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing. Atau dengan kata lain, distributor hanya menjual satu jenis barang dari satu produsen.
  • Memiliki ijin badan usaha. Baik badan hukum maupun perorangan.
2. Agen.
Agen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
  • Penjualan barang dalam jumlah yang lebih kecil daripada distributor.
  • Wilayahnya tidak terlalu luas.
  • Membeli barang dalam jumlah banyak untuk dijual kembali pada reseller. 
  • Pembelian dari distributor bisa dengan sistem beli putus atau sistem komisi.
  • Tidak melayani pembelian langsung oleh konsumen.
  • Membuka peluang kepada orang lain untuk menjadi reseller.
  • Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing.
  • Tidak harus berbentuk badan usaha atau memiliki ijin badan usaha. 
3. Reseller.
Reseller mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Memiliki modal awal yang cukup besar untuk membeli barang yang akan dijualnya kembali.
  • Berhubungan langsung dengan produsen, distributor, atau agen.
  • Membeli barang dagangan dalam jumlah banyak, sehingga harga barang yang diperoleh memiliki selisih harga yang besar antara pembelian dan penjualan.
  • Memiliki stock barang dagangan yang cukup banyak.
  • Strategi penjualan dengan cara menawarkan langsung barang yang dijual kepada konsumen, dapat dijual melalui toko atau secara online melalui media sosial atau market place yang tersedia.
  • Dapat menentukan sendiri harga barang yang akan dijualnya (dapat menentukan keuntungan dari setiap barang yang dijualnya).
  • Memiliki resiko yang tinggi, apabila barang kurang laku atau rusak. Hal tersebut disebabkan karena reseller membeli barang dagangan yang dijualnya tersebut.
  • Reseller diijinkan menjual barang-barang dari produsen lain, baik barang-barang sejenis atau barang-barang yang berbeda.
4. Retailer.
Retailer menempati posisi yang sama dengan distributor dengan sedikit perbedaan. Retailer mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali dalam jumlah yang kecil.
  • Menjual langsung kepada konsumen.
  • Tidak ada ikatan untuk menjual produk tertentu, jadi retailer diperbolehkan untuk menjual berbagai jenis barang dari bermacam-macam produsen. 
Kelebihan dan Kekurangan Distributor, Agen, Reseller, dan Retailer. Sebagai kegiatan yang berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, baik distributor, agen, reseller, dan retailer masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari distributor, agen, reseller, dan retailer :
 
1. Distributor.

Kelebihan dari distributor adalah :
  • jumlah keuntungan yang diperoleh besar.
  • tidak menghasilkan dan menciptakan produk dan merek sendiri.

Kekurangan dari distributor adalah :
  • proses menjadi distributor lebih rumit, dikarenakan keharusan memiliki ijin badan usaha.
  • modal yang dibutuhkan untuk menjadi distributor besar.
  • butuh tempat yang memadai untuk menyimpan barang atau produk.
  • memiliki resiko cukup tinggi karena harus menjamin bahwa barang yang disimpan tidaklah rusak atau hilang.
  • butuh tenaga kerja yang cukup untuk mencakup wilayah yang sudah ditentukan.

2. Agen.

Kelebihan dari agen adalah :

  • keuntungan yang diperoleh cukup besar.
  • tidak menghasilkan dan menciptakan produk dan merek sendiri.

Kekurangan dari agen adalah :
  • modal yang diperlukan untuk menjadi agen besar.
  • harus mempunyai tempat yang memadai untuk penyimpanan barang atau produk yang dijualnya.
  • siap menanggung resiko terjadi kerusakan barang atau produk yang dijual.

3. Reseller.

Kelebihan dari reseller adalah :
  • tidak menghasilkan dan menciptakan (memproduksi) barang dan merek sendiri.
  • bisa menjual berbagai macam dan merek barang, sehingga lebih mudah untuk mengembangkan usahanya.
  • dapat mengelola stock barang karena telah membelinya terlebih dahulu dari produsen.
  • dapat menyesuaikan sendiri besarnya keuntungan yang akan diambil dari setiap barang yang dijualnya, selain juga mempunyai kebebasan dalam waktu untuk melakukan usaha.
  • tidak membutuhkan banyak dana untuk kepentingan marketing.
  • bisa memanfaatkan banyak berbagai macam platform ecommerce yang tidak membutuhkan banyak dana.
  • memiliki ikatan yang kuat dengan konsumen sehingga memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang dalam jumlah yang lebih banyak.

Kekurangan dari reseller adalah :

  • membutuhkan modal awal yang cukup besar untuk membeli produk barang yang akan dijual.
  • harus menyiapkan tempat untuk menyimpan produk barang yang akan dijual.
  • kurangnya kontrol atas kualitas barang yang akan dijual kembali. Seorang reseller biasanya akan membeli produk barang dalam jumlah yang banyak sesuai dengan ketentuan dari produsen.
  • menanggung kerugian yang besar apabila barang rusak atau kurang laku. Kalaupun barang rusak atau kurang laku dapat ditukarkan ke produsen, hal tersebut membutuhkan proses dan waktu yang lama.
  • mengerjakan banyak hal, mulai dari pembelian, penyimpanan barang, pemasaran, melayani konsumen, pengemasan, pengiriman, dan menerima komplain dari konsumen.

4. Retailer (Pebisnis Ritel).

Kelebihan dari retailer adalah :
  • termasuk salah satu usaha dengan modal kecil, tetapi mempunyai potensi mendatangkan keuntungan yang besar.
  • lokasi perdagangan cenderung berada di tempat-tempat yang ramai aktivitas, sehingga memungkinkan untuk menjaring banyak konsumen.
  • hubungan penjual dan pembeli akan harmonis, karena kedua pihak sering berkomunikasi secara langsung dengan dua arah.

Kekurangan dari retailer adalah :
  • perkembangan usaha retail yang semakin modern mengakibatkan pengelolaan usaha dalam skala kecil akan semakin tertinggal.
  • banyak retailer yang tidak memperhatikan dan memperhitungkan masalah pengelolaan usaha yang berskala kecil, karena mereka beranggapan usahanya hanya untuk mengisi waktu luang atau sekedar menghasilkan pendapatan tambahan sehingga menjadikan usahanya sulit untuk berkembang.
  • strategi promosi yang jarang diperbaharui dan tidak maksimal, sehingga banyak pengusaha retail (retailer) yang tidak diketahui oleh para konsumennya.
  • para retailer dalam menjalankan usahanya kurang memperhatikan masalah manajemen keuangan, sehingga modal dan keuntungan seringkali habis tidak jelas.


Demikian sedikit penjelasan tentang perbedaan antara distributor, agen, reseller, dan retailer, serta kelebihan dan kekurangan dari distributor, agen, reseller, dan retailer

Semoga bermanfaat.